Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kolaborasi Gubernur VBL dan USAID dalam Menekan Penurunan Stunting di Provinsi NTT

Penulis: Fredy Suni

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. Foto dari AUSAID NTT

SUMBA, Tafenpah.com - Upaya dan sosialisasi penurunan Stunting terus ditingkatkan oleh instansi pemerintah dan swasta di Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Sejak Agustus 2019 hingga Februari 2022, tren prevalensi Stunting  di NTT terus mengalami penurunan. Di periode Agustus 2020 - Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 3,1 persen.


Sementara, Februari 2021 - Februari 2022 mengalami penurunan sebesar 1,4 persen, yaitu prevalensi stunting menjadi 22 persen.


Hasil positif ini pun menuai pujian dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.


"Saya mengapresiasi kerja kolaborasi dari USAID dan Dinas  Kesehatan Provinsi NTT atas kerja keras dan dedikasinya kepada masyarakat, sehingga upaya penurunan stunting berjalan dengan maksimal dan memberikan hasil yang memuaskan" ujar VBL saat memimpin Rapat Kerja Penurunan Stunting bersama seluruh Bupati se-NTT di Waingapu, Sumba Timur, Senin (4/7/2022).


Politikus Nasdem ini juga meluncurkan Road Map atau peta jalan dalam aksi penurunan stunting serta keselamatan Ibu dan Bayi baru lahir di Provinsi NTT.


Ia juga menjadikan Program Kakak Angkat dari Kabupaten Rote Ndao sebagai rujukan positif bagi kabupaten yang lain dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.


Program Kakak Angkat merupakan replikasi dari praktik baik yang telah dilakukan di Kabupaten Rote. Pemerintah Provinsi bersama Pokja Penurunan Stuning, Kematian Ibu dan Bayi mengadopsi praktik baik ini untuk dilakukan di semua kabupaten kota di NTT.  

 


Lebih lanjut, ada pun hasil fasilitasi RKPD Tahun 2023, Kabupaten/Kota menyepakati target penurunan stunting ratarata 10%, 2 Kabupaten menargetkan di bawah 10% (Ngada 9,78% dan Manggarai Timur 7,5%), Bahkan ada yang menargetkan stunting 0% yaitu Kabupaten Sikka. 


Berikut ini evalausi operasi timbang bulan Februari tahun 2022:  

Dari 22 kabupaten kota masih ada 2 kabupaten terdapat 2 kabupaten dengan prosentase stunting > 30% yaitu Kabupaten Sumba Barat Daya dan TTU. 

Terdapat 10 kabupaten kota dengan prosentase stunting 20-23% yaitu Kabupaten TTS, Rote Ndao, Kota Kupang, Sabu Raijua, Kab.Kupang, Sumba Barat, Lembata, Sumba Timur, Flores Timur dan Manggarai. 

Sedangkan 10 kabupaten dengan prosentase stunting < 20% yaitu Kabupaten Malaka, 

Sikka, Manggarai Barat, Belu, Alor, Ende, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo dan Sumba Tengah 

  

Provinsi NTT saat ini sedang berupaya maksimal untuk menurunkan kasus kematian Ibu dan bayi, data tahun 2021 menunjukan terdapat 181 kematian ibu dan 955 kematian bayi. Data terbaru per juni 2022 terdapat 63 kematian ibu dan 426 kematian bayi dengan jumlah Ibu Hamil  40.783 ibu dan  Ibu bersalin sebanyak 37.480 ibu.


Kabupaten dengan jumlah kematian ibu tertinggi (selalu muncul dalam 5 tahun terakhir): Timor Tengah Selatan, Kupang, Manggarai Timur, Manggarai, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. 


Sedangkan Kabupaten dengan jumlah kematian bayi tertinggi (selalu muncul dalam 5 tahun terakhir): Timor Tengah Selatan, Manggarai, Manggarai Barat, Kupang, Sikka, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Timor Tengah Utara.  


Roadmap dan Rencana Aksi Daerah disusun atas kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi NTT melalui Pokja Percepatan Penurunan Stunting, AKI dan AKB dengan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program USAID MOMENTUM dan mitra pembangunan lainnya.  


Menekankan kerjasama multi sektor dan multi pihak secara intensif.  Roadmap dan Rencana Aksi Daerah ini merupakan panduan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi NTT dalam merancang kegiatan strategis serta anggaran yang diperlukan dalam upaya penurunan prevalensi stunting, serta kematian ibu dan bayi baru lahir di tahun 2023  di NTT. Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTT tahun 2018 - 2023.


Gubernur VBL juga mengharapkan peran aktif dari masyakat NTT dalam meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga kesehatan serta keselamatan ibu dan bayi baru lahir. Karena masalah ini menyangkut kemanusiaan, perlu cinta yg tulus untuk mengatasinya secara bersama.


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Kolaborasi Gubernur VBL dan USAID dalam Menekan Penurunan Stunting di Provinsi NTT"