Hujan
Hujan (Sumber gambar; Pexels.com) |
Oleh: Markus Tiopan Manogari
Hujan.... masih saja ia menyapa kepiluan
menari di luar jendela
kenangan tentang kau petaka janji kepalsuan
Ah.... dinginnya membeku
Hati tak mampu di hangatkan diri di atas secangkir kopi panas
Dan masih dingin mati rasa
Mengapa ia datang bertetes melodi
Memaksaku menangisi pagi di luar jendela
Ia tertawa diri seakan mengajak mengenang mimpi
yang terucap di antara sajak tak berseri
Hujan.... kau membuatku kembali kegilaan
Datang bernyanyi di tiap tetesan berselimut dingin kepalsuan
Kau mencakarku di atas tangisan
Posting Komentar untuk "Hujan"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat