Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tik Tok Sebagai Terapi Stres

Tik Tok sebagai terapi stres. Reuters.com

Tatkala pikiran dirundung sepi dan stres, Tik-Tok lah penawarnya. Tik-Tok bukan hanya sekadar hiburan semata, melainkan Tik-Tok sebagai peramu atau perangsang (Stimulus) kreativitas.


Kreativitas bisa dipicu oleh apa saja. Bagi saya, kreativitas diumpan melalui  membaca buku, berimajinasi, dan menonton hiburan Tik-Tok di media sosial.


Fungsi media sosial bukan hanya sekadar sarana untuk menjalin pertemanan dalam dunia maya. Melainkan, media sosial sebagai sarana pembelajaran yang tiada taranya di dunia. 


Media sosial telah membawa kenikmatan tersendiri untuk mengulik dan menelanjangi ide-ide yang berserakan di dalam isi kepala. Media sosial  bagi saya adalah seperti seorang perawan yang mau ditelanjangi. Hmmm, saya harap jangan meliarkan imajinasi ke arah negatif ya! Karena perawan di sini berkonotasi positif, terutama dalam ilmu pengetahuan.


Menelanjangi ilmu pengetahuan di media sosial itu membutuhkan keberanian. Keberanian hanya bisa diperoleh, tatkala ada pikiran damai dan tenang. Pikiran yang tenang akan mendatangkan banyak manfaat. Salah satunya adalah kreativitas di tengah Pandemi bersama Tik-Tok.


Tik-Tok adalah sarana yang tepat untuk melepaskan hormon stres. Apalagi Pandemi atau yang sekarang beralih fungsi sebagai Endemi yang kian tak menentu, makin menambah hati yang sudah merinduakan kehidupan normal.


Memang saya tahu, bahwasan kita sudah memasuki revolusi industri 4.0. Di mana segala sesuatu akan dikendalikan oleh sistem jaringan internet. Tapi, sebagai makhluk sosial, tentunya kita membutuhkan kehidupan bersama orang lain di dalam ruang publik.


Ruang publik adalah tempat pengekspresian ide dan gagasan yang sudah mulai berkejaran di dalam pikiran. Bukankah begitu sobat?


Ada pun alasan mengapa kita harus sering menikmati irama Tik-Tok! So, let’s check this out!


Tik-Tok sebagai sumber rezeki

Ribuan bahkan jutaan orang sudah memanen uang hanya melalui membuat aplikasi Tik-Tok di media sosial. Apalagi generasi Milenial dan Alpa yang merupakan pengguna terbesar media sosial di era 21. 


Nah, untuk memanfaatkan potensi ini, orang yang  memiliki rasa ingin tahu tinggi, akan mencari peluang demi mendulang rupiah hanya melalui aplikasi Tik-Tok. 


Selain sebagai sumber rezeki, Tik-Tok juga sebagai sarana berbagi. Berbagi kasih, perhatian demi meringankan beban orang lain. Berbagi itu tak hanya melalui materi yang berlimpah, melainkan berbagi bisa dilakukan dengan cara apa saja. Ya, salah satunya adalah Tik-Tok. Berterima kasihlah kepada mereka yang telah giat bekerja siang dan malam hanya untuk menghadirkan warna tersendiri dalam dunia Tik-Tok.


Tik- Tok sebagai obat penawar stres

Tik-Tok sebagai obat yang pas untuk mengusir rasa mumet, stres akan keadaan yang kian tak menentu.


Saat ini, siapapun butuh hiburan. Hiburan yang tepat dan efektif adalah bermain Tik-Tok. Melalui Tik-Tok, orang akan tertawa bebas, bersosialita dengan rekan sekomunitas penggemar Tik-Tok. Tanpa sadar, emosi-emosi yang selama in dipenjara oleh ketidakpastian, dengan sendirinya akan dikikis oleh Tik-Tok. 


Tengok saja lingkungan kamu tempati saat ini, pasti selalu ada orang yang bermain Tik-Tok. Jangan kamu menghakimi ataupun menertawakan mereka, karena itu adalah sarana yang tepat untuk terapi pikiran.


Sobat, saya akhiri episode Tik-Tok ya. So, jangan bosan untuk selalu berkunjung dan berkencan romantis bersama melodi aksara hanya di rumah ini.


Salam Tafenpah






Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Tik Tok Sebagai Terapi Stres"