Perbedaan Pola Pikir Pekerja Usia 20an dan 30an Tahun di Dunia Kerja antara Hobi dan Tanggung Jawab

Penulis : Frederikus Suni 

Perbedaan Pola Pikir Pekerja Usia 20an dan 30an Tahun di Dunia Kerja antara Hobi dan Tanggung Jawab. Sumber gambar Freepik/Tafenpah.com


TAFENPAH.COM - Ketika memasuki usia 20an tahun, saya memiliki banyak tuntutan, terutama ketika berada di lingkungan kerja. Namun, memasuki usia awal 30an tahun, saya sadar bahwasannya sebagai pekerja, entah suka ataupun tidak, tanggung jawab adalah nomor satu di lingkungan kerja, ketimbang hobi.

Bekerja di lingkungan yang mendukung hobi seseorang (pekerja) memang sangat menggembirakan.

Namun, tidak semua bidang pekerjaan, terutama pimpinan di lingkungan kerja serta merta menempatkan anggotanya di bagian yang ia sukai.

Artinya; lingkungan pekerjaan mengikuti aturan-aturan klasik yang mengutamakan sistem hirarki.

Bidang pekerjaan ini, umumnya kita akan jumpai di sektor pendidikan, kebudayaan, dan lainnya.

Cerita itu akan berbeda, bila kita bekerja di industri media yang sudah tidak lagi membutuhkan atau mementingkan sistem hirarki.

Perbedaan Pola Pikir Pekerja Usia 20an dan 30an Tahun di Dunia Kerja antara Hobi dan Tanggung Jawab. Sumber gambar Freepik/Tafenpah.com




Karena industri media hari ini membutuhkan talenta atau pekerja yang multitasking. Selain bekerja dengan cepat, fleksibel, dan mengikuti tren atau minat yang berkembang di tengah masyarakat.

Terlepas dari persoalan pekerjaan yang memfokuskan diri pada pengembangan hobi/bakat pekerjanya hingga pekerjaan yang menuntut tanggung jawab, pada kesempatan ini, saya kembali teringat dengan apa yang dikatakan oleh Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir.

Di mana dalam sarasehan atau bincang-bincang entrepreneur di salah satu kampus, Dato Sri Tahir mengatakan bahwasanya entah kita bekerja di bidang apa pun, yang kita butuhkan adalah tanggung jawab bukan hobi!

Artinya; seiring dengan bertambahnya usia kita, pola pikir kita tentang kehidupan, termasuk di dunia pekerjaan akan berubah dengan sendirinya.

Jika di usia 20an tahun, ketika saya mulai bekerja, cita-cita saya adalah bekerja berdasarkan hobi.

Namun, pada kenyataannya, harapan atau impian saya itu tidak berjalan sesuai ekspektasi. 

Akibatnya saya kecewa dengan keadaan. Namun, di saat menginjak awal usia 30an tahun, saya memiliki kesadaran baru yakni; bekerja itu adalah bentuk tanggung jawab.

Perwujudan tanggung jawab itu tidak hanya untuk diri sendiri. Melainkan ada investasi untuk pendidikan adik, kebutuhan orang tua yang susah payah membesarkan saya, sampai pada investasi untuk masa depan yang saya pun belum tahu dengan pasti, terkait gambaran kehidupan di masa depan yang nantinya seperti potretan di dunia film, ataukah masa di mana saya menyesali Perbutan atau tingkah laku saya.

Entahlah! Karena semakin saya berfantasi tentang kehidupan masa depan, justru yang saya dapatkan adalah ketidakpuasan dalam menjalani kehidupan harian.

Belajar dari kesadaran baru akan pentingnya bekerja berdasarkan tanggung jawab, perlahan tapi pasti imajinasi dan pola pikir saya terhadap bidang pekerjaan yang membutuhkan kreativitas sudah tidak menjadi prioritas lagi.

Karena kehidupan tidak selalu menyediakan ruang yang kita inginkan. Namun, dalam kesadaran akan nilai-nilai pekerjaan yang menuntut tanggung jawab, di situlah saya memahami arti dari dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

Memang untuk sampai di titik ini, tentunya tidaklah mudah. Karena saya sudah banyak berkorban, artinya saya telah menyia-nyiakan usia 20an tahun saya untuk bekerja berdasarkan keinginan hobi.

Jika seandainya kehidupan memberikan pilihan antara kembali ke usia 20an tahun dan tetap stay di usia sekarang, jujur saya akan memilih untuk kembali di usia 20.

Karena saya ingin memperbaiki kesalahan -kesalahan yang pernah saya lakukan. Terutama, setiap tindakan di usia 20an tahun yang berdampak hingga saat ini.

Salah satunya adalah saya bekerja keras, tapi saya tidak pernah merasakan nikmatnya gajian.

Karena di setiap penghasilan yang saya dapatkan, hanya numpang lewat rekening.

Ya, itulah siklus hidup yang saya juga yakini, bahwasannya di luar sana, entah pembaca atau siapapun pastinya pernah merasakan hal demikian.

Meskipun berbeda cerita, tapi pengalaman tentang kehidupan, terutama di lingkungan kerja, termasuk pola pikir pekerja usia 20an tahun dan 30an tahun kita pun sudah melaluinya.

Perlu saya ingatkan bahwasannya tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan atau menyudutkan pimpinan di lingkungan kerja mana pun.

Yang pasti, apa yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman nyata saya selama berada di lingkungan kerja, mulai dari awal 20an tahun hingga memasuki usia 30 tahun ini yang persoalan hidup makin bertambah dan kompleks.

Jika Anda mempunyai kisah serupa, silakan kirimkan tulisan Anda melalui email tafenpahtimor@gmail.com atau dapat menghubungi saya melalui pesan WhatsApp: 082140319973

Salam inspirasi 

Instagram penulis @suni_fredy

YouTube : Perspektif Tafenpah 

Tiktok : @tafenpah.com


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.comSaya juga menerima jasa pembuatan Website ||Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy ||Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||WhatsApp: 082140319973 ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perbedaan Pola Pikir Pekerja Usia 20an dan 30an Tahun di Dunia Kerja antara Hobi dan Tanggung Jawab "