Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Universitas Prasetiya Mulya Dampingi Usaha Sabun Susu Ponpes Daarul Mukhlishin

K.H. Yayat Hidayat dan Dr. Anton Sumarlin dan Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya, Prof Agus W Soehadi, dan K.H. Yayat Hidayat/Tafenpah.com


Tafenpah.com – Universitas Prasetiya Mulya mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Mukhlishin, Kabupaten Kuningan. Pendampingan kepada UMKM merupakan bagian dari program Manusia Pancasilais yang digagas oleh Universitas Prasetiya Mulya.


Pengasuh Ponpes Daarul Mukhlishin, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, K.H. Yayat Hidayat menjelaskan program ini sudah dilakukan sejak sekitar 4 bulan lalu. Universitas Prasetiya Mulya melakukan pendampingan pembuatan sabun susu dengan merek Zahra yang dihasilkan oleh ponpes tersebut. 


“Dampaknya kini terasa sekali,” tutur Yayat saat ditemui di Kuningan, Selasa 8 Agustus 2023, didampingi tim Universitas Prasetiya Mulya. Salah satunya, peningkatan produksi yang cukup drastis. 

Sebelumnya, produksi sabun yang dihasilkan Ponpes Daarul Mukhlishin hanya 1.000 buah per dua bulan kini produksi sabun susu bisa mencapai 1.000 buah setiap minggu. Dengan omset yang diperoleh mencapai Rp 5 juta per bulan. 

“Modalnya sendiri sekitar 20 persen dari total omset,” tutur Yayat. Sabun susu bermanfaat untuk perawatan kulit dengan mempertahankan kelembaban kulit serta membantu pertumbuhan sel-sel baru.


Yayat juga mengakui bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, namun juga meningkatkan kualitas produk sabun susu yang mereka hasilkan. "Tampilan dan kemasannya sekarang semakin bagus, potongan sabunnya juga makin rapi, seragam," tutur Yayat. Mereka pun berharap usai pendampingan ini produk yang mereka hasilkan akan semakin  diminati pasar. Terlebih mereka juga akan didampingi untuk pemasaran digital
 

Potensi Pasar


Usaha sabun susu merek Zahra berawal dari melimpahnya produksi susu di pesantren dan Desa Cisantana. Ponpes Daarul Mukhlishin memang memiliki peternakan sapi yang hasil susunya juga dikonsumsi oleh para santri di ponpes tersebut. “Usaha ini kami lakukan sejak 2018 lalu,” tutur Yayat. Usaha ini juga bertujuan untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan santri yang ada di pondok  tersebut  serta menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan para santri.
 

Pesantren Pesantren Daarul Mukhlishin berada di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan ini memiliki sekitar 120 santri. Para santri di antaranya terdiri dari yatim piatu atau salah satunya serta anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang sedang berkembang, dan banyak tumbuh usaha di bidang salon kecantikan dan spa yang berpotensi menjadi pasar bagi pengembangan produk sabun susu.


Potensi pasar yang besar dan dukungan ketersediaan susu segar menjadikan usaha pengolahan sabun susu mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, khususnya di wilayah Kabupaten Kuningan.


Sementara itu Camat Cigugur, Yono Rahmansah, sebagai perwakilan dari Pemkab Kuningan mengucapkan terima kasih kepada Universitas Prasetiya Mulya yang telah memberikan pendampingan berwirausaha untuk santri dan santriwati di Ponpes Daarul Mukhlishin. 


“Terima kasih karena sudah mendampingi usaha di ponpes Daarul Mukhlishin berbasis ekonomi kreatif dan digital,” tuturnya Yono berharap pendampingan ini terus berlanjut hingga usaha di Ponpes Daarul Mukhlishin lebih berkembang.


Bangkitkan Kembali

Direktur Sekolah Bisnis dan Ekonomi Center of Excellence (SBE Co-ex) Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Anton Sumarlin menjelaskan pendampingan ini dipilih karena ingin membangkitkan produk sabun susu  yang dihasilkan oleh Ponpes Daarul Mukhlishin. 


Terlebih produk ini pernah mendapatkan penghargaan 10 besar dalam program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Barat.  


"Jadi kita ingin bangkitkan kembali produk ini yang sempat mati suri karena pandemi COVID-19," tutur Anton.  


Anton mengungkapkan, pembinaan UMKM di Ponpes Daarul Mukhlishin, juga diikuti dengan upaya pembinaan pemasaran, branding, serta perizinan. “Kami berharap UMKM binaan kami dapat berkembang dengan skala yang lebih besar dan produk yang dihasilkan dapat dinikmati masyarakat,” tutur Anton.


Dalam bimbingan Universitas Prasetiya Mulya, usaha ini ditargetkan merebut 5% dari jumlah penduduk di kabupaten Kuningan dan santri di pondok pesantren wilayah sekitarnya, serta kabupaten Kuningan dan 2% persen persaingan dengan pasar-pasar regional dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.


Pesantren ini juga didorong agar dapat menciptakan jaringan distributor yang lebih kuat sehingga mampu menghasilkan laba yang lebih besar dan dapat berkembang dengan cepa, dalam waktu kurang dari 1 tahun. SDM santri juga ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan dan seminar. 

Pesantren juga diharapkan dapat menjalin hubungan kerjasama dengan petani/peternak susu serta masyarakat sekitar dalam penyediaan bahan baku.


Program Pendampingan Kewirausahaan Pesantren yang digagas oleh Universitas Prasetiya Mulya ini menjadi salah satu program terobosan untuk menjaring beragam bidang keahlian serta pembelajaran bermasyarakat dan berbangsa sekaligus media pengamalan tri dharma perguruan tinggi. 

Melalui program ini diharapkan dapat mengembangkan sebuah model dan laboratorium pengembangan kewirausahaan dengan tema kebangsaan berlandaskan pancasila dan kebhinekaan.

 
Program Pendampingan Kewirausahaan Pesantren ini juga menjadi bentuk praktis SBE untuk terus berkomitmen dalam mengembangkan kontribusi positif terhadap dunia usaha maupun lulusan yang berkarakter.

***

 

Tentang Universitas Prasetiya Mulya

Universitas Prasetiya Mulya adalah pelopor program MBA dan sekolah bisnis terkemuka di Indonesia. Lembaga ini didirikan pada tahun 1982 oleh para pemimpin bisnis ternama di masa itu, dengan visi misi Prasetiya Mulya untuk menjadi pusat pembelajaran yang baik bagi para wirausahawan, profesional, dan peneliti bisnis.


Pada tahun 2005, mengawali dibukanya program sarjana, Universitas Prasetiya Mulya kembali menegaskan dedikasi para pendirinya untuk mendidik wirausaha muda Indonesia. Sejak saat itu, pendaftaran mahasiswa setiap tahun menunjukkan angka yang terus meningkat dan sebagai konsekuensinya, dibutuhkan lebih banyak ruang. Di penghujung tahun 2009, Universitas Prasetiya Mulya mulai membangun kampus kedua dengan luas total 8 hektar yang terletak di BSD City Kavling Edutown I.1, Jl. BSD Raya Utama, BSD City.
 

Kampus BSD menawarkan suasana belajar yang menyenangkan, jauh dari kemacetan Jakarta, didukung dengan fasilitas kampus yang unggul. Kampus baru yang dibangun khusus untuk melayani mahasiswa sarjana dengan lebih baik dan lebih kreatif melambangkan komitmen Universitas Prasetiya Mulya untuk menawarkan standar keunggulan tertinggi dalam pendidikan dan penciptaan wirausahawan sukses dan profesional bisnis.


Di awal tahun 2016, Prasetiya Mulya bertransformasi menjadi universitas masa depan, menjawab tantangan abad 21 yang beragam dan menjadi pionir universitas ganda dan kolaboratif di Indonesia. Universitas Prasetiya Mulya telah menyadari pentingnya kolaborasi ilmu terapan, dengan mendirikan School of Applied Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) dengan School of Business and Economics (SBE).



 



Sumber: Syifa Fauzia mitra publikasi Tafenpah Group dari Zeno Group


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Universitas Prasetiya Mulya Dampingi Usaha Sabun Susu Ponpes Daarul Mukhlishin"