3 Filosofi Atoin Meto Cocok bagi Literasi Indonesia

Penulis: Frederikus Suni 

Dokumen Tafenpah.com

Tafenpah.com - Atoin Meto atau etnis Dawan yang mendiami tepi Baratdaya pulau Timor, mulai dari kota Kupang hingga sebagian negara Timor Leste memiliki sejumlah filosofi.



Filosofi atau pedoman hidup ini juga berlaku bagi masyarakat Indonesia, ketika memutuskan untuk merantau.



Siapa sih yang tidak suka merantau? Tentunya kita semua adalah perantau.



Karena istilah perantau itu bukan hanya berlaku bagi mereka yang pergi jauh dari daerahnya.



Melainkan ketika seseorang yang memutuskan untuk keluar dari kampungnya dan memilih tinggal di desa tetangganya, antar kota hingga kabupaten dalam satu provinsi, itu juga disebut perantau.



BACA JUGA: 5 Ucapan Bahasa Dawan di HUT Kota Kefamenanu ke-100 Tahun


Nah, dalam konteks ini, admin Tafenpah akan memberikan 3 filosofi atau pedoman hidup Atoin Meto yang mengandung ragam pembelajaran hidup bagi siapa pun, khususnya bagi perantau dari pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.



Hasil olahan Admin Tafenpah dari Canva


Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, filosofi bahasa Dawan ini berisikan pesan dari orang tua kepada anak-anaknya yang akan pergi merantu.





Di mana, "ketika kamu memilih untuk pergi merantau, apa pun yang terjadi di tanah rantau, tetap ingatlah orang tuamu. Jangan sampai kamu melupakan orang tuamu."


Dokumen Tafenpah.com


Arti dari pepatah klasik etnis Dawan ini adalah; apa pun yang kita miliki selama hidup, itu pun harus dinikmatin baik untuk diri sendiri maupun bersama orang lain. Karena ketika kita meninggal, tiada satu pun barang yang akan kita bawa ke liang lahat, kecuali tubuh ini.



Dokumen Tafenpah.com



Arti dari ungkapan bahasa Dawan ini adalah; "bekerjalah seperti seorang hamba, dan makanlah seperti seorang raja."


Demikian 3 filosifi klasik berbahasa Dawan yang menjadi pedoman hidup generasi pulau Timor, dan memiliki pesan moral bagi literasi bangsa Indonesia.


Salam hangat dari Admin Tafenpah untuk pembaca budiman.






TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "3 Filosofi Atoin Meto Cocok bagi Literasi Indonesia"