Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Hari Kartini Ibunda Tercinta Theresia Kolo

Ibunda tercinta Theresia Kolo

Penulis: Fredy Suni

Tafenpah.com - Terkadang ibuku meneteskan air matanya, emosi yang tidak stabil, hati disobek-sobek oleh berbagai sensasi dalam merangkai masa depannya adalah wanita tangguh zaman now.


Wanita tangguh tak pernah menyerah. Jatuh dan bangkit lagi untuk mengalahkan keadaan. Ibuku tak pernah membiarkan keadaan memaksa ataupun mengasingkan dirinya, sesamanya, lingkungannya maupun alamnya. Bila berkaca pada ajaran Marxisme.


Anekdot rasa atau kisah-kisah humoris nan inspiratif selalu menemani kesehariannya. Bersama wajah inspiratif ibuku, saya terus melangkah. Karena di mana ada  wanita tangguh, saya pun dibangkitkan semangatnya untuk terus berjuang.


"Jangan menyerah karena cinta. Berjuanglah untuk terus mencintai." Salah satu quotes yang ada di dalam karya perdana saya "Terjebak." Tatkala hati dirundung dengan kesedihan, saya mencoba untuk menimba inspirasi dan semangat dari wanita tangguh yang ada dalam kehidupanku.


Salah satu wanita tangguh sekaligus cinta pertamaku adalah Ibuku Theresia Kolo.


Ibu telah mengajarkanku apa itu cinta? Cinta dan kasih seorang ibu, ibarat cakrawala atau mentari yang menyinari setiap orang. Berkali-kali, ibu disakiti bahkan tak menutup kemungkinan diteror oleh ayah. Tapi, seorang ibu selalu tersenyum dan rela menanggung semua penderitaan batinnya, demi kebahagiaan anak-anaknya. Cinta seorang ibu sehangat mentari pagi yang menyinari semua orang.


Ibuku selalu berusaha untuk menghadirkan cinta yang tulus melalui pelayanannya. Entah pelayanannya sebagai ibu rumah tangga, tenaga pendidik bagi saya dan adik-adik (lingkungan keluarga), pengajar yang baik untuk selalu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bersama, pendidikan karakter maupun pada bidang spiritual atau iman sebagai orang Kristiani.


Sosoknya yang bersahabat, mudah tersenyum, peduli pada sesama adalah bagian dari mutiara-mutiara tersembunyi dari pelayanan ibuku. Ibuku layak disebut sebagai pahlawan cinta kasih. 


Ia mewakili ribuan bahkan jutaan ibu terhebat di dunia ini, yang selalu berjuang untuk menyetarakan dan memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang. Cintanya sehangat mentari pagi.


Melalui ibuku saya belajar tentang arti kebahagiaan.Ia selalu mengajarkan kepadaku untuk menikmati apapun yang ada di sekitarku. Karena kebahagiaan itu dimulai dari hal-hal kecil.


Berawal dari hal kecil, kita akan bersyukur. Dengan rasa syukur, hidup terasa berwarna dan bermakna. Begitulah ajaran yang saya petik dari sosok perempuan tangguh yakni ibuku.


Momentum Perayaan Hari Kartini 2022 menjadi saat yang tepat bagi saya dan adik untuk terus dekat dan mencintai ibu dan ayah sebagai pahlawan tangguh sepanjang masa.


Mereka tidak butuh banyak hal dari kami. Mereka hanya butuh kehadiran kami untuk terus menemani mereka di usia tua. Keriput tulang pipi mereka ikut melambangkan perjuangan dan kesetiaan yang tak pernah tergantikan oleh kebahagiaan apa pun bagi kami.


Selamat hari kartini ibu Theresia Kolo

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Selamat Hari Kartini Ibunda Tercinta Theresia Kolo"