Agnes Monica: Cita-citamu Belum Besar, Jika Belum Ditertawakan

Agnes Monica. Sumber gambar: Seleb.tempo.co

Tertawa adalah ekspresi seseorang ketika mengalami peristiwa yang sangat menyenangkan. Namun, apa yang bakal terjadi, jika kita memilih untuk menertawakan cita-cita seseorang? 


Nah, untuk menjawab pertanyaan demikian, kita belajar manajemen cita-cita dari bintang Top Indonesia yang sudah “go internasional.”


Hmmm, siapakah sosok inspiratif itu?

Keanehan terbesar kita rakyat Indonesia adalah kepo. Jika kita kepo/ingin tahu sesuatu yang bermanfaat bagi wawasan kita sih ngak masalah! Akan tetapi, masalah kita selalu kepoin sesuatu yang sama sekali tidak memberikan perkembangan pengetahuan bagi kita.


“Cita-citamumu belum besar, jika belum ditertawakan orang (Agnes Monika).


Kalimat afirmasi/sugesti dari artis papan atas tanah air ini cocok bagi setaip orang yang sedang berada pada fase keputusasaan.


Putus asa karena kehilangan adalah sesuatu yang normal. Akan tetapi, putus asa gegara tertawaan orang lain adalah hal terbodoh yang pernah singgah dalam kehidupan kita.


Umumnya, mental kita down/jatuh ketika cita-cita kita ditertawakan oleh orang lain. Yang perlu kita catat adalah orang yang menertawakan impian kita itu menandakan bahwasannya ia tidak bisa melakukan seperti yang sedang kita rintis.


Cemburu Buta

Dalam dunia asmara, kita selalu mendengar ungkapan cemburu buta. Gegara si doi yang tidak sepaham dengan kita. Lalu, kita mengambil keputusan secara sepihak bahwa si doi sudah berpindah ke lain hati. Bullshit!

Cemburu buta juga melanda seseorang yang tidak mampu melakukan sesuatu seperti sesamanya. Ketika orang lain mengungkapkan impiannya, kaum sinis mulai membangun asumsi dan belajar teori satiris/sindiran untuk menyerang sesamanya.


Aneh tapi nyata dalam kehidupan kita. Agnes Monika sejak membangun karir profesionalnya juga selalu bersentuhan dengan kaum satiris dari mana pun.


Akan tetapi, Agnes Monika berusaha untuk membalas sindiran pencemburu buta dengan kerja keras.


Performa Agnes Monika yang sempurna setiap kali manggung adalah hasil dari latihan ekstra setiap hari. 


Manfaat Manajemen Diri Ala Agnes Monika

Saat ini di antara kita ada yang sudah mencapai puncak kariernya. Ada pula yang sudah berjalan di tengah jalan. Dan ada juga yang masih menapaki dari anak tangga pertama menuju tangga yang ke-1000.


Apa pun karir yang kita bangun saat ini adalah proses yang kita jalani. Ketika orang lain meragukan/skeptis akan impian kita, jangan pedulikan omongan orang lain! Karena yang berhak tahu kapasitas diri adalah kita sendiri.


Kita juga harus belajar dari slaah satu tokoh kontroversial dalam sejarah perang dunia I dan II yakni Adolf Hitler.


Salah satu quotes inpirasi dari Adolf Hitler yang membakar pengikutnya dan relevansi dalam mengejar cita-cita kita adalah:

“Kamu dapat merantaiku. Kamu dapat menyiksaku. Bahkan kamu dapatkan menghancurkan tubuh ini. Tetapi, kamu tidak akan dapat memenjarakan pikiranku.”


Saya rasa sugesti dari Adolf Hitler ini juga cocok bagi kita yang sering ditertawakan oleh orang lain dalam membangun masa depan kita dalam bidnag apa pun.


Tentu setiap orang punya cara tersendiri untuk memanajen dirinya. Akan tetapi, tidak salah kok, jika kita mencoba untuk mengadopsi/mengambil pemikiran dari Agnes Monika dan Adolf Hitler dalam mengejar karir kita.


Setiap Orang Punya Masa Lalu

Siapa pun dari kita pasti punya masa lalu yang kelam. Begitu pun dengan Agnes Monika dan Adolf Hitler. Akan tetapi, kita sekarang hidup di masa kini. Untuk apa kita memikirkan apa yang sudah terjadi. Masa lalu adalah referensi bagi kita untuk masa depan yang lebih baik.


Sekiranya melalui artikel sederhana ini dapat memberikan inspirasi bagi kita dalam mengejar masa depan kita.


Salam inspirasi





TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Agnes Monica: Cita-citamu Belum Besar, Jika Belum Ditertawakan"