Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catatan Kelam Pertemuan Timnas Indonesia dan Yordania

Catatan kelam pertemuan timnas Indonesia dan Yordania.iNews

Penulis: Fredy Suni

KUPANG, Tafenpah.com - Timnas Indonesia bakal menjalani ujian berat bersama Yordania di pertemuan kedua grup A, Kualifikasi Piala Asia 2023. Sejarah telah menorehkan, sejak 2004 silam, pasukan Garuda Muda selalu takluk di bawah timnas Yordania. Namun, juru taktik Shin Tae-Yong yakin, anak asuhnya akan memetik kemenangan demi berlaga di Piala Asia 2023.



Indonesia dan Yordania sama-sama mengincar kemenangan di pertemuan kedua kualifikasi Piala Asia 2023. Pertemuan kedua kesebelasan, bakal tersaji di stadion Jaber Al-Ahmad Internasional, Kuwait, Minggu (12/6/2022), pukul 02.15 WIB atau pukul 03.15 WITA.


 Baca Juga: Kesaksian Putri Duta Bahasa NTT 2022: Sebuah Hari untuk Diingat


Sebagaimana yang kita ketahui bersama, di laga perdana Grup A, timnas Indonesia dan Yordania sama-sama memetik kemenangan dari tim lawan.


Meski sama-sama meraih 3 poin dari tim lawan, namun timnas Indonesia harus berpuas berada di posisi kedua klasemen sementara. Karena pasukan Garuda Muda kalah tabung gol dari Yordania.


Coretan Kelam Timnas Indonesia dengan Timnas Yordania

@PSSI

Sejauh ini, timnas Yordania berada di atas angin. Lantaran, mereka telah memiliki catatan sejarah yang apik. Karena sejak 2004 silam, tim besutan Adnan Hamad selalu menaklukkan anak asuh STY.



12 Februari 2004, kertas sejarah Indonesia dinodai oleh kekalahan 1-2 dari Yordania. Catatan kelam itu pun berlanjut pada 28 Agustus 2011. Di mana, Garuda Muda kalah tipis dalam uji coba atau FIFA Matchday dengan agregat 0-1.



Kekalahan timnas pun berlanjut dan cukup menggemparkan suporter tanah air, lantaran Yordania berhasil memenangkan laga  dengan skor telat 5-0 pada 31 Januari 2013.



Kekalahan dalam laga uji coba itu pun ditentang banyak pihak. Lantaran, materi pemain timnas pun tak kalah jauh dari pasukan Yordania. Sejak saat itu, sepakbola Indonesia berada dalam siklus antara 'HIDUP dan MATI.'



Banyak netizen yang mengekang pemain, pelatih, terlebih PSSI. Pil pahit pun kembali dialami timnas pada 11 Juni 2019. Karena dalam duel tersebut, timnas kalah 1-4 dari Yordania.



Sejarah kelam Sebagai Motivasi Kebangkitan Timnas Menuju Kemenangan



Sejarah kelam itu sudah berlalu. Coach Shin Yae-Yong mengimbau asuh tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Karena timnas Indonesia dari segi permainan sudah sangat apik.



Catatan itu pun diperlihatkan timnas, kala bersua Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023. Begitu pun, STY kembali menegaskan kepada anak asuhnya untuk tetap tenang dalam meladeni pasukan Yordania.



Meskipun di atas kertas, tim besutan Adnan Hamad begitu superior. Namun, timnas Indonesia jangan terpengaruh dengan catatan tersebut. karena setiap fase pada ada catatan manis dan juga momen yang kurang menyenangkan.



Ya, begitulah dinamika sepakbola. Alasan STY mengatakan hal demikian, karena pasukan Garuda Muda sejauh ini mayoritas adalah pemain muda.



Tentu saja sisi emosional mereka pun belum begitu teruji. Untuk itu, STY selalu berusaha untuk menenangkan anak asuhnya dengan cara demikian.



Dukungan ini pun seharusnya datang dari suporter tanah air beserta stakeholder atau pemangku kepentingan di republik ini. Karena laga timnas Indonesia dan Yordania ini adalah pertarungan harga diri, dan pertarungan identitas bangsa di kancah internasional.



Kemenangan timnas menjadi kebanggan bersama kita. Begitu pun, kekalahan timnas adalah kesedihan kita. Namun, bagaimana pun juga, roda terus berputar. Pasukan Garuda Muda harus terus bergerak menuju kemenangan di laga kedua kualifikasi grup A Piala Asia 2023.



Sejarah itu biarkan menjadi patokan atau kompas bagi timnas Indonesia untuk membangkitkan motivasi kemenangan demi kejayaan industri sepakbola tanah air.



Salam olahraga | Instagram @Suni_Frederikus | Email: Freddysuny18@gmail.com 
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Catatan Kelam Pertemuan Timnas Indonesia dan Yordania"