 |
| Sumber gambar: Liputan6.com |
Duduknya sang penyintas waktu
dalam rimba senja merona
menatap hangat jauh lintasi jagad
merangkai memori dalam mimpi tak bertuan
terdampar luka tersayat janji-janji asmara
melebur asa dalam diam
hatinya pilu
Terseruput kopi dinginmu
manisnya hilang jauh mengembara
di negeri antah berantah, entah
ragu melanda raga
hati tak mampu bertitah
mimpinya kandas diterpa seucap kata
luluh hancur berkeping-keping
musnah sudah impian kita, gumamnya lirih
Namanya tak asing
hanya tentangmu yang tlah usang
di periode berikutnya
izinkanlah dia memilih
yang terbaik tanpa paksa
karena hatinya
terlalu indah tuk disakiti
 |
| Penulis: Ignasius Harefa Mahasiswa |
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||
Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||
Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.
Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.
Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com
Saya juga menerima jasa pembuatan Website ||
Media sosial:
YouTube: TAFENPAH GROUP ||
TikTok: TAFENPAH.COM ||
Instagram: @suni_fredy ||
Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||
WhatsApp: 082140319973 ||
Email: tafenpahtimor@gmail.com
1 komentar untuk "Landscape Senja"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat