Coretan Diaspora di Tanah Asing

Coretan Diaspora di tanah asing @Pixabay

Oleh: Ryan Oki

Tafenpah.com – Kehidupan itu diibaratkan seperti matahari. Saat ia terbenam, semuanya menjadi gelap. Demikian pula, saat ia bersinar, semua menjadi terang.


Cukup sudah sedihmu sobat. Bila kita jatuh dalam permasalahan yang sulit untuk dibagikan kepada orang lain. Duduk dan ambilkan secarik kertas lalu mulai menulis.


Karena menulis itu adalah bagian dari ekspresi rasa sedih, marah, kecewa, dan berbagai perasaan negatif lainnya yang kita alami setiap hari.


Memang kehidupan itu tidak bisa diprediksi dengan baik oleh siapa pun. Lihat saja keadaan negara kita hancur lebur ketika virus Pandemi Covid-19 yang sudah memenjarakan kita hampir 2 tahun.


Begitu pun dengan masa depan kita. Tentu saja, kita semua menginginkan hal yang terbaik dalam kehidupan kita. Namun, setiap orang sudah memiliki jalan hidupnya sendiri.


Kesendirian bisa saja mendatangkan kedamaian. Sebaliknya, kesendirian bisa mendatangkan kesediahan. Karena setiap saat kita selalu mendengarkan kisah yang kurang menarik tentang hidup kita sendiri.


Sobatku, menjadi diaspora atau perantau itu memang ada baik dan buruknya. Jika kamu mendapatkan pekerjaan, banyak orang yang datang dan menyukaimu. Tetapi, jika kamu belum mendapatkan pekerjaan, siapa saja bisa menceritakanmu.


Lihat saja, dalam Alkitab sudah disebutkan bahwa Yudas yang setiap hari makan, minum, dan tidur bersama dengan Yesus saja bisa menjual-Nya. 


Tak perlu sesali apa yang sudah terjadi. Yang terpenting, sekarang kita fokus dan melihat ke depan serta selalu berharap akan pertolongan Tuhan yang datang tepat pada waktunya.


Sobatku, mungkin selama ini diriku kurang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Tetapi, saya yakin melalui pengalaman pahit ini, saya berjanji untuk bisa memperbaiki diri ke depannya.


Saya menjadikan pengalaman ini sebagai motivasi bagiku untuk terus merangkai masa depanku yang lebih baik. Agar ketika tiba waktunya, saya pun bisa kembali menjadi Matahari yang selalu menyinari orang-orang terdekatku.


Jika tertarik untuk membagikan kisah hidupmu, silakan hubungin admin Tafenpah melalui email: tafenpahtimor@gmail.com, Freddysuny18@gmail.com, Instagram @Literasi_Tafenpah, @Suni_Frederikus, ataupun langsung kontak via WhatsApp: 082140319973





TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Coretan Diaspora di Tanah Asing"