Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Perencanaan Strategis Perusahaan

Penulis: Fredy Suni

Perencanaan Strategis Perusahaan

Tafenpah.com - Perencanaan Strategis merupakan seni menjelajah, menciptakan dampak positif bagi kehidupan. Model kehidupan yang seperti apa? Tentunya di sini saya hanya membatasi pada ruang perusahaan. Lebih konkretnya adalah dalam lingkungan kerja saya sebagai seorang konten kreator sekaligus influencer.

Sebagai konten kreator dan influencer, tentunya sebelum menawarkan salah satu produk atau jasa kepada pelanggan/konsumen maupun pihak investor, hal pertama yang harus saya lakukan adalah mengadakan riset.

 

Tujuan dari riset adalah untuk memudahkan saya dalam mencapai hasil akhir/tujuan dari produk saya.

 

Contohnya;Blog saya adalah www.tafenpah.com. Sejak 20 bulan yang lalu, saya mendirikan blog ini. Tujuan dari blog ini adalah sebagai upaya untuk membangkitkan hasrat literasi bagi generasi muda yang berada di tapal batas RI dan Timor  Leste.

 

Dari mana saya bisa mengetahui bahwasannya minat baca generasi muda Indonesia sangat minim? Tentunya asumsi atau pendapat ini berangkat dari realitas yang saya alami dan temui di dalam lingkungan kontrakan saya.

 

Baca JugaEmirates umumkan laporan kinerja tengah tahun 2022-23


Di mana di antara 10 orang, hanya satu di antaranya yang gemar membaca dan menulis. Berangkat dari kegelisahan atau penasaran ini, saya mulai memikirkan konsep apa yang cocok untuk menggairahkan birahi membaca dan menulis bagi tetanggaku.

 

Saya pun mendekati mereka dan bertanya, bro alasan kalian tidak menyukai membaca dan menulis karena apa? Pertanyaan sederhana ini membawa kebingungan pada mereka. 


Akhirnya, salah satu di antara mereka menjawab, ya karena membaca dan menulis itu sangat membosankan. 


Dari pada membuang-buang waktu, mendingan kami nonton youtube ataupun sesekali membaca artikel di blog yang lebih sederhana, ketimbang membaca konvensional (cara lama).



Dari sini, saya pun mendirikan blog saya. Ya, tujuannya adalah menjawabi kebutuhan pasar. Dengan cara sederhana seperti ini, saya sudah menjalankan ardas (arah dan dasar) dari perencanaan strategis.


B. Alasan mendasar dari perencanaan strategis yang harus diterapkan ke dalam perusahaan karena tanpa perencanaan yang jelas sasarannya, mustahil, produk sehebat apa pun tak akan pernah dilirik oleh pasar.

 

Untuk itu, Founder maupun Ceo dari perusahaan tertentu sebelum mendirikan salah satu platform atau merek jasanya, terlebih dahulu mereka sudah mempunyai hal-hal penting yang selama ini menjadi kerinduan terberat dari pelanggan/konsumen.

 

Semakna dengan pendapat saya di bagian A bahwasannya dengan perencanaan yang strategis, perusahaan tertentu bisa mendapatkan keuntungan dari produk mereka.

 

Perencanaan strategis juga memberikan keuntungan antara pembeli dan penjual (dalam hal ini pemilik perusahaan).

 

Maka terciptalah komunikasi yang sejalan antara penjual dan pembeli. Di sinilah chemestry antara penjual dan pembeli terjalin. Semakin efektif perencanaan strategis diterapkan oleh perusahaan, semakin jelas kecintaan pelangga terhadap produk atau jasa perusahaan semakin meningkat.

C. Konsep dan susunan perencanaan strategis itu tergantung pada produk atau brand dari perusahaan tertentu. Misalnya, perusahaan A memiliki produk kecantikan. Nah, konsep dan susunan strategisnya terletak pada budaya propaganda dalam dunia iklan.

 

Contohnya; B dan C memang dari kondrat lahirnya sudah memiliki perbedaan fisik. Meskipun secara kodrat alami mereka sama-sama memiliki akal budi. Untuk mempengaruhi psikologi kedua insan tersebut, hal yang paling urgen adalah menelusuri kesukaan dari mereka. Tujuannya adalah memudahkan penjualan produk.

2.     A. Fungsi Manajemen Perencanaan adalah sebagai metode klasik untuk menetapkan tujuan serta cara-cara praktis dalam menjaring pelanggan yang sebanyak-banyaknya. Pada fase ini, perusahaan akan dihadapkan pada berbagai macam aturan main yang ada di dalamnya.

Salah satunya adalah sebagai bahan evaluasia dari tujuan dan rencana strategis itu. Misalnya: rekan saya memiliki bisnis soto ayam. Bisnis soto ayam ini memang terbukti banyak peminatnya.

 

Akan tetapi, di samping lapaknya, ada seorang penjual soto  juga. Maka, terciptalah persaingan yang tidak sehat antar mereka. Saya selaku rekan atau partner menyarankan rekan saya untuk mengevalusia tujuan awal serta mengambil jalan mainstrem yang sama sekali belum ada dalam pesaingnya.

 

Metode atau teknik ini berhasil mendongkrak penjualannya. Karena rekan saya sudah mengetahui tujuan dan caranya untuk menggaet pelanggan.

B. Manfaat Manajemen Perencanaan yang paling penting adalah menghemat sekaligus memudahkan perusahaan dalam mengembangkan produknya.

 

Memang dalam perusahaan pasti ada sisi kerugian dan keuntungan. Akan tetapi, dengan mengetahui tujuan awal dari produk tersebut, kemungkinan kecil akan ada risikonya.

 

Artinya, perusahaan boleh saja menggelontarkan dana triliunan rupiah untuk beriklan di facebook ads, instagram ads serta beragam iklan. 


Akan tetapi, tanpa manfaat yang perusahaan dapatkan, tentunya sudah pasti perusahaan akan segera angkat kaki. Namun, karena metode itu memiliki keuntungan yang lebih, mereka pun berani bertaruh dalam apa pun. Terlepas dari kerugian yang perusahaan alami. Itu pun tidak sebanding dengan pemasukannya.

 

C.Tujuan Manajemen Perencanaan dari pendapat Robbins dan Coulter adalah edukasi yang komprehensif (menyeluruh), menghindari ketidakpastian, meminimalis pemborosan anggaran serta menetapkan tujuan yang jelas.

 

Mari kita kuliti bersama.

* Tujuan manajemen perencanaan dari sisi edukasi adalah memberikan pengarahan yang baik kepada pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan bertugas untuk memberikan storytelling kepada pelangga dalam bidang apa pun demi mencapai pemahaman yang cukup sebelum membeli produk perusahaan.

* Menghindari kepastian terdengar sangat ambigu (tak jelas). Karena perusahaan pun pasti tidak mengetahi dengan jelas kapan  dan di mana saja kerugian bisa menjerat perusahaan. Akan tetapi, bagaimana pun juga, naluri ini memberikan secuil pemahaman kepada perusahaan untuk selalu memiliki sikap mawas diri. Artinya, perusahaan boleh saja bangga dengan strateginya. 



Tapi, perusahaan juga harus bersikap realistis. Karena segala sesuatu itu tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat.


* Minimalisir pemborosan tentunya ini adlah fase tergelap yang paling ditakuti oleh perusahaan. Karena ketika perusahaan salah menempatkan sumber daya manusia, pemborosan anggaran pun tak bisa dihindari. Untuk itu, sebelum perusahaan memberikan kepercayaan kepada pekerja, hal pertama yang mereka lakukana dalah interview serta wawancara sekaligu memberikan masa training. Tujuannya adalah perusahaan bisa melihat dan memantau kinerja dari pekerjanya. 



Hal yang paling penting dimiliki pada fase ini adalah keterbukaan (transparan) dan kejujuran dari semua pihak perusahaan. Tujuannya adalah untuk menghindari rasa sesal di hari-hari yang akan datang.

* Setiap perusahaan sudah pasti punya tujuan yang jelas. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, terntunya butuh perjuangann ekstra bagi siapa pun. Tujuannya adalah untuk tetap mendukung serta mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik.

 

3.     A. Manajemen Sebagai Ilmu berarti berisikan serangkain panduan atau teori yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah organisasi.

Ilmu pada dasarnya memang lahir dari imajinasi dan pengalaman realitas manusia itu sendiri.

Contoh konkretnya adalah kita bisa melihat teori para pakar dalam bidang manajemen maupun dalam dunia filsafat. Khususnya dalam episode yang romantika ini, izinkan saya untuk berkisah sejenak seputar pengalaman saya ketika menulis buku novel.

 

Sejauh ini saya sudah melahirkan 2 karya novel dan beberapa karya lainnya serta ribuan artikel di media digital.  Sumber dari tulisan saya itu ada pada kekuatan imajinasi dan realitas yang saya alami.

 

Sebagai eks seminaris (calon Pastor) tentunya saya pernah bersentuhan bahkan membangun hubungan yang intim dengan ilmu filsafat. Dari sana saya mulai berjibaku dengan teks-teks yang monoton dan sukar untuk dipahami. Akan tetapi, hal yang membuat saya ketagihan untuk terus membaca karya filsuf adalah kekuatan imajinasi mereka dalam berkarya.

 

Komposisi dari imajinasi dan pengalaman riil dari filsuf turut melahirkan ilmu pengetahuan. Alam bawah sadar saya pun sudah terkonek dengan pengalaman itu. Untuk merealisasikan impian saya, saya pun selalu berimajinasi tentang segala sesuatu yang ada di bumi ini pasti ada penyebabnya. Penyebab yang pertama itulah saya sebut sebagai Sang Pencipta.

 

Untuk memahami Pencipta, tentunya saya harus memvisualisasinya dalam bentuk imajinasi serta mengaplikasinya dalam karya nyata. Berangkat dari situ, saya mulai membaca novel ilmiah.

 

Kebiasaan ini perlahan-lahan memahat diriku untuk ikut berkontribusi juga dalam dunia pendidikan yakni melahirkan karya dari komposisi imajinasi dan ilmu pengetahuan.

 

Tentunya pengalaman ini akan saya gunakan dalam memanajemen diri saya sebelum manajemen orang lain atau pun lingkup yang lebih kompleks.

 

B. Manajemen Sebagai Proses berarti untuk mencapai tujuan akhir itu harus melewati proses yang terkadang berliku-liku.

 

Kondisi ini juga menjadi pemicu, stimulus bagi gagalnya banyak orang dalam mengejar impiannya. Entah sadar ataupun tidak, kita selalu berusaha untuk menghindari yang namanya ‘proses.’

 

Mengapa? Karena proses itu sangat menyakitkan. Tapi, percayalah bahwasannya dalam proses pasti ada ujung yang indah.

 

Contohnya; Ketika saya menulis, saya pun harus melewati berbagai tantangan yang berasal dari diri saya maupun lingkunga saya.

 

Salah satu tantangan terbesar dalam diri saya adalah tidak konsisten, telat, suka menunda-nunda. Sementara, tantangan dari luar diri saya adalah omongan tetangga maupun keluarga sendiri seputar kegilaan saya.

 

Akan tetapi, saya tidak peduli! Selama saya masih berada pada jalur atau koridor yang sesuai etika dan moral, saya akan terus berjalan.

 

Akhirnya, proses yang saya jalani dapat menghasilkan kebahagiaan dan prestasi bagi saya. Inilah model manajemen sebagai proses yang saya alami.

C. Manajemen Sebagai Seni adalah teknik yang bercita rasa estetis (keindahan). Manajemen itu indah jika dibalut dengan teknik yang sesuai dengan produk tertentu.

 

Akan tetapi, untuk mencapai teknik tersebut, kita perlu kembali pada poin satu dan dua yakni ilmu dan proses.

Karena  dengan berilmu dan mencintai proses, niscayaha tujuan dari produk atau impian kita akan menjadi kenyataan.

 

Contohnya; Melalui ilmu pengetahuan saya berani bermimpi. Mimpi itu tidak sebatas mimpi saja. Tapi dibarengi dengan proses. Elaborasi ini menghasilkan kenikmatan akhir pada perjalanan karier saya.

 

Memang dalam etika nicomache, filsuf Plato mengatakan bahwa “tujuan tertinggi dan terakhir dari pencarian manusia adalah kebahagiaan.”

 

Akhirnya, seni itu memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan seni itu pun bisa diterapkan dalam berbagai aspek yang ada dalam diri kita, perusahaan maupun lingkungan di mana kita tempati.

 

4.    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Pentingnya Perencanaan Strategis Perusahaan"