Hubungan Etika Nicomachea dan Pancasila sebagai Sistem Etika

Penulis: Frederikus Suni

Hubungan Etika Nicomachea dan Pancasila, Dok.
Tafenpah.com

Tafenpah.comBahagia dan tidak, itu tergantung pada penghayatan dari setiap orang. Sebagian orang memaknai kebahagiaan dengan menjalani kehidupan, sebagaimana aturan hidup yang berlaku dalam keluarga, lingkungan, komunitas hingga bangsa dan negara.

Indonesia adalah Negara besar dengan segala kekayaan serta permasalahannya. Untuk menyatukan sekaligus menyelaraskan harmonisasi kehidupan bersama, para pendiri bangsa (Founding Father) telah menetapkan ‘Pancasila Sebagai Sistem Etika.’





Maksud dari Pancasila sebagai sistem etika karena berisikan panduan atau ajaran-ajaran yang mengatur setiap warga Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Misi dari pandangan hidup tersebut, adalah kebahagiaan untuk seluruh warga Indonesia.

Paradigma tersebut bertalian erat dengan ajaran dari salah satu filsuf besar dalam sejarah peradaban manusia, yakni Aristoteles. Konsep berpikir Aristoteles tentang kebahagiaan tercantum dalam ajaran ‘Etika Nicomachea.’

 

Menyingkap makna Pancasila sebagai sistem etika dan Etika Nicomachea

Aristoteles sama sekali tidak meletakkan dasar kebahagiaan pada keinginan dan harapan manusia. Karena Aristoteles tahu, bahwasannya kebahagiaan adalah syarat mutlak yang didambakan oleh setiap orang.

Dalam Etika Nicomachea, Aristoteles mengajarkan kepada para pengikutnya untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Artinya, kebahagiaan itu sangat bernilai bagi dirinya sendiri dan bukan sesuatu yang berusaha untuk dicapainya, entah dalam bidang pendidikan, karir, bisnis, dan lainnya.

Sementara, Pancasila sebagai sistem etika juga berusaha untuk mendekatkan kita pada pendewasaan cara berpikir, dewasa dalam pergaulan, dewasa dalam berelasi, dewasa dalam bertindak serta dewasa dalam menjani kehidupan.

Lantas, bagaimana hubungan Etika Nicomachea Aristoteles dan Pancasila Sebagai Sistem Etika?

Merujuk pada ajaran Aristoteles, bahwasannya kebahagiaan itu berpusat pada diri sendiri.


Orang bahagia, bukan karena berasal dari luar di dirinya. Bahagia juga bukan tentang seberapa usaha dan kegigihan seseorang dalam memenuhi tuntutan hidupnya di bidang pekerjaan, pendidikan, bisnis dan lain sebagainya.

Sedangkan Pancasila Sebagai Sistem Etika memuat dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama untuk mengatur sikap dan tingkah laku warga Indonesia.


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Hubungan Etika Nicomachea dan Pancasila sebagai Sistem Etika"