Penyebab Menurunnya Umat Katolik dan Protestan Jerman Menjauh dari Gereja

Penulis: Frederikus Suni 

Kemunduran umat Katolik dan Protestan Jerman. Sumber gambar; ig@teraskatolik.official/tafenpah.com


TAFENPAH.COM - Institusi Lembaga Gereja Katolik Roma dan Protestan yang berada di negeri Panzer (Jerman) sedang memasuki masa kemunduran.

Periode kelam ini disebabkan oleh perspektif /pandangan umat Katolik dan Protestan Jerman terkait nilai-nilai dasar (Postulat) dari Kristen tradisional yang semakin menjauh dari kehidupan harian Imam/Romo/Pastor, Bruder/ Frater/Suster hingga Pendeta.

Akibatnya, pada tahun 2024, sekitar satu juta anggota (umat) Katolik dan Protestan meninggalkan praktek kehidupan menggereja.




Fenomenologi atau realitas yang dialami oleh subjek (umat Katolik dan Protestan Jerman) menjadi kekhawatiran global, khususnya dalam tubuh Gereja Katolik Roma dan Protestan.

Berdasarkan data dari Catholic News Agency, faktor penting lainnya dari persoalan tersebut adalah menurunnya angka pertumbuhan penduduk (Demografi).

Selanjutnya, perhatian negara terhadap isu LGBT, adaptasi sosial, dan ideologi progresif, menjadi kunci kemunduran ajaran agama Kristen.

Untuk merangkai kembali tingkat kepercayaan umat Katolik dan Protestan, pemerintah dan Institusi/Lembaga Gereja harus saling bekerja sama.

Karena kerja sama lintas stakeholder pemerintah dan swasta, khususnya lembaga Katolik Roma dan Protestan dapat melahirkan trust warga akan pentingnya kehidupan spiritual di tengah persoalan politik, ekonomi, isu lingkungan, identitas budaya, dan lain sebagainya.

Menanggapi problematika tersebut, Paus Fransiskus (Kepala Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Roma) menekankan pentingnya keterbukaan, keberagaman, dan komitmen Gereja untuk menaruh cinta dan kasih yang lebih pada pelayanan sosial dan pelayanan pastoral.

TerasKatolik.Official juga menyorot tajam fenomena yang sedang terjadi di negeri Panzer (Jerman).

Di mana, akun Instagram teraskatolik.official mensugesti umat Katolik dan Protestan di Indonesia untuk tidak khawatir dengan persoalan-persoalan tersebut.

"Kita selalu memiliki harapan untuk mengoreksi diri dan setia dalam menyebarkan kabar gembira bahkan dalam situasi yang amat sulit," tegas admin.

Terlepas dari persoalan besar tersebut, admin TAFENPAH juga mengimbau umat Katolik dan Protestan Indonesia untuk terlibat aktif dalam pekerjaan-pekerjaan sosial.

Karena di sanalah ada ruang kontemplasi, ruang refleksi, ruang cinta dan kasih hingga relasi yang tak dibatasi oleh sekat-sekat sosial, ideologi, agama, kepentingan dan lainnya.

Mari, kita mendaraskan tiga kali doa Salam Maria dan Bapak Kami dalam setiap aktivitas kita, kirainya Bunda Mari, Bunda penolong umat-Nya selalu mendapatkan kecerahan, kebijakan dalam menyikapi setiap persoalan hidup, terutama umat Katolik dan Protestan Jerman saat ini.

Sumber; Catholic News Agency dan Instagram @teraskatolik.official
TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Penyebab Menurunnya Umat Katolik dan Protestan Jerman Menjauh dari Gereja "