Talalu Bapalok Saat Dansa, Wakil Bupati TTU Kamillus Elu Imbau Generasi Muda Kefamenanu Jaga Etika dan Sopan Santun Budaya Leluhur

Penulis : Frederikus Suni 

Talalu Bapalok Saat Dansa, Wakil Bupati TTU Kamillus Elu Imbau Generasi Muda Kefamenanu Jaga Etika dan Sopan Santun Budaya Leluhur. Foto: Floreskucom/TAFENPAH.COM


TAFENPAH.COM - Dansa Wals generasi kelahiran 70an ke atas seakan hilang, seiring menjamurnya gaya dansa Kizomba ala generasi muda Kefamenanu, kabupaten Timor Tengah Utara, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gaya dansa Wals yang menampilkan seni dan estetika sopan santun leluhur suku Dawan Timor (Atoin Meto), kini berubah bahkan ikut tenggelam dengan gaya hidup, khususnya dansa Kizomba generasi muda Kefamenanu yang terlalu bapalok (berpelukan erat) layaknya sensasi suami dan istri ketika memadu asmara.

Perubahan gaya hidup, khususnya dansa Kizomba asal Angola, Afrika yang berkembang pada akhir tahun 1970 dan puncaknya pada tahun 1980an, memicu gelombang penyebarluasan hingga diadopsi oleh masyarakat Timor Leste dan dampak atau pengaruhnya sampai pada gaya hidup generasi muda di Timor Barat, khususnya kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan hingga kota Kupang (Ibukota) provinsi Nusa Tenggara Timur.









Pengaruh budaya tradisional Angola tersebut tentunya dibawa oleh bangsa Portugis ketika menduduki pulau Timor Timur (Timor Leste) saat ini.

Legacy atau peninggalan budaya serapan tari tradisional Angola tersebut, kini menjadi gaya hidup ala generasi muda KEFAMENANU.

Karena bagaimanapun juga, masyarakat di kabupaten Timor Tengah Utara merupakan salah satu wilayah di Timor Barat yang berbatasan langsung dengan negara Demokratik Timor Leste, baik dari segi daratan hingga laut.

Secara budaya dan bahasa pun, masyarakat di Timor Barat (Timor Belanda ) dan Timor Timur (Timor Portugis) berasal dari leluhur yang sama.

Meskipun saat ini, pulau Timor terbagi menjadi dua negara berdaulat. Akan tetapi, gaya hidup, khususnya dansa Kizomba menjadi konsumsi publik kedua masyarakat.



Himbauan Wakil Bupati TTU Kamillus Elu Kepada Generasi Muda Kefamenanu 

Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu, SH menyampaikan himbauan kepada generasi muda Kefamenanu untuk tetap menjaga budaya atau nilai - nilai leluhur Atoin Meto (Suku Dawan Timor) yakni; sopan santun dalam bidang apa pun.

"Teruntuk generasi muda Kefamenanu kalau dansa itu jangan terlalu rapat,"ujar Kamillus Elu melalui salah satu video reels Instagram resmi kabupaten Timor Tengah Utara @pemkab.timortengahutara, Rabu (15/10/2025).

Kamillus Elu juga mengatakan sebagai umat Kristiani kita perlu menjaga nilai-nilai kepercayaan kita, selain sopan santun warisan leluhur kita.

"Kita bersama-sama menjaga nilai Kristiani yang kita anut dan juga nilai warisan leluhur," tambah Kamillus Elu.

Meskipun demikian, Kamillus Elu juga mengatakan dansa itu tidak dilarang! Karena itu merupakan hiburan rakyat, tetapi harus jaga jarak!

Dalam bahasa anak muda NTT, khususnya Kefamenanu adalah jangan talalu bapalok orang pun paitua. Apalagi bapalok sembarang orang punya istri.

Pertanyaan; Dalam Pesta dansa dengan gaya bapalok apakah sah - sah saja?

Secara kebiasaan generasi muda Kefamenanu saat ini, jawabannya adalah sah-sah saja. Toh, baik nona - nona dan nyong-nyong Kefa saling nyaman dan suka dengan model atau gaya dansa Kizomba.

Untuk apa kita melarangnya! Namun, kebiasaan atau gaya dansa bapalok juga tidak baik.

Karena talalu bapalok juga pada akhirnya membawa sensasi bahkan berujung pada tindakan asusila!

Kendati tindakan dansa talalu bapalok tidak sesuai norma dan nilai-nilai Kristiani, namun untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, tentunya memiliki tantangan tersendiri.

Untuk itu, sinergitas antar tokoh adat, tokoh agama, orang tua hingga pemerintah terus ditingkatkan guna memberikan informasi atau edukasi terhadap generasi muda Kefamenanu.

Untuk itu, himbauan sekaligus pesan dari Wakil Bupati TTU berorientasi atau bertujuan agar orang tua memberikan edukasi kepada anak-anak, meskipun mereka masih muda, masih energik, masih semangat, bahwa hiburan boleh saja, tetapi juga memperhatikan norma - norma. 

"Kita memiliki norma sopan santun, norma adat, norma susila, norma hukum yang membatasi kebebasan kita," tegas Wakil Bupati Kamillus Elu.

Analisa TAFENPAH terhadap Himbauan Wakil Bupati TTU hingga Pembatasan Musik Pesta dari Wali Kota Kupang 

Berdasarkan himbauan kebebasan ekspresi, khususnya budaya dansa Kizomba yang marak bahkan menjadi gaya hidup generasi muda Kefamenanu di abad ke-21 ini, juga memiliki keterhubungan dengan pembatasan musik pesta dari Surat Edaran Wali Kota Kupang, dr Christian Widodo bukan lalu.

Di mana, Wali Kota Kupang sama sekali tidak melarang acara pesta yang menggunakan musik.

Namun, dari berbagai kasus yang terjadi setelah berlangsungnya pesta hingga dini hari bahkan terbitnya Matahari di kota Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur, menyebabkan tawuran antar pelajar, mahasiswa, antar geng, komunitas,  desa/kampung, mengganggu jam tidur malam bayi serta orang tua hingga ada masyarakat yang terluka bahkan meninggal dalam keadaan tersebut, TAFENPAH sangat setuju dengan kebijakan Wali Kota Kupang.

Dari himbauan Wali Kota Kupang yang terjawantahkan dalam Surat Keputusan pembatasan musik pesta sampai pada pukul 10 malam, dan acara masih berlanjut hingga pukul 12 malam WITA, menyadarkan setiap pemimpin di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengikuti kebijakan tersebut.

Meskipun kebijakan tersebut hingga kini menimbulkan pro kontra di antara masyarakat, akan tetapi sesuai dengan riset TAFENPAH di media sosial, khususnya tiktok, TAFENPAH dapat menyimpulkan bahwasannya sebagian atau mayoritas masyarakat di kota Kupang dan NTT pada umumnya menyetujui kebijakan Wali Kota Kupang.

Atas kebijakan tersebut, Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu juga ikut bersuara.

Suara profetis dari Wakil Bupati TTU sejatinya juga pernah disuarakan oleh berbagai tokoh adat hingga agama di Keuskupan Atambua dan sekitarnya.

Kendatipun demikian, himbauan dari Wakil Bupati TTU, tentunya akan menuai ketidakpuasan dari kalangan generasi muda yang merupakan pemilih terbanyak saat ini.

Dampak dari himbauan Wakil Bupati TTU mungkin saja akan berpengaruh pada pemilu berikutnya.

Terlepas dari dampak tersebut, TAFENPAH menarik hipotesa atau kesimpulan sementara bahwasannya apa pun kebijakan bahkan himbauan dari para pemimpin di wilayah kabupaten Timor Tengah Utara, sejatinya tidak salah.

Justru kebijakan tersebut berdampak positif jika kita melihat dari perspektif yang berbeda.

Perihal Perspektif, TAFENPAH merupakan salah satu portal yang menyediakan informasi seputar kearifan lokal budaya, pendidikan, dan pariwisata provinsi Nusa Tenggara Timur dengan sudut pandang unik.

Temukan konten kearifan budaya nusantara, khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur hanya di TAFENPAH.

TAFENPAH memiliki tagline "Memotret dari Tapal Batas Indonesia untuk dunia."

Sumber; Instagram @pemkab.timortengahutara

Channel Youtube Perspektif Tafenpah 
Instagram @tafenpahtimor

Tiktok @tafenpah.com @suni_fredy
TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Talalu Bapalok Saat Dansa, Wakil Bupati TTU Kamillus Elu Imbau Generasi Muda Kefamenanu Jaga Etika dan Sopan Santun Budaya Leluhur "