Legisius Oki: Menepis Pemberitaan Liar Perihal Peristiwa Bunuh Diri di Desa Bakitolas

Menepis berita liar. Sumber gambar: Ist


Tafenpah.com, Kefamenanu - Sabtu, 9 Maret 2024 seorang wanita ditemukan dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa di Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabutpaten Timor Tengah Utara. Sebelum mengakhiri hidupnya, ia sempat memosting beberapa informasi penting di Facebook (Fb) perihal alasan ia menggantungkan diri.

Secara kronologis, ia mengakhiri hidupnya karena merasa tertipu dan hamil dengan seorang pria yang sudah berkeluarga bernama Dionizio Cajusti Kolo (Dion Kolo). Pria tersebut berasal dari Negara Timor Leste (Oecusse). 


Bertolak dari informasi di Facebook, sejak awal, Dion Kolo sudah menipu korban bahwa ia masih bujang. Korban akhirnya setuju dan membangun sebuah relasi hingga mengandung (hamil). 

Kebohongan tersebut mulai diketahui ketika korban meminta Dion untuk mendatangi rumahnya. Pada Rabu, 6 Maret 2024, Dion berangkat dari Surabaya dengan tujuan ke Bakitolas untuk bertemu korban dan keluarganya.

Ironinya, sejak saat itu, Dion tidak bisa  dihubungi bahkan ia memblokir korban di semua akun media hingga korban mengakhiri hidupnya.


Dalam tulisan ini, saya ingin mengingatkan para wartawan yang menayangkan berita terkait peristiwa tersebut agar tidak “liar” dalam menulis berita. 

Beberapa hal yang perlu dikoreksi dari berita yang ditayangkan oleh media online Digtara.Com (https://www.digtara.com/nusantara/201384/hamil-dari-pria-beristri-mahasiswi-di-ttu-pamit-di-medsos-dan-pilih-gantung-diri/2/ , Katantt.Com  (https://www.katantt.com/artikel/48616/diduga-dihamili-pria-beristri-mahasiswi-di-ttu-gantung-diri-setelah-pamit-di-medsos/) dan Kriminal.my.id. (https://www.kriminal.my.id/2024/03/lagi-mahasiswi-di-ntt-gegara-mas-jawa.html). 

Pertama, koban bukan seorang mahasiswi. Dia sudah wisuda sejak tahun 2022. 

Kedua, istilah ‘hubungan gelap’ yang digunakan dalam penulisan berita di atas tidak tepat karena sejak awal korban tidak mengetahui kalau Dion sudah memiliki istri dan anak. Kehamilan korban bukan hasil perselingkuhan melainkan hasil tipuan dari Dion Kolo. 

Ketiga, korban hamil bersama Dion Kolo yang berasal dari Timor Leste. Bukan bersama mas Jawa sebagaimana ditulis oleh wartawan abal-abal dari media www.kriminal.my.id. 

Hal ini sangat merugikan korban, keluarga korban bahkan seluruh kerabat korban. 

Kami minta dengan hormat agar tiga media online di atas menghapus berita yang sudah ditayang perihal peristiwa bunuh diri di Bakitolas karena itu pembohongan publik. Para wartawan yang menulis berita tidak pernah mengkomfirmasi data kepada keluarga korban. 


Penulis: Legi Oki
TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Legisius Oki: Menepis Pemberitaan Liar Perihal Peristiwa Bunuh Diri di Desa Bakitolas"