Ganjar Pranowo Ajak Pendukungnya untuk Berpolitik Praktis Tanpa Menyebarkan Hoax

Ganjar Pranowo | Foto/Ist

Tafenpah.com - Calon Presiden 2024 dari partai PDIP, Ganjar Pranowo terus mengajak para pendukungnya untuk tidak menyebarkan hoax, jelang pesta demokrasi 2024.

"Jangan mau diajak turut dalam perpecahan sosial, apapun bentuknya. Apalagi sebar hoax, saling menuding dan memaki" ujarnya melalui laman instagram pribadinya, @ganjar_pranowo, Jumat (14/7/2023).

Berpolitiklah sesuai dengan semangat Kebhinekaan. Karena politik identitas itu bukanlah semangat para pendiri (Founder Fathers) bangsa Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah yang sudah hampir memimpin 10 tahun ini juga dengan tegaskan mengatakan identitas politik kita bukanlah saling memfitnah dan berbuat sesuka hati.

"Karena itu bukanlah semangat berpolitik kita" tegasnya.

Kader senior PDIP sekaligus kandidat terkuat penerus kepemimpian presiden Joko Widodo ini berharap kepada seluruh pendukungnya untuk berpolitik praktis.

Apa itu politik praktis? Politik praktis adalah suatu kegiatan dan aktifitas atau gerakan dari satu orang atau kelompok orang dapat mempengaruhi pandangan, pendapat masyarakat tentang suatu keputusan/kebijakan pemerintah.

Sebagaimana yang sudah kita saksikan di berbagai kanal media maupun media sosial yang selalu membagi-bagikan sekelompok masyarakat untuk mendukung capres tertentu.

Pengkotakkan itu melahirkan persepsi dan sarana pemasaran, baik pemasaran digital maupun konvensional dalam menaikkan eletabilitas capres tertentu.

Meskipun caranya ada yang kurang tepat. Namun, karena mengejar popularitas dan ingin menjadi orang nomor Satu RI, cara apapun bisa dilakukan.

Hal ini memberikan dampak yang kurang sehat kepada masyarakat. Tentunya setiap warga memiliki paradigma tertentu seputar politik.

Tapi, umumnya masyarakat tidak tertarik dengan permainan politik dewasa ini yang kurang sehat.

Kesehatan politik tergantung pada pemimpin. Bila pemimpin berjiwa kharismatik dan merakyat, tentunya ia akan mendapatkan sambutan hangat di tengah masyarakat.

Sebaliknya, bila seorang pemimpin yang pandai berkamuflase dalam memainkan politik kotor, dan sebagainya.

Perhatian atau simpati masyarakat dengan sendirinya hilang.

Makanya, Ganjar Pranowo tidak mau para pengikutnya memainkan politik pencitraan, apalagi politik identitas.

Mengingat sejarah politik sebelumnya telah menorehkan catatan kelam dalam dunia demokrasi.