Ikatan Mahasiswa Flores Kefamenanu Tolak Proyek Geothermal

Denisius Oki 

Ikatan Mahasiswa Flores (IMF) Kefamenanu tolak proyek Geothermal. Tafenpah.com


TAFENPAH.COM - Ikatan Mahasiswa Flores (IMF) Kefamenanu dengan tegas menyatakan penolakan terhadap proyek geothermal yang direncanakan di Pulau Flores dan Lembata. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Jumat 4 Juli 2025), Ketua Umum IMF Kefamenanu, Helena Faustina Seku, menyebut bahwa proyek tersebut berpotensi merusak tatanan hidup masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian dan kesehatan masyarakat.

Menurut Helena, proyek geothermal bukan sekadar ancaman ekologis, tetapi juga berdampak nyata terhadap mata pencaharian utama masyarakat Flores dan Lembata yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Aktivitas pengeboran dan pembangunan infrastruktur geothermal berisiko mengganggu kesuburan tanah, merusak sistem irigasi, serta mencemari sumber air bersih.

“Sudah ada wilayah yang mengalami penurunan kualitas tanah dan berkurangnya jumlah panen. Ini bukan asumsi, tapi kenyataan yang dirasakan langsung oleh petani,”tegas Helena.

Selain pertanian, IMF juga menyoroti dampak proyek terhadap kesehatan warga. Peningkatan polusi udara dan potensi kebocoran bahan kimia dari aktivitas geothermal dikhawatirkan memperburuk kualitas lingkungan hidup masyarakat, khususnya anak-anak dan lansia.

“Pembangunan yang mengorbankan kesehatan rakyat bukan kemajuan, tapi bentuk pengabaian terhadap hak hidup,”tambahnya.

Meski tetap menghormati nilai-nilai adat, IMF menegaskan bahwa penolakan ini lebih kuat didasarkan pada kekhawatiran akan rusaknya sumber pangan dan ancaman terhadap kesehatan generasi masa depan. Proyek yang dipaksakan tanpa persetujuan masyarakat lokal hanya akan menimbulkan luka sosial dan ketidakadilan.

IMF Kefamenanu juga mengecam minimnya keterlibatan publik dalam perencanaan proyek. Pemerintah dan investor dinilai tertutup, tidak transparan, dan mengabaikan suara petani serta warga terdampak.

“Kami bukan anti energi baru terbarukan, tapi kami anti pembangunan yang mencederai rakyat. Flores bukan ruang kosong yang bisa digadaikan,”kata Helena dengan tegas.

Sebagai organisasi mahasiswa, IMF menegaskan komitmennya untuk terus bersuara dan bergerak dalam membela hak-hak masyarakat Flores dan Lembata. Mereka menyerukan solidaritas luas dari elemen mahasiswa, organisasi sipil, dan masyarakat adat untuk menghentikan proyek yang dinilai tidak berkeadilan.

#TolakGeothermalFloresLembata
#PertanianTerancam
#IMFKefamenanuBersuara
#JagaKesehatanRakyat
#FloresBukanUntukDijual

TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Ikatan Mahasiswa Flores Kefamenanu Tolak Proyek Geothermal "