Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Oh Ternyata Alasan Gubernur VBL Terapkan Aturan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Karena

Fredy Suni

Gubernur VBL, perubahan memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yang dipersoalkan | Foto; Fredy Suni

Tafenpah.com - Sejak Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menerapkan aturan siswa-siswi di dua sekolah unggulan, yakni; SMA 1 dan SMA 6 Kupang harus masuk jam 5 pagi, ada pro dan kontra di tengah masyarakat hingga saat ini.

Terlepas dari pro dan kontra tersebut, tidak berlebihan, sebagai pembaca kita pun harus mendukung niat baik dari gubernur VBL dalam memformat atau memperbaiki kualitas pendidikan di NTT.

Karena sesuai dengan pidatonya pada saat menghadiri Sinode GMIT ke-50 di Kupang, gubernur VBL dengan terang-terangan menyayangkan anggaran APBD provinsi NTT untuk Dinas Pendidikan itu sangat besar, yakni; 50 persen dari jumlah keseluruhan yang ditetapkan UU Pendidikan Nasional yakni sebesar 20 persen.


Bahkan anggaran pendidikan di NTT jauh lebih besar dari 33 provinsi lainnya di Indonesia. 

Pertanyaannya, mengapa label NTT di mata nasional selalu identik dengan kata 'kurang?'

Siapa pun kita atau dari mana pun kita berasal, tentu saja, ketika stigma atau label nasional yang selalu diletakkan dalam pundak kita, lama kelamaan akan menjadi sesuatu yang tidak baik, jika dikaji dari bidang psikologi.

Sebagai tanggapan serius dari seorang pemimpin, gubernur VBL dengan tegas harus mengambil langkah.

Tak peduli, entah langkah itu diterima atau pun ditolak masyarakatnya.  Yang terpenting, setidaknya dari langkah tersebut, dapat memberikan secercah harapan bagi kemajuan sumber daya manusia provinsi NTT di waktu yang akan datang.


Inilah alasan di mana gubernur VBL mengambil langkah out of the box atau pemikiran yang jauh melampaui pemahaman masyarakat NTT.

Bukan hanya itu saja, alasan yang paling utama dari kebijakan gubernur NTT ini adalah untuk memperbaiki tingkat 'kedisiplinan dan etos kerja siswa.' Sebagaimana yang ditegaskan gubernur VBL dalam pidatonya dan juga dalam jumpa pers bersama Media di kota Kupang beberapa hari yang lalu.


Lantas, potretan kedisiplinan dan etos kerja yang seperti apa?

Untuk mengukur tingkat kedisiplinan dan etos kerja dari siswa-siswi, alangkah baiknya aturan ini juga diterapkan ke dalam lingkungan pejabat pemprov NTT.

Karena perubahan itu biasanya tercipta, jika seorang pemimpin sudah berhasil menjalankannya.

Itulah logika dari masyarakat, terutama yang kontra dengan aturan siswa/siswi di NTT, khususnya dua sekolah unggulan tersebut.

Baca Juga

Keindahan Wisata Alam di Sumba Barat


Sementara, dari berbagai pengamatan Tafenpah, ditemukan logika dari kelompok pro, yakni; aturan dari gubernur NTT yang mewajibkan siswa/siswi masuk jam 5 pagi itu sudah benar.

Langkah tersebut benar adanya. Karena dapat meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa dalam segala hal.

Salah satunya adalah siswa/siswi bisa mengatur jam tidurnya di malam hari. Sehingga esoknya mereka tidak telat masuk sekolah.

Hal demikian, selaras dengan pemikiran gubernur VBL, yakni; perubahan memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yang dipersoalkan rombongan belajar terbatas. (Sumber; Kompas, Jumat, 3/3/2023).

Kita juga berharap, langkah baik dari gubernur VBL ini bisa meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan siswa dalam segala hal, demi kemajuan sumber daya manusia provinsi NTT di masa depan.




Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Oh Ternyata Alasan Gubernur VBL Terapkan Aturan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Karena"