Paus Fransiskus: Uniti Nella Diversita, Perbedaan Sebagai Sarana untuk Persatuan

Penulis: Frederikus Suni 

Paus Fransiskus: Uniti Nella Diversita, Bhinneka Tunggal Ika. Tafenpah.com

Tafenpah.com - Paus Fransiskus bangga dengan perbedaan yang ada di Indonesia. Indonesia adalah negara besar dengan kekayaan budaya, ras, agama, alam dan sumber daya manusianya.

"Uniti Nella Diversita atau Bhinneka Tunggal Ika, merupakan falsafah bangsa Indonesia dalam menjaga kerukunan hidup antar umat beragama" pesan Paus Fransiskus saat mengakhiri sambutannya di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat.

Paus Fransiskus pemimpin tertinggi umat Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan juga mengatakan harta yang paling berharga di Indonesia adalah melihat perbedaan sebagai sarana menuju persatuan.

Sebagaimana pesan tersirat dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika: Berbeda-beda tetapi tetap satu.

Pesan Bhinneka Tunggal Ika ini juga kita (generasi muda Indonesia) akan merayakannya pada tanggal 28 Oktober 2024 mendatang, tepatnya Peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Ketiga poin penting Sumpah Pemuda adalah bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu.

Dalam konteks refleksi Paus Fransiskus, Indonesia dari zaman dulu sudah diincar oleh negara-negara penjajah, karena kekayaan sumber daya alamnya.

Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, masih ada bangsa penjajah yang ingin menguasai bangsa Indonesia.

Akan tetapi, para pendiri bangsa Indonesia bekerja keras untuk terus mempersatukan warga Indonesia tanpa memandang latar belakangnya.

Hingga kini, bangsa Indonesia masih saja diincar bangsa lain, karena kekayaan alamnya.

Cara terbaik bangsa asing masuk ke Indonesia adalah dengan mengkampanyekan isu-isu agama, budaya, ras yang pada dasarnya sangat sensitif dan berpotensi untuk memecahbelah persatuan bangsa.

Kontekstualnya kita bisa melihat dan merasakan dampak di balik tensi politik tanah air.

Di mana, di setiap sudut perkampung, ada sekat atau batas, antara pendukung si A,B, C dan seterusnya.

Jika kita membiarkan rasa benci, dendam demikian terus berakar kuat dalam diri kita, dapat dipastikan bahwasannya Samapi kapan pun, negara kita tidak akan menjadi negara Maju.

Padahal sumber daya alam dan manusia kita tidak pernah kekurangan.

Kekayaan bangsa Indonesia semestinya menyejahterakan warganya.

Persoalannya kekayaan bangsa Indonesia hanya dinikmatin oleh segelintir orang yang berkuasa serta antek-anteknya.

Untuk itu, Paus Fransiskus kembali mengingatkan kita untuk menghayati sekaligus mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila.

Karena Pancasila adalah sumber dan segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Selain itu, Pancasila sebagai jalan menuju persatuan.

Uniti Nella Diversita atau Bhinneka Tunggal Ika membantu kita untuk menjalani kehidupan bermasyarakat dengan melihat sesama sebagai cahaya, rekan, partner, sahabat, penolong. Bukan sebaliknya, kita melihat sesama sebagai musuh.

Apa pun agama dan budaya kita, jangan sampai kita menodai Bhinneka Tunggal Ika atau Uniti Nella Diversita dengan ambisi dan kepentingan kita.

Mari, kita merefleksikan pesan Paus Fransiskus  terkait Bhinneka Tunggal Ika sebagai mutiara yang paling berharga untuk menuju era keemasan Indonesia.





TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Paus Fransiskus: Uniti Nella Diversita, Perbedaan Sebagai Sarana untuk Persatuan "