Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SMAN Bateti Adakan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar

Penulis: Denisius Oki (Mahasiswa Unimor)

Kepala sekolah SMAN BATETI, Donatus Nahak, Spd. Foto. Tafenpah.com

Tafenpah.com - Malaka, 19 September 2023, SMA Negeri Bateti mengadakan workshop atau pelatihan seputar kurikulum merdeka belajar kepada tenaga pendidiknya.

IN HOUSE TRAINING  (IHT)  

Dengan TEMA " IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN  2023/2024" dihadiri oleh guru-guru SMAN Bateti, Desa Loofoun, Kecamatan Malakan Barat, Malaka, Nusa Tenggara Timur.

Workshop ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 19 september - 21 september 2023, dan bertempat di kelas  XII IPA, peserta In house training (IHT)  berjumblah 50 orang.

Baca JugaBudayakan Pendidikan 3 S, Amore Prime School Sebagai Solusi Masa Depan Generasi Bangsa Tafenpah 

Saat ditemui awak media, Kepala sekolah SMAN BATETI bapak Donatus Nahak, Spd menyampaikan kegiatan ini bertujuan sebagai berikut;

1. Penerapan kurikulum merdeka pada lingkup SMAN BATETI

2. Untuk mendorong dan memotivasi  guru- guru dalam rangka penerapan kurikulum merdeka di SMAN BATETI

3. Agar guru- guru memperoleh pemahaman dan ilmu serta ketrmpiln  menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajaran 

4. Mensejajarkan SMAN BATETI dalam segala hal yang positif, khususnya penerapan kurikulum merdeka sama seperti sekolah lain di seluruh Indonesia.

Baca JugaMasyarakat Adat Desa Haumeni, Minta Izin Kepada Leluhur, Jelang Peringatan Hut Kota Kefamenanu ke 101 Tahun

Donatus juga menambakan kegiatan ini juga sebagai bukti bahwasannya, SMAN Bateti juga bisa bersaing dengan sekolah-sekolah favorit di kabupaten Malaka.

Ia juga menegaskan bahwa memang SMAN Bateti ini meskipun di pelosok, tapi tidak beda jauh dengan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, terlebih yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar.

Implementasi kurikulum merdeka untuk sekolah sesunggunya ada dua jalur, yakni; jalur pertama itu melalui jalur penunjukan sekolah penggerak, dan itu pun sudah otomatis harus melaksanakan kurikulum merdeka belajar.

Sementara jalur yang kedua harus melalui jalur mandiri. Nah, untuk jalur mandiri itu, sekolah diberi kebebasan untuk memilih.

Hal ini disampaikan oleh Drs. Yulius  Seran Bria, MM. di SMAN Bateti  kepada awak Kontributor Tafenpah pada tanggal 19 september 2023.

Jalur pertama itu melalui jalur  penujukan  sekolah pengerak dan itu sudah otomatis  dan untuk sekolah kita di malaka di tingkat SMA yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka yaitu SMA Raden Ajang Kartini umatoos sejak tahun 2022 yang lalu, dari kelas X lalu kemudian kelas XI mereka masi melaksankan kurikulum merdeka sampai sekarang,” jelas yulius.

Jalur yang kedua melalui jalur mandiri, untuk jalur mandiri itu, sekolah diberikan kebebasan untuk memili, ada tiga pilihan yang diberikan,” jelas Yulius seran.

Lebih lanjut, Yulius juga menambahkan perihal jalur kedua, yakni; jalur mandiri juga tersedia 3  pilihan.

Pilihan pertama itu, namanya mandiri belajar hal itu berkaitan dengan bagaimana sekolah mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

Walaupun dipilih mandiri belajar, sekolah tetap meyelengarakan kurikulum 2013, tetapi prinsip-prinsip dari kurikulum merdeka sudah harus diterapkan.

Misalnya sistem pembelajaran wajib memperhatikan kebutuhan belajar murid atau asesmennya. 

Dengan melakukan asesmen awal atau asesmen diagnostik, dan juga pelaksanaan projek penguatan profil pengajar pancasila.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan karakter dari anak-anak kita. Hal ini berlaku untuk mereka yang sudah meyelenggarakan kurikulum merdeka.

"Memilih mandiri belajar juga harus tetap menggunakan kurikulum 2013 sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum merdeka," ujar Yulius Seran Bria.

Pilihan kedua mandiri berubah. Mandiri berubah itu artinya sekolah sudah menerapkan kurikulum merdeka sepenuhnya.

Misalnya kita Di SMAN Bateti ini memilih mandiri  berubah berarti di tahun pelajaran 2023/2024 ini kelas X itu sudah mengunakan kurikulum merdeka.

Artinya struktur kurikulum susah sesuai dengan kurikulum merdeka, proses pembelajaran juga menggunakan struktur kurikulum merdeka dan semua kegiatan pembelajaran baik itu kegiatan intrakulikuler, kokurikuler dan kegiatan extrakulikuler itu semua dengan merujuk pada aturan implementasi kurikulum merdeka.

Yulius Seran Bria, Koordinator Pengawas SMA/SMK, SLB ini pun menambahkan jalur mandiri pilihan ketiga, yaitu; mandiri berbagi,  hanya ada di SMA R.A Kartini  Umatoos.

Karena SMA R.A Kartini ini sebagai sekolah penggerak, lembaga pendidikan ini juga bisa membagikan pengalaman baiknya kepada sekolah-sekolah yang lain.

Perbedaan mencolok dari mandiri berbagi adalah semua perangkat pembelajaran disediakan atau disiapkan oleh sekolah.

"Sedangkan mandiri berubah semua perangkat pembelajaran sudah ada memang di platform merdeka mengajar. Di situ arahannya adalah guru silakan masuk ke platform merdeka belajarnya untuk melihat contoh-contoh modul ajar, perangkat ajar atau modul projek yang sudah ada di dalam platform merdeka belajar, kemudian bisa menyesuaikan dengan konteks sekolahnya masing-masing. Istilahnya ATM ( Amati,Tiru dan Modifikasi) itu harus sesuai dengan konteks sekolah, tutupnya.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "SMAN Bateti Adakan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar"