Bintang Timur Atambua dan Warga NTT Desak PSSI, Terkait Diskriminasi Ras Suporter Persika Karanganyar terhadap Pemain Muda Macan Batas, Liga 4 Indonesia
Penulis: Frederikus Suni
![]() |
Bintang Timur Atambua mendapat diskriminasi ras dari suporter tuan rumah Persika Karawang. Tafenpah.com |
TAFENPAH.COM - Industri sepakbola tanah air, kembali mengalami kemunduran dari aspek sportivitas, persaudaraan, dan rasa persatuan antar suporter, khususnya diskriminasi ras dari penggemar setia tuan rumah, Persika Karanganyar ketika menjamu Bintang Timur Atambua, dalam pertandingan perdana Grup T 32 besar Liga 4 Nasional yang berlangsung di stadion Angkatan 45 Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (29/4/2025).
Sepanjang pertandingan, para pemain Bintang Timur Atambua mendapatkan teror psikologis berupa sindiran sekaligus diskriminasi ras dari suporter tuan rumah dengan ucapan yang sangat menyakitkan!
Penggunaan kata rasis seperti; Cobra Hitam, Celeng, Hitam hingga berbagai pernyataan rasisme lainnya terus disuarakan atau diteriakin oleh suporter dari Persika Karanganyar kepada tim besutan Lodovikus Mau (para pemain dari Bintang Timur Atambua).
Kondisi tersebut menyebabkan para pemain Bintang Timur Atambua tidak konsentrasi selama pertandingan berlangsung.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah tindakan wasit dan seluruh perangkat pertandingan (match commisioner) hingga tim keamanan tidak berniat untuk menegur, apalagi menghentikan pertandingan.
"Terdengar berbagai teriakan rasisme dari suporter tuan rumah kepada para pemain Bintang Timur Atambua. Teriakan tersebut nampak tidak ditindaklanjuti oleh para perangkat pertandingan seperti wasit, match commisioner, dan juga Steward yang ada dan bertugas di lapangan. Pertandingan terus dilanjutkan tanpa adanya penertiban. Kami, memang kalah, tetapi kami juga punya harga diri yang perlu dijaga," ungkap admin Bintang Timur Atambua melalui feed Instagram @bintang_timuratambua.
Untuk itu, pihak manajemen termasuk pelatih, para pemain, tim medis hingga penggemar sepak bola NTT mendesak PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk bersikap tegas terhadap klub Persika Karanganyar, terutama suporternya.
Terlepas dari kekalahan Bintang Timur Atambua dari Persika Karanganyar dengan skor telak 0 - 7 di partai perdana Grup T Babak 32 Besar Liga 4 Nasional, penggunaan kata maupun frasa rasisme dari suporter tuan rumah, sejatinya tidak mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan.
Terutama Sila Kelima Pancasila yang berbunyi: "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Meski dalam keadaan faktual di lapangan, para pemain Bintang Timur Atambua masih mendapat perlakuan diskriminasi sosial.
Terminologi diskriminasi sosial yang saya maksudkan adalah berhubungan erat dengan ras.
Mengingat, personel Bintang Timur Atambua merupakan perwakilan dari ras Melanesia yang berada di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, khususnya warga Kabupaten Belu, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Seharusnya, perbedaan dalam sepakbola merupakan satu kekuatan besar bangsa Indonesia.
Karena hal tersebut mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan.
Sayangnya, apa yang dilakukan oleh suporter Persika Karanganyar ikut mencoreng atau memberikan luka baru dalam industri sepakbola nasional, khususnya para pemain muda dari tanah perbatasan Indonesia dan Timor Leste (Bintang Timur Atambua).
Kami tetap satu dalam wilayah NKRI. Kami juga berhak untuk bersuara!
Kami datang dari Indonesia Timur untuk sama-sama berjuang membangun sepakbola dalam negeri.
Akan tetapi, dalam proses tersebut, kami seperti tidak dirangkul oleh kerabat kami sesama insan pejuang sepakbola Indonesia.
Untuk itu, kami menantikan jawaban sekaligus tindakan nyata dari PSSI terhadap supporter Persika Karanganyar akan menjadi alarm atau pengingat bagi seluruh warga Indonesia, khususnya mereka yang menaruh cinta yang besar terhadap kemajuan sepak bola Indonesia untuk lebih dewasa, bijaksana, saling menghargai, menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, rasa persaudaraan dan persatuan antar warga dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber; Instagram @bintang_timuratambua
Posting Komentar untuk "Bintang Timur Atambua dan Warga NTT Desak PSSI, Terkait Diskriminasi Ras Suporter Persika Karanganyar terhadap Pemain Muda Macan Batas, Liga 4 Indonesia "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat