Mahasiswa: Antara Mimpi dan Kenyataan
Oleh : Klaudius Yofandi Boik
![]() |
Mahasiswa: Antara Mimpi dan Kenyataan. Sumber foto MetaAI/Tafenpah.com |
TAFENPAH.COM - Menjadi Mahasiswa adalah impian banyak orang. Di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kita bukan hanya belajar di kelas, tapi juga mulai mengenal dunia luar, berpikir lebih kritis, dan mencari jati diri.
Banyak mahasiswa punya semangat tinggi untuk membawa perubahan, bermimpi ingin membangun bangsa ini jauh lebih baik.
Akan tetapi, di sisi lain, mereka juga dihadapkan dengan kenyataan yang tidak mudah!
Realita kehidupan mahasiswa zaman sekarang tidak bisa dianggap ringan. Biaya kuliah mahal, tugas menumpuk serta tekanan dari keluarga agar cepat lulus sehingga bekerja, sering kali membuat mahasiswa kehilangan arah.
Belum lagi tantangan dunia kerja yang semakin sulit dan Penuh Persaingan.
Akibatnya, banyak mahasiswa yang memilih untuk fokus pada hal-hal yang bersifat praktis. Hal-hal seperti berdiskusi soal masalah sosial, ikut organisasi atau memperjuangkan suara masyarakat sering kali dianggap kurang penting.
Namun, apakah ini berarti semangat idealis mahasiswa harus hilang?
Tentunya tidak ! Mahasiswa tetap bisa bermimpi, tapi juga harus cerdas membaca kenyataan.
Kita bisa tetap peduli pada isu-isu sosial sambil tetap mempersiapkan diri untuk masa depan.
Mahasiswa bisa menjadi agen perubahan bukan hanya lewat demo atau orasi, tapi juga lewat tulisan, karya, inovasi, dan aksi nyata di lingkungan sekitar.
Menjadi mahasiswa berarti belajar menyeimbangkan antara mimpi dan kenyataan.
Jangan sampai kita kehilangan cita-cita hanya karena tekanan hidup. Tapi juga jangan sampai kita terlalu larut dalam mimpi sampai lupa menghadapi dunia nyata.
Mahasiswa adalah harapan bangsa. Dengan tetap menjaga semangat, berpikir kritis, dan bergerak nyata, mahasiswa bisa membawa perubahan, meskipun dimulai dari langkah kecil.
Posting Komentar untuk "Mahasiswa: Antara Mimpi dan Kenyataan"
Posting Komentar
Diperbolehkan untuk mengutip sebagian materi dari TAFENPAH tidak lebih dari 30%. Terima kasih