Festival Kebudayaan Mahasiswa Fisip Unimor dan Karang Taruna Desa Sunkaen, Gerakan Anak dan Remaja


Festival Kebudayaan Mahasiswa Fisip Unimor, Gerakan Anak dan Remaja dan Karang Taruna Desa Sunkaen. Foto Deni Oki (Tafenpah.com)


Tafenpah.com - Mahasiswa dari Fisip Unimor dan Karang Taruna Desa Sunkaen, kembali berkolaborasi dalam ajang festival kebudayaan Timor Dawan, yang bertajuk 'Gerakan Anak dan Remaja.

Kolaborasi dari mahasiswa Fisip Unimor dan Karang Taruna Desa Sunkaen ini bertujuan untuk merawat atau melestarikan kearifan lokal budaya Timor, khususnya etnis Dawan yang menghuni wilayah lembah Bikomi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lantaran, seiring dengan mesin kordoba waktu, tak bisa dipungkiri, bahwasannya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini, kian mengaburkan eksistensi atau jati diri generasi mudanya.

Selain itu, event kebudayaan ini juga sebagai bentuk kepedulian mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unimor, selaku penjaga intelektualitas di pintu perbatasan kedua negara, Indonesia dan Timor Leste.

Festival Kebudayaan Mahasiswa Fisip Unimor, Gerakan Anak dan Remaja dan Karang Taruna Desa Sunkaen. Foto Deni Oki (Tafenpah.com)


Lebih penting lagi adalah sebagai ruang kreativitas mahasiswa bersama Karang Taruna desa Sunkaen dalam mengisi Hari Ulang Tahun Indonesia ke-78 tahun ini.

Baca Juga15 ribuan orang hadiri Pergelaran Angklung terbesar Dunia di Stadion Utama Gelora Bung Karno


Sebagai bahan acuan atau pijakan gerakan anak dan remaja, maka diadakanlah sejumlah perlombaam yang bercita rasa kearifan lokal budaya Timor, di antaranya 'Lomba Tarian dan Fashion Show Cilik - Remaja Antar RT, Desa Sunkaen.'

Tagline atau spirit dari Lomba kebudayaan tersebut ialah "Harmonis Dalam Keberagaman."

Lomba kebudayaan ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu: Sesi Lomba Tari Tradisional, di mana setiap kelompok terdiri dari 5 - 10 orang, dan juga 8 peserta beradu kreativitas dalam Sesi Fashion Show.


Peserta yang mengikuti kegiatan ini masing-masing mewakili setiap RT yang ada di desa sunkaen, kecamatan Bikomi Nilulat, Timor Tengah Utara, NTT.

Untuk memeriahkan kegiatan ini seluruh peserta dan masyarakat desa wajib menggunakan pakaian adat Bikomi.

Kegiatan ini dimulai pada tanggal 07 - 10 Agustus 2023


Ketua Panitia, Theresia Imelda Palbeno dalam Sambutannya sangat mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Desa Sunkaen dan masyarakat desa Sunkaen.

"Saya mewakili kepanitiaan sangat berterima kasih kepada bapak Kepala Desa bersama jajarannya, lantaran sudah membantu dan mendukung kegiatan Festival Budaya Lokal ini, baik secara material maupun moril. Tentunya, ini juga merupakan festival budaya lokal yang pertama kali diadakan di desa Sunkaen", ujar Imel kepada Tafenpah, Senin malam, 7 Agustus 2023.

Selain itu Ketua Panitia juga menyampaikan harapannya dalam festival budaya lokal ini agar tetap di pupuk dan dirawat sebaik mungkin. Karena seiring perkembangan zaman, generasi muda seakan-akan tidak peduli akan budaya yang ditinggalkan leluhurnya.

"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa budaya merupakan peninggalan nenek moyang kita, yang pastinya akan diturunkan kepada kita generasi muda agar tidak punah. Akan tetapi, kenyataannya, banyak anak muda zaman sekarang yang tidak peduli dengan budaya tersebut, untuk itu perlu diadakan kegiatan ini demi melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang kita miliki agar tidak punah" sambung Imel.

"Saya juga berharap, Festival Budaya Lokal ini selain bertujuan untuk memeriahkan peringatan HUT NKRI juga menjadi media untuk membangun semangat anak muda di desa Sunkaen untuk menggali, mengenal dan memahami nilai-nilai budaya, dan tradisi dengan kearifan dan tata nilai yang khas" harap Imel.

Terpisah, Kepala desa Sunkaen, Yuvenales Lake dalam sambutannya juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kaum muda dalam kegiatan ini. 

"Kegiatan Festival budaya lokal dengan tema harmonis dalam keberagaman adalah tema yang dirancang oleh panitia untuk menggugah dan mendidik kaum muda (remaja) untuk belajar melestarikan budaya lokal yang ada di desa sunkaen" imbuhnya.

Di samping itu, kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi untuk memperkenalkan budaya lokal terutama gong dan pakaian adat yang ada kepada generasi penerus. Jangan melihat juara atau hadiahnya, tapi lihat apa yang perlu dipelajari dan dilestarikan" tutupnya.

Sumber: Deni Oki mahasiswa Unimor
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Festival Kebudayaan Mahasiswa Fisip Unimor dan Karang Taruna Desa Sunkaen, Gerakan Anak dan Remaja "