3 Poin Penting di Balik SMA Unggul Garuda, Nomor 2 Cocok dengan Filosofi Suku Dawan Timor NTT
Penulis: Frederikus Suni
![]() |
3 Poin Penting di Balik SMA Unggul Garuda, Nomor 2 Cocok dengan Filosofi Suku Dawan Timor NTT. Foto hasil olahan Tafenpah dari Ig @manggaraipunya & @suni_fredy |
TAFENPAH.COM - Masyarakat Dawan Timor (Atoin Meto), provinsi Nusa Tenggara Timur menyambut baik komitmen presiden Prabowo Subianto yang telah bekerja keras untuk menghadirkan SMA Unggul Garuda di tanah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Kehadiran SMA Unggul Garuda ini ditandai dengan penyerahan sertifikat hak pakai lahan seluas 200.175 meter persegi dari pemerintah kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) yang diwakili oleh profesor Stella Christie.
Profesor Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) dalam sambutannya mengatakan 3 poin penting di balik berdirinya SMA Unggul Garuda, tepatnya di kelurahan Karangsiri, kecamatan Kota Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dari ketiga poin penting yang profesor Stella Christie sampaikan kepada publik, nomor 2 sangat sesuai dengan karakter dan juga filosofi Atoin Meto.
Mengapa poin kedua sangat penting dan efesien terhadap kearifan lokal budaya Atoin Meto dan masyarakat NTT pada umumnya?
Sebelum kita membahas makna dan nilai - nilai apa saja yang terkandung di balik poin nomor 2, alangkah baiknya kita bersama -sama melihat poin 1 dan 3, sebagai berikut;
1. Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas
Makna dari poin pertama ini secara jelas memberikan gambaran kepada kita warga NTT, bahwasanya generasi muda kita sejatinya memiliki pemahaman yang luas terkait dengan penggunaan teknologi, selain pemahaman yang komprehensif di bidang sains.
Persoalannya terletak pada pemerataan akses. Karena letak wilayah geografis NTT yang kompleks memungkinkan ketimpangan generasi muda di setiap desa (kampung), kecamatan, kota, kabupaten hingga provinsi untuk mendapatkan kesempatan yang sama.
Akibatnya, banyak generasi muda kita yang SDMnya tidak semaju dengan masyarakat di kota-kota metropolitan Indonesia.
Kendati demikian, tools/alat/sarana yang kini diberikan oleh presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi diharapkan membuka akses yang seluas-luasnya kepada seluruh generasi muda di wilayah terselatan Indonesia, NTT ini untuk berani bermimpi sekaligus merangkai kehidupannya yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sementara di poin ketiga, berkaitan dengan kepekaan sosial.
3. Membangun dan Mencetak Pemimpin yang Memiliki Karakter Sosial
Seorang pemimpin tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan, teknologi, sains semata.
Namun, seorang pemimpin bangsa juga harus memiliki karakter yang baik.
Artinya; kecerdasan emosional yang di dalamnya terdapat empati sosial atau kepekaan sosial merupakan bagian dari desain SMA Unggul Garuda.
Lalu, seperti apakah model aplikasi pembelajaran (kurikulum) SMA Unggul Garuda?
Seperti yang profesor Stella Christie sampaikan bahwasannya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, peserta didik di SMA Unggul Garuda mampu melatih kepekaan sosial di tengah kehidupan masyarakat.
Masyarakat yang majemuk merupakan pintu pembelajaran sekaligus pembentukan karakter calon pemimpin bangsa Indonesia dari tanah Timor yang di dalamnya terdapat etnis Dawan (Atoin Meto).
Setelah kita melihat poin pertama dan ketiga, saatnya kita membahas poin kedua yang sangat relevan dengan filosofi Atoin Meto.
Generasi Muda Berwawasan Global Tanpa Melupakan Akar Kebudayaannya
SMA Unggul Garuda bertujuan untuk menciptakan inkubator atau semacam wadah pembinaan karakter generasi muda Indonesia, khususnya generasi Atoin Meto (suku Dawan Timor) untuk berpikir terbuka terhadap kemajuan zaman.
Kendati demikian, SDM yang berwawasan global ini pun tidak serta merta melupakan akar kebudayaannya.
Sebagai Atoin Meto (Suku Dawan Timor NTT) kita memiliki nilai - nilai kebudayaan seperti; gotong royong, saling menghargai, menghormati, tolong - menolong, dan berbagai nilai universal lainnya.
Zaman termasuk pikiran kita terbuka dan maju dari aspek apa pun, namun tradisi kebudayaan kita harusnya menjadi fondasi untuk kita bertindak dan berperilaku.
Tindakan dan perilaku yang baik mencerminkan nilai-nilai kebudayaan Atoin Meto di tengah kehidupan pluralisme.
Hipotesa saya; poin kedua ini merupakan aspek penting SDM Atoin Meto (Suku Dawan Timor NTT) yang tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains.
Namun, lebih daripada itu, generasi muda NTT yang bermindset terbuka, kritis, tanggap dan memiliki kecerdasan emosional dalam menjalin inkubator lintas stakeholder, baik swasta maupun pemerintah dalam karya pelayanannya.
Demikian informasi yang TAFENPAH sampaikan di dalam esai ini.
Sumber rujukan; Instagram @melkilakalena.official
Instagram penulis : @suni_fredy
YouTube : Perspektif Tafenpah
Tiktok : @tafenpah.com
Posting Komentar untuk "3 Poin Penting di Balik SMA Unggul Garuda, Nomor 2 Cocok dengan Filosofi Suku Dawan Timor NTT "
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih