Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Si Penjemput Yang Bikin Shock


Sakitnya bila mencintai dalam diam. Pixabay


Rasanya sakit banget, bila mencintai dalam diam. Gegara cinta yang belum terungkap, ditambah lagi si penjemput misterius, seketika mengaburkan keberanian untuk semakin mengenal orang yang kita cintai.


Dito sedang memarkir motornya, tak sengaja matanya melihat pemandangan yang tak terduga melintas di depan mata. 


Gadis manis berambut panjang yang menghiasi mimpinya semalam, kini ada di depan mata. Yaahh...Dita nama gadis itu. Dito dan Dita, bagai dua saudara kembar. Mereka sama-sama mahluk yang diciptakan istimewa. Dari rahim ýang berbeda dan keluarga yang berbèda pula. Alias mereka bukanlah saudara sekandung. Mereka adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember (UNED). 


Mata Dito tak bisa lepas dari paras Dita yang manis. Entah kenapa di mata Dito, wajah manis Dita tidak membosankan. Sayangnya mereka bukan dari jurusan yang sama. Sehingga tidak pernah bertemu di satu jam kuliah. 


Namun bagi Dito itu bukanlah halangan. Dia hafalkan jadwal kuliah Dita.Tapi tidak untuk hari ini. Cuaca serasa mendung dan gelap, tatkala Dita enggak ada di kampus, batin Dito. Bukankah dia libur hari ini?bisik hatinya. 


Sampai hari ini, hari ke-90 mereka menyandang status sebagai mahasiswa, belum pernah sekalipun Dito mencoba untuk berkenalan. Tapi anehnya pagi ini, Dito seperti punya keberanian dan dorongan kuat untuk mengenal lebih dekat. 


Kapan lagi, pikirnya. "Halo Dita" ,panggilnya "Ya. Kok tahu namaku. Kamu siapa? "Kenalkan namaku Dito" Dalam hati Dita terkejut. Kok seirama nama dia ya sama aku, batin Dita. "Aku Dita kak" , sebut Dita sambil mengulurkan tangan. "Ehh...jangan panggil kak. Panggil aja Dito,"kata Dito,"kita seangkatan kok", "Ohh...begitu ya. Mohon maaf ya" sahut Dita senyum-senyum malu. "Bukankah Dita libur hari ini?", tanya Dito.


 "Harusnya iya. Tapi ada tugas yang harus kukumpul hari ini", jawab Dita. Akhirnya mereka berpisah pulang ke rumah masing-masing. Dito dengan motornya. Sementara Dita nampak sepertinya sedang menunggu seseorang. 


Tiba-tiba datang mobil putih berhenti di samping Dita. Samar-samar dari kaca depan Dito melihat sang sopir. Dipicingkannya mata Dito demi melihat siapa sang pengemudinya lebih jelas. Betapa kagetnya Dito, ternyata si penjemput adalah kakaknya sendiri. 


Ditulis oleh Maria Agnes Indah Puspitowaty

Kompasianer






Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Hi salam kenal ya!!! Saya Frederikus Suni, biasanya disapa Fredy Suni adalah pendiri dari Tafenpah. Profesi: Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University). Saya adalah mahasiswa Droup Out/DO dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dan Universitas Dian Nusantara (Undira). Saat ini bekerja sebagai Kreator Konten Tafenpah Group | Saya pernah menjadi Wartawan/Jurnalis di Metasatu.com dan NTTPedia.id || Saya pernah menangani proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI || Saya pernah magang sebagai Copywriter untuk Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta. Saat ini fokus mengembangkan portal yang saya dirikan yakni: www.tafenpah.com || www.pahtimor.com || www.hitztafenpah.com || www.lelahnyahidup.com || www.sporttafenpah.com || Mari, kita saling berinvestasi, demi kebaikan bersama || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Si Penjemput Yang Bikin Shock"