Esai Populer Atoin Meto, Strategi Pengembangan konten Lokal NTT: Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur berdasarkan Perspektif Tafenpah

Penulis : Frederikus Suni 

Strategi Pengembangan konten Lokal NTT: Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur berdasarkan Perspektif Tafenpah. Foto; Ig @pemkab.timortengahutara


TAFENPAH.COM - Kegiatan mengumpulkan informasi dari berbagai literatur merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan esai populer.

Menulis esai populer di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi abad ke-21, tentunya tidaklah sulit!

Karena banyak informasi yang kita dapatkan dari berbagai sumber, seperti; YouTube, Podcast, Instagram, Facebook, Tiktok dan lainnya.

Yang terpenting adalah kita memiliki kemauan untuk mencari tahu dan belajar secara kontinyu (terus menerus sepanjang perjalanan hidup kita).

Karena pribadi yang berkembang adalah mereka yang berusaha untuk belajar dari mana saja.

Terkait dengan topik tulisan kita di balik tema "Strategi Pengembangan konten Lokal NTT: Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur berdasarkan Perspektif Tafenpah," terasa berat, khususnya bagi pembaca yang tidak terbiasa dengan tulisan semi ilmiah.

Baca Juga Kekayaan Budaya Nias: Tradisi Famahea Niowalu Dalam Budaya Nias


Akan tetapi, topik tulisan di atas, rasanya empuk dan menyenangkan kepada mereka yang terbiasa dengan tulisan ilmiah.

Meskipun demikian, saya akan mencoba untuk menuliskan ide/gagasan di balik strategi Pengembangan konten Lokal NTT dengan perspektif unik.

Salah satu keunikan dari TAFENPAH adalah membahas tentang kearifan lokal budaya nusantara, khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup cerita kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata.

Strategi Pengembangan konten Lokal NTT 

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki kekayaan budaya yang mencakup (tarian tradisional, seperti; Tari Caci dari masyarakat Manggarai, Tari Bonet dari suku Dawan Timor Barat Indonesia) dan sebagainya.

Selain kekayaan budaya, NTT terkenal dengan keindahan alamnya yang sangat eksotis. Selain, keberadaan hewan purba Komodo di kabupaten Manggarai Barat.

Apakah di NTT hanya terdapat kekayaan alam dan budaya?

Tentunya tidak! Karena NTT juga terkenal dengan pluralisme agamanya.

Dari bingkai kekayaan budaya, alam, dan pluralisme agamanya, TAFENPAH menemukan 'Sparkle-up' atau seberkas sinar, mutiara paling berharga di bagian terselatan Indonesia tersebut.

Bagaimana tidak, dengan kekayaan budaya, alam, dan kepercayaan (agama), TAFENPAH tidak mengalami kesulitan dalam menentukan strategi apa saja yang cocok untuk menyampaikan pesan komunikasi efektif terhadap masyarakat NTT sendiri maupun wisatawan yang berasal dari luar NTT.

Berdasarkan hasil wawancara dan analisis mendalam dari TAFENPAH, setidaknya ada beberapa tips yang sangat efektif dalam mengembangkan konten lokal NTT.

Nah, untuk mengetahui tips apa saja yang cocok dalam mengembangkan konten lokal NTT, silakan teman-teman menonton cuplikan video dari YouTube Perspektif Tafenpah yang secara komprehensif membahasnya bersama Founder sekaligus Owner Savanaparadise.com dan NTTPedia.id serta Kornelia Johana Dacosta, S.I.Kom, M.I.Kom (Dosen Public Relation dari Universitas Dian Nusantara Jakarta Barat).





Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur 

Strategi Pengembangan konten Lokal NTT: Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur berdasarkan Perspektif Tafenpah. Foto; Ig @pemkab.timortengahutara


Studi literatur dalam bahasa sederhananya TAFENPAH adalah kegiatan pembelajaran setiap orang dalam mengumpulkan, mendalami materi hingga menganalisa persoalan dari berbagai sumber terpercaya, seperti; buku, artikel jurnal, konten edukatif di Podcast, YouTube dan lainnya.

Berkaitan dengan alur pembahasan kita tentang strategi Pengembangan konten Lokal NTT, khususnya Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur, TAFENPAH menggunakan 3 sumber utama, yakni; Channel Youtube Perspektif Tafenpah, buku Komunikasi Lintas Budaya (karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D) dan buku Manajemen Media Kontemporer (Mengelola Media Cetak, Penyiaran, dan Digital) karya Muhammad Ikhwan.

Sebagai salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, tentunya kajian ini merupakan tanggung jawab moral dan etika, khususnya dalam mendukung program pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempromosikan kearifan lokal budaya, pendidikan, dan pariwisata di bumi Flobamorata tercinta.

Mengapa kita harus belajar tips untuk mencari ide melalui kajian literatur?

Karena dengan mendalami kajian literatur yang berkaitan dengan pengembangan konten lokal di era teknologi informasi dan komunikasi abad ke-21, sejatinya untuk menemukan ide tulisan sangatlah gampang.

Selain itu, melalui kajian literatur kita mendapatkan informasi yang valid atau terpercaya sebagai landasan/patokan/arah pembahasan kita yang berkaitan dengan topik kebudayaan NTT.

Muhammad Ikhwan secara keseluruhan dalam buku 'Manajemen Media Kontemporer' memberikan perspektif atau pandangan dari aspek budaya. Media massa merupakan institusi sosial pembentuk definisi dan citra realitas sosial serta ekspresi identitas yang dihayati bersama secara komunal (Halaman 276).

Melalui konten lokal yang ada di portal TAFENPAH, masyarakat NTT, khususnya suku Dawan Timor berbagi cerita, mengembangkan potensi daerah, bertukar pikiran (sharing) tentang langkah apa saja yang tepat untuk memajukan komunikasi Atoin Meto), meningkatkan interaksi antar sesama suku Dawan, meningkatkan Komunikasi yang berbasiskan pada bahasa Dawan serta komunikasi lintas kebudayaan hingga berdampak atau ikut berkontribusi terhadap kemajuan wilayah NTT.

Relevansinya terhadap Komunikasi Lintas Kebudayaan di NTT

Semakna dengan perspektif dari Prof. Deddy Mulyana dalam buku 'Komunikasi Lintas Budaya,' yakni; dewasa ini hanya 10% negara - negara di dunia secara rasial atau etnik homogen (Moodian, 2009:4).

Artinya; dewasa ini budaya asing telah menjadi bagian penting bagi penduduk suatu negeri. Komunitas yang efektif harus mereka lakukan untuk menjalin kerja sama dengan orang lain, seperti mitra bisnis, sejawat, bahkan tetangga yang saling menguntungkan.

Prof Deddy Mulyana juga menegaskan tanpa pemahaman antarbudaya, seseorang yang tinggal di budaya lain hanya akan mengalami frustasi dan bahkan kegagalan dalam pekerjaan mereka.

Hipotesanya; komunikasi lintas budaya dan juga lintas internal sesama Atoin Meto sangat penting.

Karena melalui komunikasi lintas budaya, suku Dawan Timor NTT berupaya untuk mempromosikan kearifan lokal budaya, pendidikan, dan pariwisatanya.

Sementara, komunikasi antar sesama Atoin Meto bertujuan untuk merawat bahasa Dawan. Selain, sebagai wadah penyaluran aspirasi yang berdampak dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan wilayah Timor Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Melalui kajian literatur terkait konten lokal NTT yang mencakup contoh penggunaan bahasa Dawan setiap hari dalam Kehidupan Atoin Meto, ide untuk menulis pun ada.

Sekali lagi, yang terpenting adalah bagaimana kita memiliki hasrat atau keinginan untuk mencari tahu, belajar dari mana saja, membangun jejaringan lintas budaya, generasi, profesi, dll.

Karena melalui cara tersebut, kita mendapat inspirasi, wawasan, perspektif untuk mengelaborasi ilmu pengetahuan, data, hasil reportase, pengamatan yang berbasiskan pada sense of belonging (rasa memiliki), sense of culture (rasa kebudayaan), serta  sense of being (rasa keberadaan).

Untuk mengakhiri tulisan ini, TAFENPAH tidak bermaksud untuk mendikte, apalagi menggurui pembaca. Esai populer ini juga mungkin jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, TAFENPAH menantikan kritik, sanggahan, dan masukan positif dari kalangan akademisi, antropolog, pemerintah serta pemerhati media siber, guna menumbuhkembangkan kesadaran sosial, empati, dan nalar kritis di wilayah NTT.

Sumber;
 YouTube Perspektif Tafenpah 
Buku Komunikasi Lintas Budaya karya Prof Deddy Mulyana 
Buku Manajemen Media Kontemporer karya Muhammad Ikhwan

TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Esai Populer Atoin Meto, Strategi Pengembangan konten Lokal NTT: Tips Mencari Ide melalui Kajian Literatur berdasarkan Perspektif Tafenpah "