Tragedi Sepakbola Indonesia

Penulis: Fredy Suni

Tragedi sepakbola Indonesia | tangkapan layar youtube

Tafenpah.com - Sepakbola Indonesia sedang terluka. Akibat dari kemarahan suporter Aremania, kala menyaksikan kekalahan Arema dari Persebaya (2-3) di Liga 1 BRI 2022/2023.


Penyebab utamanya juga adalah efek dari gas air mata dari petugas dalam mengamankan kondisi kemarahan suporter Arema yang mengejar pemain Arema.


Insiden ini menghilangkan nyawa suporter sebanyak 127 orang, termasuk 2 orang petugas yang mengawal jalannya pertandingan bergengsi tersebut.



Sementara, puluhan hingga ratusan nyawa yang masih terbaring di Rumah Sakit kota Malang dan sekitarnya.



Insiden ini terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.


Hasil olahan Admin dari Canva


Javier Rocha (Pelatih Arema) Mengundurkan Diri


Kematian suporter di laga ini juga berimbas ke karir profesional juru taktik Javier Rocha.



Dalam cuplikan di layar kaca Televisi INews, Javier sudah memberikan keterangan Pers akan kemunduran dirinya.



Gubernur Jawa Timur beserta Jajarannya Ikut Bertanggung Jawab


Khofifah Indar Parawansa juga ikut berbelasungkawa atas kematian suporter dan petugas dalam laga bergengsi tersebut.



Sebagai Pemerintah Provinsi, Khofifah akan memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga korban.



Jokowi Tegaskan Semangat Sportivitas, Persatuan, dan Kemanusiaan dalam Lensa Olahraga



Presiden Joko Widodo juga menegaskan pentingnya spirit sportivitas, persatuan, dan sepakbola Humanis dalam negeri.



"Tragedi kematian suporter yang terjadi dalam laga Arema kontra Persebaya jangan sampai terulang lagi" ujarnya seperti yang Penulis saksikan melalui cuplikan Youtube Sekretaris Kepresidenan, Minggu (2/10/2022).



Orang nomor satu RI ini juga menekankan permainan sportivitas dalam industri sepakbola.



Demikian lensa sepakbola Indonesia di awal bulan Oktober ini dari Admin Tafenpah






TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Tragedi Sepakbola Indonesia "