Shintiany Wulandari Peraih Beasiswa SCG , dan Menginisiasi Budikdamber Ruta - Tafenpah
Shintiany Wulandari | Foto: Media Partner tafenpah, Humas Dialogue Communications |
Bekasi, Tafenpah.com - Shintiany Wulandari Darusman (16 tahun), peraih beasiswa SCG Sharing the Dream, menginisiasi proyek "Budikdamber Ruta" (Budidaya Ikan dalam Ember Rumah Tangga) kepada masyarakat Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Proyek ini resmi dimulai pada Minggu (27/11) dengan memberikan sesi mentoring pertama kepada para partisipan mengenai tata cara penerapan Budikdamber Ruta.
Proyek ini juga merupakan
implementasi dari strategi SCG ESG 4
Plus.
Dengan dukungan penuh FajarPaper dan SCG, Shintia berhasil melibatkan partisipasi dari 17 ibu rumah tangga di sekitar pemukimannya di Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Nuansa Peringatan Hari Guru Nasional di Amore Prime School
Proyek pemberdayaan
masyarakat ini juga sejalan dengan fokus pemerintah Kabupaten Bekasi di
tahun 2022 terhadap pertanian, sebagai upaya mencegah stagflasi dan memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat.[1]
Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanataworn, menjelaskan, Shintia merupakan satu dari ratusan anak muda berbakat yang tergabung dalam program pembinaan berbasis ESG 4 Plus yang dikembangkan SCG.
Sebagai wujud komitmen perusahaan, SCG mendorong para SCG Scholars untuk berkontribusi secara aktif menciptakan solusi bagi lingkungannya.
“Shintia begitu tekun mengembangkan bakatnya di
bidang akuaponik dan mendiseminasikannya kepada warga sekitar. Tentunya kami
berharap Budikdamber ini dapat meningkatkan produktivitas ekonomi warga mulai
dari skala rumah tangga,” jelas Chakkapong.
ESG
4 Plus (Environmental, Social, and
Governance) merupakan kerangka
kerja yang menjadi acuan SCG dalam menjalankan operasi bisnisnya yang
menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. SCG berkomitmen untuk memberikan
dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di seluruh wilayah operasional
perusahaan.
Sebelumnya, siswi kelas XI SMK Mitra Industri MM2100 ini telah lama menggeluti Budikdamber di sekolahnya.
Shintia memiliki impian untuk menerapkan proyek Budikdamber di lingkungannya, yakni Perumahan Mustika Media Residence dan Graha Mustika Media di Kabupaten Bekasi. “Berkat dukungan penuh SCG dan FajarPaper, saya dapat berbagi ilmu dan keterampilan kepada masyarakat sekitar.
Saya berharap
Budikdamber Ruta mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, kebutuhan gizi keluarga untuk
mencegah stunting, serta menciptakan peluang usaha baru guna meningkatkan
produktivitas ekonomi rumah tangga,” ujar Shintia.
CSR & Employee Relation Manager PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Kurniawan, menambahkan, sebagai produsen kertas kemasan terkemuka yang beroperasi di Cikarang, FajarPaper memiliki beragam dukungan strategis untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.
Selain bantuan di sektor
pendidikan, FajarPaper juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat
melalui proyek kolaborasi SCG Scholar bertajuk Budikdamber Ruta. “Dengan
terbatasnya lahan, kami melihat bahwa keterampilan Budikdamber ini perlu
dibagikan kepada masyarakat sebagai alternatif kegiatan wirausaha pendorong
ekonomi rumah tangga,” tambah Kurniawan.
Tanggapan positif datang dari Yusrowati, Ketua RT 06, RW 9, Perumahan Mustika Media Residence. Menurutnya Budikdamber Ruta dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk menghasilkan panen ikan lele dan sayuran secara bersamaan.
“Penerapan Budikdamber Ruta ini sangat praktis,
ekonomis, dan siklusnya lebih cepat sehingga cocok bagi para pemula sekalipun.[2] Pembuat
media pemeliharaannya juga ramah lingkungan karena dapat memanfaatkan peralatan
bekas rumah tangga. Saya bersama warga RW 9 mengucapkan terima kasih kepada
Sintia, SCG, dan FajarPaper atas pelaksanaan proyek Budikdamber Ruta,” ucap Yusrowati.
Adapun setiap peserta proyek Budikdamber Ruta mendapatkan 2 paket instalasi Budikdamber, masing-masing paket berisi 35 ekor benih ikan lele (ukuran 11-12 cm) per ember.
Dalam merealisasikan proyek ini, Shintia telah memulai
sosialisasi pada Minggu (13/11). Kemudian dilanjutkan pada tahap mentoring,
monitoring, panen, pascapanen, dan evaluasi selama tiga bulan ke depan.
Tata Cara Budikdamber Ruta
Versi Shintia
Pertama, Budikdamber hanya membutuhkan 8–12 gelas plastik, ember 80L, kawat sebagai
pengait gelas plastik, dan arang batok kelapa yang diisi ke gelas plastik
sebagai dasar tanam. Tempatkan ember di tempat yang tidak mengganggu mobilitas
di halaman rumah dengan sirkulasi matahari dan udara.
Kedua, siapkan bibit ikan yang tepat, salah satunya ikan lele. Ikan lele memiliki kandungan lemak jenuh (jahat) yang rendah, kaya akan lemak tak jenuh, serta asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kebutuhan makanan rumah tangga.
Secara
fisiologis, ikan lele memiliki ketahanan oksigen yang rendah sehingga wadah
ember pun tetap ideal sebagai tempat tinggal perkembangbiakan mereka.
Ketiga, proses ini membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga memasuki masa
panen untuk lele, sedangkan untuk kangkung sekitar 1 minggu sekali. Perawatan
dapat dilakukan dengan mudah. Bila air sudah berbau dan ikan tidak terlihat
nafsu makan, maka air dapat segera diganti dengan mengeluarkan air melalui
tutup di bagian bawah ember.
Sesuai dengan prinsip ESG 4 Plus, SCG turut berpartisipasi dalam upaya mengentaskan permasalahan global seperti ketimpangan sosial dan berbagai isu lingkungan. Untuk memperluas implementasi ESG 4 Plus, SCG membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya bersama anak muda.
Pada Oktober lalu, SCG bersama SCG Scholar, Taqiyudin Ibadurrahman (16 tahun), melaksanakan aksi penghijauan massal bertajuk “Gerakan Sembuhkan Bumi” (Gembumi) bersama ratusan pelajar di Cileungsi. Di sisi lain, sejak tahun 2013, FajarPaper telah merenovasi 30 sekolah di Kabupaten Bekasi, serta menyalurkan donasi alat tulis.
Tahun ini FajarPaper juga berkontribusi terhadap
bantuan dana pendidikan melalui Program Beasiswa SCG Sharing the Dream kepada 83 pelajar SMA dan mahasiswa asal
Bekasi.
***
Sumber rujukan; Media partner Tafenpah, Dialogue Communications
Posting Komentar untuk "Shintiany Wulandari Peraih Beasiswa SCG , dan Menginisiasi Budikdamber Ruta - Tafenpah"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat