Surat Rindu
Surat Rindu. Ilustrasi gambar dari Dreamstime |
Oleh: Markus Tiopan Manogari
Di atas kertas
Aku melukis surat rindu tak terbatas
Kepada pemilik hati hela nafas membangun dermaga berwajahkan belai rambutmu
Yang telah mengusik tidur lelap malam mimpiku
Pada sudut ruang kamar beratap rindu.
Ah dinda...
Bayang malam di pelupuk mata
Kau terus saja menari pada tempurung kepala hingga doa-doaku telah membawa namamu yang jauh di sana
Adakah rindu untukku dari dinda...?
Kala bunga-bunga bermandi rasa
Tertuang pada lembar kertas jingga
Dan melodinya di atas petikan senar tali ke-tiga
Atau... kau masih setia di peluk janji kita
Surat rindu bersampul kuning
Akan datang menggantikan aku untuk bercerita cinta bening
Meski kiasan warna mimpi terasa asing
Ku harap kau jangan marah pada malam bising.
Aku merindukanmu pada selimut janji di atas perahu asmara kita bertemu di pintu mimpi
Posting Komentar untuk "Surat Rindu"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat