Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia

Penulis: Frederikus Suni

Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia. Sumber/foto: Instagram @cazadirafediva

Tafenpah.com - Peran Akademisi bersama dengan lintas profesi merupakan syarat mutlak untuk menyelesaikan isu-isu global.

Hal ini disampaikan oleh Cazadira Fediva Tamzil (Direktur Kebijakan Publik dari Pijar Foundation), dalam Podcast Dikti Menyapa beberapa hari yang lalu.

Persoalan isu-isu global seputar kestabilan politik, ekonomi, iklim, kebudayaan, kesetaran gender, agama, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya semakin mengkhawatirkan siapa saja.

Baca Juga: Ingin Menerbitkan Hasil Riset di Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pahami  Jadwal Penerbitan Hingga Topik Apa saja Yang Layak 

Baca Juga: Menakar Kualitas Pendidikan Indonesia, Pasca Naik Level PISA, Berdasarkan Teori Belajar Sosial Disiplin Ilmu Komunikasi Massa, Program Studi PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia

Baca Juga: Eksotik dan Cantiknya Pantai Wini, Serpihan Surga Tersembunyi di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste

Apalagi negara kita sedang mempersiapkan diri guna menghadapi kontentasi Pilpres 2024, tentunya kita akan memasuki fase-fase yang sangat menakutkan.

Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia. Sumber/foto: Ilustrasi Tafenpah.com dari Freepik dan Instagram @cazadirafediva

Karena keadaan ekonomi bangsa kita sedang tidak baik-baik saja.

Hal itu mau tak mau memaksa para penanam modal atau investor asing untuk menahan diri bahkan ada yang sudah hengkang atau memindahkan kantor pusatnya dari tanah air menuju negara yang secara politik dan sosialnya stabil.

Untuk mengatasi persoalan-persoalan di atas, Cazadira Fediva Tamzil mengatakan pentingnya peran kolaborasi dari pihak Akademisi dan berbagai pihak swasta, demi mencari jalan keluar terkait persoalan bangsa di atas.

"Kolaborasi menjadi kunci penting mengatasi berbagai permasalah terkait isu-isu global" ujar Cazadira F Tamzil melalui laman Youtube Ditjen Diktiristek, seperti yang dilihat Tafenpah hari ini, Kamis, 28 Desember 2023.

Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia. Sumber/foto: Freepik

Lebih lanjut, Cazadira dengan tegas mengajak para Akademisi tanah air untuk terus meningkatakan kolaborasi lintas sektor.

"Akademi juga memiliki peran yang penting untuk ikut berkolaborasi dalam penyelesaian isu-isu ini" tegasnya.

Pasalnya, Akademisi adalah jantung dari maju dan berkembangnya sebuah peradaban bangsa.

Jadi, partisipasi nyata mereka dalam menyelesaikan isu-isu global sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat tanah air.

Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia. Sumber/foto: Freepik

Mengenal Pijar Foundation Lebih Dekat Bersama Cazadira Fediva Tamzil

Cazadira Fediva Tamzil: Pentingnya Peran Kolaborasi antara Akademisi dan Lintas Profesi sebagai Solusi Penyelesaian Isu Global, Khususnya di Indonesia. Sumber/foto: Instagram @cazadirafediva

Dalam video Podcast tersebut, Cazadira Fediva Tamzil menggambarkan peran Pijar Foundation di tengah kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Pijar Foundation itu semacam NGO atau sebenarnya istilah lainnya adalah Filantropi. 

"Fokus utama dari kami bukan hanya pada keuntungan. Tapi, kami juga selaku pembuat kebijakan untuk pemerintah. Namun kami memang seperti pihak ke-3, yang fokusnya pada tujuan sosial," terang Cazadira.

Lebih jauhnya, Cazadira juga mengatakan, fokus utama dari Pijar Foundation pada perwujudan talenta dan planet masa depan, khususnya dalam konteks visi Indonesia Emas 2045.

Di mana, Indonesia akan menjadi negara maju. Yang tadinya rata-rata pertumbuhan Indonesia masih 5% dan diharapkan di tahun 2045 sudah di atas 7%.

Global Future Fellows ini juga mendorong "tak kenal maka tak sayang." Untuk itu, kenal dulu baru disayang.

Cazadira juga mengatakan kita ingin kolaborasi, hal pertama yang perlu kita siapkan adalah membuka diri.

Kolaborasi juga membutuhkan trust antara satu dan lainnya.  

Makanya, kami di Pijar Foundation bekerja sama dengan Kedaireka (Kedaulatan Indonesia Dalam Reka Cipta) yang berada di bawah arahan Ditjen Diktiristek.

Untuk mendorong agar terjadi supply ide-ide dari Akademisi ke lingkup korporasi langsung dari research paper ataupun prototype yang dikembangkan Akademisi langsung bisa diujicobakan di dalam ekosistem korporasi.

Dari situ, Pijar Foundation akan melihat, apakah ide itu cocok dan layak untuk meningkatkan efesiensi korporasi dan lembaga apapun demi memberikan peningkatan bagi ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, teknologi, dan lainnya.

Demikian ulasan dari Admin Tafenpah.

Sumber: Youtube dan Instagram @ditjen.dikti