Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Negara Maju Fokus di Pengembangan Riset dan IPTEK, Indonesia Fokus Politik!

Penulis: Fredy Suni

Negara maju fokus di pengembangan Teknologi, sementara Indonesia fokus di politik. Pixels

Tafenpah.com - Kemajuan pesat negara-negara maju tidak pernah lepas dari dukungan pemerintah dalam menggelontarkan dana yang sangat fantastis dalam pengembangan Riset dan Teknologi. 


Sementara, negara kita yang kaya akan sumber daya manusia dan alam hanya berkutak di politik.


Lebih sadisnya adalah politik identitas. Di mana, lingkungan kerja saat ini masih dihuni sebagian besar anggota keluarga, kelompok, komunitas, sesama Parpol, dan lain sebagainya.



Hal ini juga berlaku di bidang pendidikan. Di mana, yang berharap untuk melanglang buana di industri pendidikan dalam dan luar negeri, terlebih beasiswa masih dinominasi anggota keluarga.


Miris memang realitas ini. Namun, bagaimana pun juga, kita akan terus berada dalam "SIKLUS IDENTITAS" ini.


Kecuali Sumber Daya Manusia itu benar-benar kritis, visioner, integritas, profesional, dan objektif dalam bidang apa pun.


Karena negara kita ini tidak pernah kekurangan orang cerdas.


Bayangkan setiap tahun seluruh Perguruan Tinggi, baik negeri dan swasta berlomba-lomba untuk mendapatkan mahasiswa baru, di samping mewisudakan jutaan kaum intelektual muda.


Sayangnya, potensi besar ini masih belum dioptimalkan pemerintah, mulai dari tingkat RT sampai pada orang nomor satu RI.


Pixels

Namun, kita pun harus mengakui, bahwasannya di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sumber daya manusia dan alam kita semakin diberdayakan.


Hasilnya, meskipun saat ini ada 25 negara yang memasuki ambang kebangkrutan akibat resesi ekonomi, namun negara kita masih patut besar hati, karena kepemimpinan visioner, militan, dan objektif dari Bapak Jokowi.


Jika seandainya, gaya kepemimpinan, terlebih cara kerja Jokowi diikutin oleh seluruh pejabat di daerah, saya dan kamu tidak membayangkan, betapa sejahteranya negeri ini.


Arti dari mengikuti kepemimpinan Jokowi bagi pejabat daerah adalah tidak korupsi, tidak memainkan politik kepentingan identitas, dan fokus utamanya adalah kemajuan daerah sendiru dengan style atau gaya kepemimpinan sendiri, tetapi berorientasi pada kemajuan bersama.


Dalam hal ini, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sangat kaya.


Kekayaan alamnya yang indah dan mempesona kelas dunia, puluhan bahasa daerah, serta ribuan kearifan lokal budaya dan keramahtamahan masyarakatnya, akan menjadi kekuatan maha dashyat, jika dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah.



Persoalan utama ketertinggalan provinsi NTT itu karena kurangnya SDM di bidang Riset dan Teknologi.


Karena kemajuan suatu negara atau daerah, selalu dihuni oleh aktor-aktor di bidang IPTEK.


Secara potensi, SDM NTT itu sangat cerdas, jujur, visioner, dan bertanggung jawab.


Namun, ya itu tadi kembali kepada pendanaan studi lanjut bagi talenta muda NTT di bidang Teknologi.



Secara statistik, saya pun yakin setiap Pemda yang berada di wilayah NTT, tentunya sudah mengirimkan putra-pitri terbaik untuk studi lanjut di luar negeri, khususnya bidang Teknologi.



Namun, terkait berapa jumlah SDM tersebut, saya pun tidak tahu.


Kita harus belajar dari negara China dalam memberdayakan SDM nya di bidang Riset dan Teknologi.


Sebagaimana yang dilansir dari Detikinet dikatakan bahwa mantan CEO Google, Eric Schmidt mengatakan alasan utama pendanaan gila-gilaan pemerintah China di bidang Teknologi dan Riset adalah mereka ingin mempersempit supremasi atau kekuasaan Amerika Serikat.


Tentu saja, hasil dari pendanaan gila-gilaan kini kita sedang menikmatinya melalui berbagai aplikasi E-Commerce. Salah satunya Huawei dan TikTok.


Eric juga mengatakan " ada fokus sungguh-sungguh di China dalam hal penemuan-penemuan dan membuat teknik kecerdasan buatan atau (artificial Intelligence) yang baru. Selain ambisi publikasi ilmiah di berbagai jurnal internasional."


Mudah-mudahan ke depan, SDM kita semakin waras dalam menempatkan tenaga kerja yang profesional, visioner, humanis, kritis, integritas, memiliki moral dan etika yang baik dalam setiap bidang.


Bukan sebaliknya, semakin dungu dalam memprioritaskan anggota keluarga, sahabat, komunitas, dan sesama ideologi dalam bidang apa pun.



Salam literasi 

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Negara Maju Fokus di Pengembangan Riset dan IPTEK, Indonesia Fokus Politik!"