Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Blogger dan Sejumlah Manfaatnya - Tafenpah

 Penulis: Fredy Suni

Seorang Blogger sedang menikmati secangkir kopi dalam menjaring ide konten. Sumber gambar; wbcomdesign 

KUPANG, Tafenpah.com - Profesi Blogger kian digandrungi oleh setiap orang di era digital, terlebih generasi milenial.


Sebagai blogger nasional yang sudah cukup berpengalaman, saya pun mengakui akan profesi ini.


Bagaimana tidak, Blogger atau Penulis Konten Web sekarang pun dicari berbagai Perusahaan ternama tanah air maupun mancanegara.


Karena bisnis apa pun di era digital ini memerlukan Penulis Konten Web yang profesional, integritas, dan visioner.


Namun, sebagain besar masyarakat di luar sana, terutama daerah-daerah Timur Indonesia, khususnya generasi milenial di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terlebih kota Kupang dan sekitarnya belum melirik profesi ini.


Blogger Wanita dan dunianya. Sumber gambar; Thoughtco

Karena berbagai hal yang melatarbelakanginya. Akan tetapi, sebagai Blogger yang berasal dari NTT, izinkan saya untuk membagikan beberapa manfaat, ketika menekuni profesi ini.


1. Blogger Sebagai Profesi yang Menjanjikan

Dokumen Tafenpah

Sejak tahun 2018, sejatinya saya sudah berkenalan dengan Blogging. Tepatnya, saya masih berstatus sebagai Frater (Seminaris) SVD di Provinsi Jawa.


Namun, saat itu, saya pun belum serius menekuninya. Karena ketiadaan rasa ingin tahu akan dunia blogging.


Pikiran saya kala itu hanya berfokus pada kuliah, meskipun akhirnya drop out atau tidak menyelesaikan kuliah.


Setelah keluar dari Biara, saya pun berkenalan dengan berbagai komunitas penulis tanah air.


Dari perjumpaan, sharing, dan berbagai manfaat dari teman-teman Blogger di Kompasiana, saya pun berani keluar dari zona nyaman, yakni menekuni profesi Blogger.


Awalnya, memang susah. Karena sebagai Blogger pemula, saya pun tidak tahu berbagai manfaatnya.


Saya pun menulis di Kompasiana dan perlahan-lahan mengetahui dunia blogging.


Di samping menulis di Kompasiana dan sejumlah media online tanah air, saya pun berani membangun profesi ini dari titik nol lagi dengan mendirikan Tafenpah.com.


Perjuangan dan taruhan masa depan pun saya mulai dari Tafenpah.


Memang tidaklah mudah kita membangun sesuatu dari titik nol. Di mana anggapan miring pun berdatangan dari orang-orang terdekat kita.


Ya, itulah siklus hidup yang dialami oleh setiap orang dalam merintis bisnis apa pun.


Hemat kata, Tafenpah pun terus bertumbuh. Saya pun belajar apa pun untuk terus mengembangkan Tafenpah.


Memasuki pertengahan tahun dalam merintis Tafenpah, saya pun berkesempatan untuk mendapatkan tawaran dari beberapa rekan bisnis untuk meng-endors atau mempromosikan karya mereka.


Hati pun berbunga-bunga. Karena Tafenpah semakin punya nama juga di mana publik.


Memasuki tahun ke-2 ini, saya pun fokus mengembangkan situs ini.


Puji Tuhan, meskipun berat, tetapi ada sesuatu yang dibanggakan untuk diri sendiri.


Karena saya berhasil menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri.


Ya, meskipun saat ini status saya sebagai Jurnalis. Tetapi, saya menghabiskan waktu yang lebih untuk menulis di Tafenpah.


Karena di sinilah saya jadi bos untuk diri sendiri. Saya mau kerja pun tidak ada yang memberikan surat peringatan.


Lagian, profesi Blogger pun tidak akan pernah hilang. Kecuali jaringan internet hilang dari muka bumi ini.


So, profesi Blogger akan semakin bergengsi ke depan. Apalagi, revolusi industri terus bergerak.


Dalam perkembangan itu, sejumlah profesi lama pun akan hilang dan digantikan oleh tenaga robot.


Lain cerita dengan profesi Blogger. Karena Blogger adalah agen-agen yang nantinya menggerakkan mesin robot tersebut.


Karena seorang Blogger bukan hanya bertugas menulis. Tetapi, mereka juga belajar teknik, marketing atau psikologi penjualan, dan sebagai negosiator ulung.


2. Blogger sebagai Investasi Digital

Sumber gambar; Pixabay

Di samping kita bekerja di instansi Pemerintahan maupun Swasta, kita pun harus memikirkan masa jabatan kita yang akan di PHK secara mendadak.


Karena industri pekerjaan saat ini pun tidak menentu. Hari ini kita bekerja, barangkali besok dan lusa kita pun sudah resign dari tempat kerja kita. Karena satu dan lain hal yang melatarbelakanginya.


Sebagai persiapan untuk masa purna tugas, Blogger adalah solusi yang tepat.


Ada pun alasan saya katakan demikian. Karena berkaca dari jaringan komunitas Blogger Indonesia, khususnya di Kompasiana, tentunya Penulis Konten di sana mayoritasnya adalah mereka yang berlabel dan karir profesional mereka pun gemilang di lingkungan kerjanya.


Ada yang jadi Direktur Utama, komisaris, Menteri, Politikus, Jurnalis, Polri, TNI, pegawai Bank, Pekerja Maskapai Penerbangan, Dosen, mahasiswa, pemilik Perusahaan dan berbagai profesi yang ada di dalam kehidupan nyata.


Namun, mereka pun berinvestasi waktu, pikiran, dan tenaga untuk menulis sebagai persiapan di hari tua.


Dari sanalah, saya terpacu untuk mengikuti jejak mereka. Saya terinspirasi dengan mereka, tetapi saya pun punya style tersendiri. 


3. Influencer 

Sumber gambar; Pixabay

Blogger juga sebagai Influencer dalam kondisi apa pun. Karena seorang Blogger memiliki kapasitas dalam mempengaruhi orang lain.


Makanya, di setiap Perusahaan selalu membutuhkan jasa Blogger.


Sebagai contoh kontekstual, saya pun pernah bekerja di salah satu lembaga Perguruan Tinggi sebagai influncer.


Meskipun saya sudah resign, tetapi spirit influencer masih ada dan akan berlanjut hingga usia senja.


4. Berkesempatan Mengenal Orang-Orang Hebat


Blogger pun sudah diakui pemerintah RI sebagai profesi.


Profesinya ini selalu memiliki visi dan misi yang sama dengan pemerintah, terlebih keduanya sama-sama berasal dari kaum akademis.


Setiap tulisan Blogger, biasanya mendapatkan feed back atau respon dari para pejabat atau pun praktisi di berbagai instansi pemerintahan maupun Swasta, dalam cara apa pun.


Dari sinilah, ada relasi yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak. 


Seiring dengan perkenalan itu, hubungan personal pun terus berkembang. Dan pada akhirnya, Blogger dan tokoh publik menjalin komunikasi yang lebih intens melalui grup perpesanan.


Semua itu butuh keterbukaan atau transparansi dan jiwa membangun bangsa yang lebih baik melalui karya apa pun.


5. Latihan Menulis

Blogger pun butuh jam terbang tinggi untuk melatih gaya kepenulisannya.


Karena prinsip Blogger adalah belajar sepanjang hidup. Bukan hanya belajar di ruang-ruang pendidikan formal.


Saya pun terus belajar. Karena algoritma google dan dunia pun terus berubah setiap saat.


Kita pun dituntut, untuk mengikuti perubahan tersebut.


6. Belajar Kesetiaan, Konsisten, dan Disiplin


7. Belajar manajemen diri dari emosi negatif dan menyulapnya sebagai satu karya berupa tulisan.


Tentu saja, masih banyak manfaat dari profesi Blogger. Namun, di lain kesempatan, saya pun akan membagikannya lagi.


Satu hal terpenting yang saya katakan adalah cara berpikir kita akan berubah, jika kita memiliki kemauan untuk bertumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman.


Salam literasi | Instagram: @Literasi_Tafenpah | @Suni_Frederikus |Email: Tafenpahtimor@gmail.com



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Blogger dan Sejumlah Manfaatnya - Tafenpah"