Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Usaha Soto Lamongan Lebih Digital Berkat SooltanPay

Penulis: Humas Telkom | Editor: Fredy

Nikmatnya Soto Lamongan | @DoyanResep

Tafenpah.com - Kuliner nusantara selalu menggugah selera. Rasa yang ditawarkan kerap berhasil memuaskan lidah-lidah yang memakannya. 


Berbagai olahan masakan khas tersuguhkan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Di antara ragam kuliner yang ada, soto menjadi salah satu makanan yang bisa diolah sesuai dengan ciri khas suatu daerah.


Semisal soto Lamongan. Makanan khas dari kota di Jawa Timur ini tak pernah gagal membuat penikmatnya ketagihan. Namun, bagi kota besar seperti Jakarta, tidak perlu jauh-jauh pergi ke Lamongan untuk menikmatinya. 


Sebagai kota heterogen, penjual soto Lamongan cukup mudah untuk ditemui di Jakarta. Meskipun harus diakui tidak semua mampu menyuguhkan rasa khas seperti di tempat asalnya.


Salah satu rumah makan soto Lamongan yang menawarkan rasa khas Jawa Timuran di Jakarta adalah Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat, yang berlokasi di Jalan Penyelesaian Tomang III Blok 10A, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.


Tidak hanya soto, rumah makan yang saat ini dikelola oleh Nany Setiawati sebagai pemilik, juga menawarkan rujak cingur, nasi rawon, dan menu khas Jawa Timur lainnya.


Sudah sekitar 60 tahun tempat makan Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat berdiri. Dengan lugas Nany menceritakan, usahanya ini sudah dimulai oleh orang tuanya sejak hijrah ke Jakarta. Dari sebelum sekolah, Nany sudah bantu-bantu orang tuanya berjualan. Bahkan saat ia bekerja di sebuah perusahaan setelah lulus kuliah, Nany masih aktif membantu mengelola.


Pada Oktober 2014, lulusan Sarjana Manajemen Informatika ini akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja dan memilih untuk fokus mengembangkan usaha orang tuanya. Tetapi tidak dilepas begitu saja, saat itu Nany masih dibantu orang tuanya untuk menjalankan usaha Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat.


“Setelah Bapak saya tiada pada Desember 2020, pada awal-awal tahun 2021 barulah saya dipercaya untuk meneruskan usaha Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat ini. Karena Ibu saya juga sudah tua juga,” ucap Nany mengisahkan pengalamannya.


Mendigitalisasikan Rumah Makan


Nany menyadari bahwa orang tuanya tidak mengikuti perkembangan era digital. Padahal menurutnya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman merupakan keharusan agar usahanya terus berjalan dan maju sesuai harapan.


Digitalisasi yang saat ini dilakukan Nany untuk Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat dimulai dari sistem pembayaran. Nany mengakui, pembelinya yang kebanyakan anak muda sudah banyak yang bergeser ke non-tunai, karena telah beralih menggunakan sistem pembayaran digital atau cashless.


Tak ingin ketinggalan, Nany memanfaatkan SooltanPay untuk membantu usahanya dalam sistem pembayaran digital. Cukup menggunakan QRIS dari SooltanPay, pembeli di Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat kini semakin mudah membayar pesanannya.


Perkenalan Nany dengan SooltanPay dijembatani oleh saudara jauhnya. Pengisian semua persyaratan untuk mendaftarkan diri pun sangat cepat dan tidak lebih dari 5 menit. Kemudian, sekitar sepekan setelahnya Nany sudah mendapatkan QRIS dari SooltanPay dan langsung bisa digunakan di tempat makannya.


Merasakan Manfaat SooltanPay


Menurut Nany, tampilan dari SooltanPay yang didominasi warna merah merupakan salah satu keunggulan. Dibandingkan sistem pembayaran digital lainnya yang juga ada di tempat makannya, Nany mengakui SooltanPay lebih menarik.


Tampilan QRIS SooltanPay menarik perhatian konsumen-konsumen Depot Surabaya Bu Hj. Kuwat. Banyak pembeli yang menanyakan tentang QRIS SooltanPay ini ketika mau membayar.


“Setiap ada pembeli yang menanyakan terkait SooltanPay, saya selalu menjelaskan fungsinya kurang lebih sama seperti sistem pembayaran digital lain. Tetapi penggunaan SooltanPay lebih mudah, dan SooltanPay ini dari Telkom sebagai BUMN dan merupakan produk lokal. Saya bilang begitu,” ungkap Nany.


Nany merasakan langsung manfaat yang diberikan oleh SooltanPay. Misalnya, dana yang didapatkan dari hasil pembayaran oleh konsumen yang menggunakan SooltanPay dapat ditarik secara real-time. Tentu manfaat ini semakin memudahkan Nany dalam mengelola pemasukannya.


Selain itu, berkat SooltanPay, Nany juga mendapatkan laporan pemasukan lebih rinci dan lebih gampang diakses. Laporan keuangannya kini menjadi lebih rapi sesuai dengan kebutuhannya.


“Saya menjadi mengetahui lebih rinci pendapatan yang masuk lewat SooltanPay. Apa lagi anak-anak muda sekarang berbelanja lebih sering menggunakan handphone. Meski saya juga ada mesin EDC (electronic data capture), tetapi kebanyak memilih melalui handphone. Jarang sekali yang memegang tunai juga,” papar Nany.


Belum cukup sampai di situ, berkat SooltanPay, Nany bisa semakin mengenal para pelanggannya. Selama ini, ia hanya mengenali pelanggannya tanpa tahu nama mereka. Nany juga merasa tidak enak jika menanyakan nama mereka.


Tetapi berkat SooltanPay, Nany kini menjadi tahu nama-nama pelanggannya. Sebab, setelah pelanggan membayar menggunakan SooltanPay, pembayaran yang masuk ke Nany turut disertai dengan nama pengirimnya. Dengan begitu, Nany kini bisa menyapa para pelanggannya menggunanakan nama mereka.


“Semakin kenal kan semakin sayang. Dari dulu, Ibu dan Bapak saya pun ketika berdagang juga selalu mengajak ngobrol pembeli supaya akrab. Dari obrolan itulah kita jadi dekat. Ini salah satu cara juga untuk membuat nyaman pelanggan,” tutur Nany.


Lewat aplikasi SooltanPay yang ada di smartphone-nya, Nany juga dipermudah dalam melakukan pembelian pulsa atau paket data internet. Meski begitu, Nany juga mengaku belum semua fitur dari aplikasi SooltanPay yang ia coba. Namun, satu per satu akan ia coba karena SooltanPay terbukti telah memberikan manfaat lebih bagi dirinya.


Ke depannya, Nany berharap SooltanPay dapat lebih dikenal oleh para pelaku usaha kecil maupun besar lainnya. Sejauh ini, kata dia, penggunaan SooltanPay relatif mudah sehingga dapat dipelajari oleh berbagai kalangan.


“Semoga ke depannya juga tidak ada kendala dari aplikasi SooltanPay. Soalnya ini kan berkaitan dengan uang. Semoga SooltanPay juga lebih banyak digunakan oleh para pelaku usaha,” tandas Nany.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Usaha Soto Lamongan Lebih Digital Berkat SooltanPay"