Respon Erick Thohir, Saya Kecewa dan Tidak Menoleransi Rasisme di Industri Sepakbola Bola Indonesia

Penulis: Frederikus Suni 



TAFENPAH.COM - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Erick Thohir kecam oknum atau pihak yang telah menyakiti pemain muda Bintang Timur Atambua, Persegraf FC hingga dua pemain timnas Indonesia, Yakob dan Yance Sayuri.

"Saya sangat kecewa. Ya saya sedih. Karena kita sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih, ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting, lurus. Sukunya macam-macam, lalu terjebak dengan hal-hal seperti ini. Tentunya ini sangat mendihkan. Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Saya rasa ini tidak harus ditoleransi, ujar Erick melalui laman Instagram pribadinya @erickthohir, Minggu (4/5/2025).

Baca artikel terkait:

Menteri BUMN sekaligus Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) tersebut juga mengatakan saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apa pun di sepak bola. Tidak boleh ada perlakuan, ujaran atau apapun yang berbau rasisme dalam sepak bola, khususnya di Indonesia.

Erick Thohir kecam oknum atau pihak yang telah melakukan tindakan dan ucapan rasisme kepada pemain muda Indonesia Timur. Digital Imaging Frederikus Suni/TAFENPAH.COM

Kecaman Erick Thohir tersebut, tentunya ditujukan kepada suporter dari Persika Karanganyar (Liga 4 Nasional), terutama rasisme yang mereka lontarkan kepada para pemain muda dari Sekolah Sepak Bola Bintang Timur Atambua dan Persegraf FC (Perwakilan dari Papua Pegunungan).

Selain itu, Yakob dan Yance Sayuri termasuk keluarga mereka sering kali diteror suporter yang anti pemain dari Indonesia Timur.

Dalam setiap kesempatan, Yakob dan Yance Sayuri selalu menyuarakan keadilan di sepak bola Indonesia.

Karena keduanya sudah tidak tahan lagi dengan ulah dari suporter yang sering menyampaikan ujaran kebencian, rasisme dan berbagai tindakan anarkis lainnya.

"Kami sering kena ucapan dan tindakan rasis. Semakin ke sini semakin berlebihan dan parah, bahkan mereka menghina anak dan keluarga kami," tulis Yakob di feed Instagramnya @yassa_sayuri22.

Lebih lanjut, Yakob juga meminta dukungan dari seluruh stakeholder sepak bola, terutama PSSI untuk menindaklanjuti tindakan rasisme suporter yang semakin tidak mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan.

"Seharusnya para pelaku dilarang untuk tidak berada di lingkungan sepak bola. Karena sepak bola itu untuk merayakan keberagaman."

Perasaan tersebutlah yang kini dirasakan oleh para pemain muda Bintang Timur Atambua (Perwakilan NTT) di Liga 4 Nasional.

Di mana, anak asuh dari Lodovikus Mau tersebut ketika menantang Persika Karawang babak 32 besar Grup T Liga 4 Nasional beberapa hari lalu, penggemar setia klub tersebut meneriaki Inocensius Ati dkk dengan sebutan cobra hitam, celeng, hitam dan ucapan lainnya.

Kondisi tersebut, tentu saja sangat menyakitkan sekaligus menurunkan semangat juang pemain muda Bintang Timur Atambua.

Beban psikologis itu, jika tidak ditangani dengan serius oleh Psikolog maupun Psikiater, ke depan akan menjadi ketakutan tersendiri bagi para pemain muda dari Indonesia Timur, khususnya Bintang Timur Atambua dan Persegraf FC.

Untuk itu, dengan kecaman sekaligus teguran keras dari Erick Thohir, kiranya menjadi alarm pembelajaran bagi setiap suporter untuk tidak menyebar ujaran kebencian hingga tindakan rasisme.

Karena sepak bola adalah ajang atau pesta rakyat. Pesta persatuan. Perayaan kebergaman (Unity in Diversity), sebagimana yang terkandung dalam Kelima Sila Pancasila.

Sebagai negara hukum, kita juga mengharapkan adanya tindakan nyata dari PSSI terhadap oknum atau pihak terkait.

Katena jika dibiarkan, tindakan mereka akan semakin sulit dihentikan oleh siapa pun.

Stop rasisme. Sepak bola Indonesia maju.


Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Respon Erick Thohir, Saya Kecewa dan Tidak Menoleransi Rasisme di Industri Sepakbola Bola Indonesia"