Bahasa Dawan Timor Barat NTT, Jejak Peradaban Nusantara di Perbatasan Indonesia, Timor Leste dan Australia

Penulis : Frederikus Suni 

Bahasa Dawan Timor Barat NTT, Jejak Peradaban Nusantara di Perbatasan Indonesia, Timor Leste dan Australia. Tafenpah.com

TAFENPAH.COM - Bahasa Dawan merupakan bahasa komunikasi harian yang biasanya digunakan oleh suku Atoin Meto/Atoni Pah Meto (kelompok masyarakat yang mendiami/tinggal di tanah/lahan kering dan tandus), mulai dari kota Kupang (Ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur), kabupaten Timor Tengah Selatan, kabupaten Timor Tengah Utara, distrik Oecusse - Ambeno (wilayah eksklave negara Demokratik Timor Leste) kaya akan tata bahasanya (grammar).

Untuk memahami bahasa komunikasi harian suku Dawan Timor, provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut, tentunya gampang-gampang susah bagi masyarakat pendatang, dalam hal ini turis/wisatawan domestik hingga mancanegara.


Karena ada begitu banyak makna yang tersirat di dalam setiap kata dan kalimat.

Di mana, satu kata dan kalimat bisa berubah makna, tergantung konteks pembicaraannya.




Kendati demikian, keruwetan tersebut dapat teratasi dengan komitmen, keseriusan dan grit (ketekunan/kegigihan) bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Dawan Timor.

Beberapa contoh kata dan kalimat di bawah ini yang berubah makna, sebagai berikut;

Ho~ Muko Mela? Dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah ; Kamu berasal dari mana?

Kalimat tanya di atas akan dengan sendirinya berubah makna, bila kita menggunakan bahasa Dawan halusnya yakni;

Nak` Hit Toka Mela? Jika kita menerjemahkan kalimat tanya di atas kurang lebih seperti di bawah ini;

https://www.youtube.com/@PerspektifTafenpah




"Kita (Hit) berasal dari mana?" Tentunya kalimat tanya ini biasanya mendapatkan tekanan, ketika orang kedua yang ingin menjelaskan atau mempertegas pertanyaan tersebut kepada orang ketiga.

Sedangkan, salah satu kata yang berubah makna sesuai dengan konteks pembicaraan adalah ; Mua' (Makan), Tah' sama juga artinya; makan.

Meskipun kedua kata tersebut memiliki kesamaan, akan tetapi maknanya akan berubah.

Selain beberapa contoh kata dan kalimat di atas, bahasa Dawan Timor juga masih memiliki banyak kekayaannya. Mungkin di kesempatan berikutnya, admin TAFENPAH akan mengupasnya kepada pembaca.


Bahasa Dawan Timor, Jejak Peradaban Nusantara di Perbatasan Indonesia, Timor Leste, dan Australia

Berdasarkan letak geografis, masyarakat Atoin Meto (Suku Dawan Timor NTT) berada di perbatasan Timor Leste dan Australia.

Bagian Utara negara Timor Leste, tepatnya  Pante Makasar (Negara Demokratik Timor Leste), khususnya di distrik Oecusse - Ambeno berbatasan langsung dengan Timor Barat Indonesia, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan di bagian Selatan Pulau Timor berbatasan dengan Laut Timor dan Australia.

Bagian Selatan Pulau Timor NTT juga diapit oleh Samudera Hindia.

Mencermati letak geografis pulau Timor (catatan; Pulau Timor dibagi menjadi dua bagian yakni; Timor Barat NTT masuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sedang Timor Timur bagian dari negara Demokratik Timor Leste) yang memisahkan diri dari NKRI melalui referendum pada tahun 2002 silam.

Meskipun pulau Timor terbagi menjadi dua negara, akan tetapi dari aspek budaya, suku, bahasa, kepercayaan, sistem sosial memiliki kesamaan.

Salah satu kesamaan itu kita jumpai dalam penggunaan bahasa Dawan Timor.

Bahasa Dawan Timor merupakan bahasa dengan mayoritas pengguna terbesar di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebagai informasi tambahan, di pulau Timor sendiri ada dua bahasa mayoritas yaitu; bahasa Dawan dan Tetun.

Bahasa Dawan menguasai wilayah Timor Barat NTT, kecuali kabupaten Malaka dan kabupaten Belu.

Kendati pun demikian, secara de facto, bahasa Dawan merupakan bahasa dengan mayoritas pengguna di pulau Timor Barat Indonesia dan sebagian distrik Oecusse - Ambeno.

Sesuai dengan sub judul atau tema di atas, bahasa Dawan Timor NTT merupakan warisan peradaban Nusantara yang menyimpan kekayaan linguistik, dan tentunya setiap generasi muda pulau Timor Barat perlu melestarikannya sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia.

Karena bagaimanapun juga, ke mana kita pergi, bahasa Dawan sebagai bahasa Ibu akan tetap relevan dengan sistem sosial dan kehidupan generasi pulau Timor manise.

Potretan di atas mungkin saja kurang bahkan jauh dari pemahaman pembaca. Kendati demikian, admin TAFENPAH hanya mencoba untuk mengulas sesuai Perspektif Tafenpah guna merawat, melestarikan dan memberdayakan warisan leluhur pulau Timor di tengah perayaan Hari Ulang Tahun Indonesia ke-80 tahun 2025.

Bahasa Dawan merupakan simbol peradaban generasi muda NTT, khususnya generasi Atoin Meto dalam menjalin komunikasi lintas kebudayaan di abad ke-21.

Ayo bangun NTT. Lestari bahasa Dawan Timor sebagai warisan budaya Indonesia.



TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Bahasa Dawan Timor Barat NTT, Jejak Peradaban Nusantara di Perbatasan Indonesia, Timor Leste dan Australia "