Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Married With My Crush

Penulis: Maria Yorusa | Editor: Fredy Suni

Married with my crush | Sumber gambar; Pixels

Tafenpah.com - “Engkau masih anak sekolah, satu SMA.Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini. Anak sekolah datang kembali dua atau tiga tahun lagi”-Anak Sekolah By Chrisye-.

Bagi sebagian orang masih memiliki anggapan bahwa masa-masa SMA adalah masa-masa yang terindah,namun bagiku hal tersebut bisa benar bsa tidak,karena masa-masa SMAku tak sepenuhnya indah. Hay perkenalkan namaku Yorusa,aku adalah perantau dari Jakarta dan aku sedang merantau di sekolah tempat ibuku dulu sewaktu masih SMA juga. Ini adalah kisah dimana bagian besar dihidupku dimulai. 

Jadi aku begitu sebenarnya menginginkan masuk ke salah satu SMK swasta favorit di Jakarta dengan jurusan dibidang busana namun,ibuku menginginkan masuk ke SMA agar masa depanku lebih banyak pilihannya. Pada akhirnya aku masuk ke SMA Harapan 1 Yogyakarta,Palkel. 

Itulah sekilas mengapa aku bisa merantau ke Yogyakarta,kota yang penuh kenangan didalamnya,termasuk tentang dirinya yang tak ku duga dia menjadi suamiku di masa yang akan datang.

Selama aku 3 tahun bersekolah disini,harus aku akui aku memang tidak banyak bergaul dengan sekitarku bahkan aku hanya memiliki beberapa teman akrab saja. Aku seperti seseorang yang sangat nyaman dengan duniaku yang penuh dengan kesendirian. Hingga suatu ketika disekolahku,ada seorang biarawanti yang menutup mata untuk selama-lamanya sehingga kami anak-anak asrama maupun non-asrama dan seluruh warga Yayasan Harapan 1 Yogyakarta diwajibkan untuk melayat di misa arwah tersebut. 

Ketika usai Perayaan Ekaristi untuk mendoakan biarawanti tersebut,masing-masing keluarga dan kerabat biarawanti tersebut tersebut memberikan penghormatan terakhir kepada biarawanti tersebut. 

Sewaktu aku memberikan penghormatan kepada biarawanti yang menutup usia tersebut,aku melihat sesosok lelaki yang sepertinya dari salah satu keluarga biarawanti tersebut berdiri di depanku,yang aku tidak tahu namanya siapa. 

Tetapi sepertinya aku menganggumi dia sejak waktu itu. Namun sayangnya sepertinya aku tidak memiliki aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekatinya tetapi yang terjadi malahan sebaliknya,aku memilih untuk melupakannya.

Masih aku ingat disaat permakaman tersebut,akupun tak sadar untuk meneteskan air mataku atas kematian biarwanti tersebut,namun entahlah aku memiliki alasan apa untuk aku meneteskan air mata waktu itu. Setelah upacara penghormatan terakhir lalu dilanjutkan dengan upacara penutupan peti. 

Setelah itu ada beberapa perwakilan anak-anak asrama putra/asrama putri untuk menghantarkan jenazah ke salah satu pemakaman yang pemiliknya adalah para biarawanti dari konggergasi Yayasan Harapan tersebut. 

Sewaktu perjalanan menuju ke pemakaman,akupun 1 mobil dengan lelaki yang diam-diam aku suka tersebut. Akupun diam-diam menatapnya dengan rasa suka yang mendalam,walaupun mulutku terasa kaku untuk berbicara dengannya aku tetap menatapnya dengan tatapan penuh rasa kanggum.

Usai perjalanan menuju kepemakaman,disanapun diadakan upacara pemakaman dan akupun turut mendoakan beliau agar tenang di sisi Tuhan Yesus Kristus. Setelah upacara pemakamanpun aku dan kawan-kawan anak asramapun pulang ke asrama menggunakan mobil sekolahan. 

Tetapi sayangnya akupun tidak satu mobil dengan lelaki yang aku sukai tersebut. Aku sedikit merasa sedih karena setelah acara pemakaman tersebut,aku tidak bertemu dengannya lagi. Setelah sampai ke biara aku makan siang dengan beberapa perwakilan siswa-siswi yang ikut ke pemakaman.

Hingga tak terasa bahwa waktu bejalan begitu cepat, 3 tahun kemudian aku pun lagi-lagi tak sengaja bertemu dengannya di salah satu Hotel di Yogyakarta pas aku mau mengambil ijazah SMA. karena aku mau mendaftar ke kampus impianku. Aku bertemu dengannya sewaktu aku bertemu dengan kekasihku saat itu didepan hotel dan dia diam-diam melihatku dibalik gerbang Gedung Sekreatriat Paroki Kota Baru. 

Married With My Crush | Pixels

Namun lagi-lagi dia tidak berani mendekatiku,karena aku sudah memiliki pasangan. Akhirnya kamipun sama-sama berakhir saling menganggumi dalam diam. Tetapi tahun berikutnya kamipun mulai memberanikan diri untuk saling berkenalan dengan diawali percakapan melalui messenger facebook dan berakhir di percakapan melalui percakapan di WhatsApp. 

Setelah beberapa hari kami berkenalan,ternyata kami merasakan bahwa kami memiliki banyak sekali persamaan dan akhirnya kamipun berpacaran. Meskipun hubungan kami tidak selamanya mulus namun aku percaya bahwa masih ada harapan yang indah untuk kami berdua,mau seberat apapun konflik hubungan kami. 

Tak terasa hubungan kamipun sudah berjalan 4 tahun lamanya dan akupun memutuskan untuk menikah dengan lelaki yang aku cintai,kanggumi,kasihi selama bertahun-tahun lamanya itu. Dan aku dengan lelaki itu menikah dan memutuskan untuk menua bersama. 

Terimakasih sebanyak-banyaknya untukmu mas Bona pasangan sejiwa dan sehati untuk kita dari dulu,sekarang,dan selama-lamanya.


BIONARASI

Hay semua........Perkenalkan namaku Yohanita Eka Apridiana (Nama Pena: Maria Yorusa). Lahir di Jakarta,25 April 2001. Saat ini sedang aktif sebagai Mahasiswi Sekolah Tinggi Desain Interstudi,Jurusan Desain Busana. Selain aktif kuliah aku juga pekerja freelance apapun itu asal menjadi duit #eeaa. Aku juga menyukai dunia tulis menulis sejak masa-masa sekolah. Itu aja sihh dari ocehan dari aku yang manis dan syantik ini hehhee. Oh ya follow yaa IGku @nitaaventi26 dan FBku Maria Yohanita Eka Apridiana. Terimakasih…
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Married With My Crush"