Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tantangan Jurnalis di Era Digital

Jurnalis Sheila Purnama. @Sheilapurnama

Penulis: Fredy Suni

TAFENPAH.COM - Setiap orang yang mencintai bidang Sastra, pasti memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Jurnalis. Karena profesi ini sangat bergengsi di kalangan masyarakat. Namun, menjadi Jurnalis di revolusi industri 4.0 yang kini sudah mengarah ke revolusi industri 5.0 tidak lah mudah.


Karena Jurnalis di zaman digital memang serba sulit. Salah satu kesulitan yang pernah saya alami sebagai Jurnalis adalah saat liputan dengan publik figur yang berkecimpung di dunia politik.


Baca Juga: Yuk, Temukan Komunitas Mahasiswa yang Tepat, demi Perkembangan Personal Branding-mu


Mengingat liputan saya itu adalah politik nasional. Jadi, kebanyakan narasumber saya pun adalah publik figur yang sudah tidak asing lagi di telinga dan mata masyarakat. Karena setiap hari kita selalu melihat, mendengar, bahkan terkadang mengobrol, bercanda tawa, wefie atau selfie dan berbagi cerita apa saja bersama mereka.


Namun, soal liputan pasti ada saja hal-hal yang kurang sreg dengan mereka. Karena media online saat ini butuhnya yang cepat. Sementara, liputan pun itu tidak muda. Karena kita harus membuat janji dengan mereka. Jika pun sudah ada janji, namun kita pun harus menyesuaikan dengan jadwal mereka.


Setelah liputan pun kita harus mengolahnya dengann teliti dan harus sesuai dengan apa yang disampaikan oleh narasumber. Karena seorang Jurnalis atau Wartawan itu harus bernai melepaskan ego.


Artinya, dalam menulis berita apa pun dari narasumber, kita pun tidak diizinkan untuk membumbui dengan ragam opini kita. Terlepas dari bahasan dalam berita itu monoton atau apa lah, yang terpenting apa yang disampaikan oleh narasumber harus kita kemas pun demikian.


Bersyukur, saat ini kita bisa mengorek isu tertentu dengan hanya via pesan WhatsApp dengan narasumber, atau jika memungkinkan kita bisa ngopi bareng sambil berdiskusi hal-hal seputar masalah remeh-temeh di bangsa ini.


Akurasi vs Kecepatan

Jurnalis Metasatu. Twibbon

Saya pribadi sih lebih mementingkan akurasi daripada kecepatan. Namun, terkadang saya pun berada dalam situasi dilema. Di mana, jika kita mementingkan akurasi, media online yang lain pun sudah memberitakan apa yang disampikan oleh narasumber dari kasus atau isu tertentu.


Akibatnya, ya mau tidak mau saya pun harus terjerumus ke dalam permainan algoritma media online yang lebih mementingkan kecepatan daripada akurasi.


Sementara untuk mendalaminya, kita pun bisa menulis artikel feature lalu menayangkannya di blog pribadi ataupun blog keroyokan seperti Kompasiana ini.


Isu-Isu Strategis yang Perlu Diangkat

Jurnalis cantik.Pixels

Semangat Hari Pers Nasional 2022 adalah mengangkat isu-isu strategis demi kedaulatan Indonesia. Tentu saja, isu yang paling utama adalah kehidupan sosio-kultural masyarakat, di samping bidang Ekonomi, Teknologi, dan Politik, dan Sumber Daya Manusia.


Karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang menghargai kebudayaannya sendiri. Lebih jauhnya, dengan mengangkat sosio-kultural, kita bisa membangun chemistry atau menautkan psiko emosional kita sebagai insan-insan yang memiliki perasaan senasib, seperjuangan, dan setara dalam demokrasi.


Sementara di bidang ekonomi adalah kita bisa mendukung pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif di tengah revolusi industri 4.0.


Tak menutup kemungkinan bahwa dengan penguasaan teknologi, kita bisa tetap survival dengan setiap perubahaan zaman. Lalu, di bidang politik pun demikian. Karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki politik yang stabil dan berlandaskan pada asas-asan kemanusiaan, dalam hal ini kita memiliki payung hukum Kelima Sila Pancasila dan UUD 1945.


Terakhir adalah penguatan karakter masyarakat. Karena dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, kita diformat, dipoles, dididik untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, optimis dan selalu mencintai NKRI dalam kondisi apa pun.


Selamat merayakan Hari Pers Nasional bagi rekan-rekan Jurnalis tanah air.


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Tantangan Jurnalis di Era Digital"