Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tebet Eco Park Ditutup Sementara, Bagaimana dengan Citra Politik Anies Baswedan?

Tebet Eco Park. Foto: @AniesBaswedan

JAKARTA, Tafenpah.com - Perjalanan karir politik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di jantung Ibukota RI, kerap menuai kontroversi. Lantaran, ada beberapa program kerja dari Anies yang dinilai oposisinya kurang sreg dengan dinamika kehidupan masyarakat DKI. Namun, di samping pro kontra tersebut, Anies mampu menyulap beberapa ruang publik yang kini menjadi ruang temu kangen masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya di akhir pekan. Salah satunya adalah Tebet Eco Park.


Tebet Eco Park berada di Jakarta Selatan. Ruang publik ini dulunya kurang diminati warga Ibukota. Namun, sejak direnovasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Tebet Eco Park menjadi langganan warga Ibukota di akhir pekan dan juga hari libur lainnya.


Baca Juga: Komen Lida: Mempertajam Nalar Kritis untuk Menghadapi 'Society 5.0'


Karena ruang publik ini mampu menampung 8-10 ribu orang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Tebet Eco Park kurang diminati pengunjung.


Pasalnya ruang publik ini semakin padat. Jadi, warga pun beralih ke ruang publik lainnya.


"Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem" ujar Anies melalui laman instagramnya @Aniesbaswedan, Kamis (16/6/2022).


Mantan Menteri Pendididkan dan Kebudayaan RI ini pun mengatakan Tebet Eco Park dibangun untuk warga menikmati suasana taman dan hutan kota, mendapatkan wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari. 


Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park.

@AniesBaswedan


Sebagai antisipasi, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menutup sementara ruang publik tersebut.


"Untuk sementara, Tebet Eco Park ditutup sampai akhir Juni untuk melakukan pembenahan fasilitas. Wilayah sekitar Tebet Eco Park akan dijadikan Zona Emisi Rendah, di mana pada akhir pekan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk kecuali bagi penghuni. Jumlah pengunjung, utamanya di akhir pekan, akan dibatasi sesuai kapasitas taman. Ketertiban dan kebersihan lingkungan akan dijaga secara ketat" sambungnya.


Pemprov DKI Jakarta juga mengajak warga Ibukota dan sekitarnya untuk menikmati 100 taman wisata lainnya.


"Kami mengajak juga kepada seluruh warga untuk menikmati lebih dari 100 taman lain di Jakarta yang telah diperbarui dan dibuka, serta tidak kalah menyenangkan dibanding Tebet Eco Park. Ruang-ruang publik lain, seperti lapangan Monumen Nasional, juga akan dibuka seiring PPKM level 1 di Jakarta"


Terlepas dari penutupan sementara Tebet Eco Park, tentu ini akan menjadi lahan yang tepat untuk saling beretorika di ruang publik, antara Anies Baswedan dan oposisinya.


Pihak oposisi akan mulai mencari sensasi demi menaikkan popularitanya. Begitu pun, Anies Baswedan tidak menutup kemungkinan juga menjadikan Tebet Eco Park sebagai lahan berpolitik.


Mengingat Anies juga merupakan salah satu kandidat terkuat menuju Pilpres 2024. Elektabilitasnya pun meningkat, seiring dengan kesuksesannya dalam menyelenggarakan Formula E Jakarta beberapa pekan yang lalu.


Ditambah lagi dengan penutupan Tebet Eco Park, tentunya akan disoroti oleh berbagai media tanah air. Sorotan atau liputan dari berbagai media pun akan membantu Anies dalam menaikkan elektabilitasnya menuju Pilpres 2024.


Hipotesa atau kesimpulan sementara dari penulis adalah citra politik Anies semakin membaik. Meskipun ada berbagai kontroversi terkait program kerjanya.


Namun, itu pun tidak menjadi persoalan, karena kereta politik Anies Baswedan terus berlari kencang menuju pertarungan demokrasi serentak 2024.


Penulis dan Editor: Fredy Suni | Instagram: @Suni_Frederikus Suni dan @Literasi_Tafenpah



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Tebet Eco Park Ditutup Sementara, Bagaimana dengan Citra Politik Anies Baswedan?"