Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gubernur NTT Tegaskan Tidak Semua Sekolah Masuk Jam 5 Pagi Tapi Hanya 2 Sekolah Unggul

Penulis: Fredy Suni

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat tegaskan tidak semua sekolah harus masuk jam 5 pagi, tapi hanya ada dua sekolah unggulan | Foto; Fredy Suni


Kupang, Tafenpah.com - Setiap perubahan pasti ada pro dan kontra. 

Demikian pernyataan dari Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pidato singkatnya melalui story instagramnya:@viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2/2022).

Alasan Gubernur VBL menyampaikan hal ini adalah untuk menanggapi pro dan kontra masyarat NTT yang menilai aturan anak sekolah harus masuk tepat pukul 05.00 WITA.

"Tidak perlu semua sekolah di NTT harus masuk tepat pukul 05.00 WITA. Tapi hanya ada dua sekolah unggulan yang ada di kota Kupang, yakni; SMA 1 dan SMA 6" ujar Gubernur VBL dalam Sidang Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT Centre Kupang kemarin, 28/2.


Dua Sekolah yang ditetapkan gubernur VBL beserta Kepala Sekolah, Kepala Dinas, dan jajaran Pejabat Pemprov NTT itu harus unggul dalam pengetahuan dan karakter.

Hal dikarenakan anggaran pendidikan yang ada di provinsi NTT itu sebesar 50 persen dari APBD tahunan. Bahkan melampaui UUD Pendidikan Nasional yang mewajibkab setiap provinsi harus menyediakan 20 persen APBD untuk pendidikan.

Anggaran yang sebesar itu, sangat disayangkan gubernur VBL. Pasalnya dari sekian sekolah yang ada di NTT, tidak satu pun di antaranya yang meloloskan sebanyak 200 siswa/siswi ke Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), maupun Universitas Teknologi Surabaya (UTS).


Menanggapi keluhan gubernur VBL, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon sangat mendukung langkah pemprov NTT tersebut.

"Setelah melalui analisa dan kajian yang mendalam, tentunya Pak Gubernur beserta jajaran menginginkan yang terbaik untuk SDM NTT ke depan. Kami sangat mendukungnya. Karena kami benar-benar merasakan dukungan Pak Gubernur dalam pembangunannya di NTT, terutama komitmen untuk memajukan talenta muda NTT di era digital" ujarnya.

Selain itu, alasan diberlakukan siswa-siswi di dua sekolah unggulan tersebut, karena gubernur VBL berdasarkan fakta di lapangan, menyakini sekolah-sekolah swasta yang pemiliknya datang dari Jakarta punya modal yang sangat besar dan punya potensi untuk mengungguli sekolah negeri di kota Kupang. 


Padahal anggaran pendidikan di NTT itu sangat besar.

Di akhir sambutannya, gubernur VBL kembali menegaskan mau tidak mau kita harus menciptakan sekaligus mendukung kewajiban dua sekolah unggulan ini, demi kejayaan SDM NTT di masa depan.

Gubernur VBL juga berpesan, baca baik-baik dan mendengarkan perihal ini, biar tidak terjadi kesalahpahaman di antara sesama warga NTT, terutama masyarakat kepada Pemprov NTT.


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Gubernur NTT Tegaskan Tidak Semua Sekolah Masuk Jam 5 Pagi Tapi Hanya 2 Sekolah Unggul"