Gaji P3K Pemkot Kupang Cair di Bulan Mei, Christian Widodo dan Serena Francis Makin Bersinar, Peluang Menuju NTT 01 Terbuka

Penulis : Frederikus Suni 

Gaji P3K Pemkot Kupang Cair di Bulan Mei, Christian Widodo dan Serena Francis Makin Bersinar, Peluang Menuju NTT 01 Terbuka. Sumber gambar Instagram @serenafrancis_/TAFENPAH.COM

JAKARTA, TAFENPAH.COM - Kabar gembira untuk warga kota Kupang di bulan Mei ini adalah Wali Kota dr. Christian Widodo sudah mengumumkan pencarian dana/upah untuk 1739 Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkup pemerintahan kota Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk proses pencarian gaji P3K dimulai dari bulan Mei. Sementara, gaji bulan April akan mengikutinya. Sebagaimana yang berlaku dalam setiap kenaikan jabatan di lembaga pemerintahan.

"Teman-teman yang sudah lolos seleksi P3K tahap I tidak perlu khawatir lagi, gaji P3K sudah dibayarkan secepatnya. SKnya sudah saya tandatangani, setelah semua berkas lengkap dari pusat," ujar Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, Jumat (16/5/2025).

Kendati gaji P3K di lingkup pemerintahan kota Kupang sudah bisa dicairkan secepatnya di bulan ini, akan tetapi ada 12 orang yang berkasnya masih mengalami kendala.

"6 orang masih menunggu tandatangan secepatnya, lalu 6 lainnya mengalami persoalan teknis. Namun, saya berusaha untuk segera membereskan," tambah Dokter Umum tersebut.

Informasi ini tentunya sangat menggembirakan pihak yang lolos seleksi P3K, termasuk keluarga besarnya.

Karena di bawah kepemimpinan Wali Kota Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, keduanya mampu meminimalisir sistem yang selama ini berbelit-belit.

Komitmen Christian Widodo dan Serena Francis dalam mengoptimalkan pelayanan publik tak hanya berlaku di lingkungan pegawai pemerintahan. Namun, kebijakan kedua pemimpin milenial tersebut juga berlaku hampir di setiap aspek kehidupan warga kota Kupang.

Seperti; efesien penangan sampah, pernikahan massal, tersedianya ruang publik yang dapat diakses dengan mudah oleh setiap warga kota Kupang dan lain sebagainya.

Tindakan nyata dari Christian Widodo dan Serena Cosgrova Francis juga memberikan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dari warga kota Kupang.

Tentunya, jika kedua pemimpin tersebut terus melanjutkan program-program yang pro rakyat, tidak menutup kemungkinan, keduanya akan dengan mudah menuju NTT 01.

Berbicara mengenai peluang kedua pemimpin milenial tersebut untuk menuju NTT 01, tampaknya sangat dini.

Namun, dengan kebijakan - kebijakan serta gebrakan pro rakyat, TAFENPAH yakin dan optimis keduanya akan menjadi sosok pemimpin yang terus bersinar di setiap situasi.

Karena sepak terjang atau backsound kepemimpinan keduanya pun terbilang moncreng, alias bersinar.

Di mana, Serena Cosgrova Francis piawai dalam manajemen klub Sekola Sepak Bola/SSB Bintang Timur Atambua.

Sementara, Christian Widodo dalam pelayanan hospitalitynya bersama setiap pasien yang pernah ia tangani pun menjadi tolak ukur kepemimpinan yang sangat menyentuh ruang-ruang terabaikan dalam kehidupan harian warga kecil.

Filosofi Kepemimpinan Christian Widodo dan Serena Cosgrova Francis Serupa Totalitarisme Filsuf Hannah Arendt

Filsuf perempuan berpengaruh abad ke-20 keturunan Jerman dan Yahudi tersebut dikenal dalam pandangannya dalam melihat keaslian sekaligus Totalitarismenya dalam mengembangkan ciri khas kepemimpinannya yang pro rakyat kecil.

Selain, Hannah Arendt juga fokus dalam menggali kondisi manusia dan seluruh aktivitas manusia dalam keseharian setiap hari.

Dalam konteks kepemimpinan Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan Wakilnya Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc setali dengan keprihatinan mereka terhadap sistem atau kebijakan pemerintah yang selama ini terbilang sukar, alias berbelit-belit dan tidak pro rakyat.

Untuk itu, melalui semangat kepemimpinan filsuf Hannah Arendt, Christian Widodo dan Serena Cosgrova Francis berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, dan tentunya sangat merakyat.

Sebagaimana filosofi Kepemimpinan keduanya yakni; kami hadir untuk melayani, bukan sebatas dilayani warga.

Nilai, etika dan prinsip hidup kedua tokoh milenial kebanggaan warga NTT, khususnya di tengah warga kota Kupang, kita pun belajar untuk melakukan sesuatu yang berdampak terhadap kemajuan wilayah dari mana kita lahir, bertumbuh, berkembang hingga berproses menuju penemuan-penemuan jati diri yang sesungguhnya di abad ke-21 ini.

Akhirnya, selamat untuk P3K yang sedang dalam masa penantian pencarian dana atau upah kerjanya.

Sumber: TAFENPAH dan Ig @dr.christian.widodo

Instagram penulis : @frederikus_suni

Tiktok : @tafenpah.com

YouTube :Perspektif Tafenpah