Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lintasarta: Profesi Full-stack Developer Banyak Dicari Perusahaan

 Penulis: Fredy Suni


Lintasarta Developer Semarang | Humas Lintasarta

Tafenpah.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan bahwa untuk mengejar era transformasi ekonomi digital saat ini, setidaknya Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya.


BACA JUGA: Manfaatkan Ruang Siber dan Teknologi, Telkom dan ISI Yogyakarta Jalin Kerja Sama


Sementara itu, menurut laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada tahun 2021, jumlah tenaga kerja di sektor IT nasional baru sekitar satu juta orang dan diproyeksikan bakal terus meningkat hingga tahun 2025. Kemnaker turut memproyeksikan pekerja di sektor digital yang banyak dicari saat ini sampai beberapa tahun ke depan adalah pekerja di bidang network operation access, network operation backbone, dan software engineer, termasuk full-stack developer.



Lintasarta sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Informations and Communication Technology (ICT) Total Solutions melaksanakan Lintasarta Developer Talk #2 program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool pada Kamis, 22 September 2022 di Semarang. 


Lintasarta Developer Talk adalah kegiatan developer gathering dalam rangka sosialisasi program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool, serta sebagai wadah berbagi pengetahuan terkait dunia pemrograman komputer dengan para pakar. 


Program ini berkolaborasi dengan Dicoding sebagai wadah pengembangan ekosistem developer di Indonesia dan menghadirkan kurikulum gratis bersertifikasi global dari Google. Kurikulum ini ditujukan untuk masyarakat yang memiliki aspirasi menjadi full-stack developer dan berkolaborasi dengan Lintasarta Cloudeka, solusi cloud services Lintasarta dari dan untuk Indonesia, demi memenuhi tingginya permintaan industri akan tenaga kerja di sektor digital saat ini.



“Sebagai perusahaan di sektor IT, kami turut mengamati adanya kebutuhan yang terus meningkat akan talenta digital yang mumpuni, tetapi belum banyak yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri. Padahal, para talenta digital inilah yang akan menjadi penggerak utama transformasi ekonomi digital untuk pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi" ujar General Manager Corporate Secretary Lintasarta, Ade Kurniawan.




Untuk itu, Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool tahun ini kami fokuskan untuk menghasilkan generasi yang memiliki literasi digital yang mumpuni sesuai dengan isu transformasi digital yang menjadi salah satu isu prioritas G20. 


Sekaligus, untuk mengembangkan talenta yang memiliki minat sebagai full-stack developer. Dengan menguasai keterampilan komprehensif mulai dari front-end hingga back-end, profesi ini sedang diminati di kalanganindustri. Tidak hanya oleh start-up, tetapi juga korporasi, BUMN, hingga institusi pemerintah,”



Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool sendiri sudah berjalan sejak 2020 dan berhasil menjaring lebih dari 20.000 pendaftar dari masyarakat umum. Tersertifikasi secara global, program ini berisi serangkaian modul gratis yang mengombinasikan teori dan praktek bersama pakar. Tahun ini, modul yang ditawarkan berfokus pada kurikulum untuk menjadi full-stack developer dengan kemampuan front-end dan back-end. 



Kurikulum yang ditargetkan untuk selesai selama setengah tahun ini diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi para peserta yang ingin terjun di sektor teknologi, informatika, dan digital. Ade juga menyampaikan bahwa tahun ini, kurikulum full-stack developer yang diusung sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri masa kini di level global. 



“Kami menggodok kurikulum tahun ini secara cermat agar dapat menghadirkan ilmu dan keterampilan yang paling mutakhir dan cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Di sini, kami menyediakan kelas mulai dari pemrograman JavaScript, pemrograman web, hingga membuat front-end web serta aplikasi back-end yang dapat dipelajari oleh pemula hingga mereka yang di level mahir. Harapannya, para lulusan ini bisa cepat terserap di lapangan kerja, atau memiliki pemasukan tambahan dari keterampilannya sebagai full-stack developer,” tuturnya.



Sejak diluncurkan pada 9 September 2022 di Surabaya, total peserta yang telah mendaftar pada program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool sudah mencapai lebih dari 10.000 peserta. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Semarang memiliki potensi yang besar sebagai salah satu daerah penyumbang talenta digital di Indonesia. 


Lintasarta Developer Talk #2 di Semarang yang mengupas tuntas tentang profesi full-stack developer dan potensi karirnya saat ini, diharapkan dapat mendongkrak angka pendaftar lebih banyak lagi, khususnya peserta yang berasal dari Semarang dan sekitarnya.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Hi salam kenal ya!!! Saya Frederikus Suni, biasanya disapa Fredy Suni adalah pendiri dari Tafenpah. Profesi: Kreator Digital | Saya adalah mahasiswa Droup Out/DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dan Universitas Dian Nusantara (Undira). Saat ini bekerja sebagai Kreator Konten Tafenpah Group | Saya pernah menjadi Wartawan/Jurnalis di Metasatu.com dan NTTPedia.id || Saya pernah menangani proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI || Saya pernah magang sebagai Copywriter untuk Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta. Saat ini fokus mengembangkan portal yang saya dirikan yakni: www.tafenpah.com || www.pahtimor.com || www.hitztafenpah.com || www.lelahnyahidup.com || www.sporttafenpah.com || Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Lintasarta: Profesi Full-stack Developer Banyak Dicari Perusahaan"