Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perpustakaan Nasional RI Layak Dijadikan Wisata Keluarga - Tafenpah

Penulis: Fredy Suni

Rekan Kreator (Sukma) sekaligus Wartawan JournalReportase sedang menikmati waktu luang di beranda Perpusnas RI, Jakarta Pusat | Tafenpah.com

Tafenpah.com - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia layak dijadikan wisata keluarga, selain sebagai wahana literasi.


Menikmati waktu luang bersama keluarga di beranda Perpustakaan Nasional RI, memang menawarkan sensasi yang berbeda.


Wisata Timor: Pesona Pantai Wini di Perbatasan RI - Timor Leste


Apalagi mengunjungi Perpusnas bersama gebetan atau pun tambatan hati, segalanya akan menjadi memori yang paling berkesan di bawah menara Perpusnas RI.


Sisi Unik Perpusnas RI

Halaman tengah Perpustakaan Nasional RI 


Sisi unik dari Perpusnas RI ini adalah tersedianya ragam spot menarik bagi wisatawan.


Teruntuk sobat Blogger, Vlogger, dan Kreator Konten lainnya, untuk berburu landskap keindahan Perpusnas, cobalah untuk naik ke lantai 27.


Wisata Banyuwangi: Menuntaskan Hasrat Travelling di Puncak Kawah Ijen


Karena di sana kita tidak hanya memandangi ribuan bahkan jutaan buku. Namun, kita juga bebas eksplor keindahan Jakarta.


Sejauh pandangan mata, Jakarta memang unik dan menyimpan jutaan kenangan di bawah menara-menara pencakar langit


Sementara, bagi Anda yang sekadar menghabiskan waktu senggang di akhir pekan, cukup saja mengamati atmosfer di sekitar Perpustakaan.


Sembari menikmati secangkir kopi di area tengah Perpusnas yang view atau pemandangannya pun tak kalah menarik di dalam Perpusnas.


Sisi unik Perpustakaan Nasional RI


Nah, berikut adalah kisah selengkapnya dari Perjalanan Tafenpah.


Berada seharian di Perpusnas RI, tentu saja tidak membosankan bagiku.



Lantaran, sejauh pandangan mata, ada kedamaian di balik hiruk - pikuk kehidupan kota metropolitan Jakarta.



Perjalanan Menuju Perpusnas RI

Tafenpah.com


Kala mentari muncul dari balik bangunan pencakar langit Jakarta, saya bergegas dari kontrakan yang berada di Cengkareng menuju Perpusnas RI.


Meskipun jalanan yang semakin macet, serta debu dan polusi kendaraan beterbangan, saya seolah tak peduli dengan kondisi demikian.


Lantaran ada pertemuan antar sesama Penulis dari Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan atau yang dikenal YPTD dan Kompasianer.


Menyusuri kota metropolitan Jakarta di pagi hari memang menawarkan ragam keindahan.


Di samping, bunyi moda transportasi yang kian tenggelam bersama bangunan-bangunan mega raksasa Jakarta.


Matahari mulai bergerak menuju Barat, sementara sinarnya di atas ubun-ubun, membuat perjalananku begitu berwarna.


Apalagi nuansa langit Jakarta yang tampak kebiruan bercampur berawan ikut membangkitkan hasratku untuk berlama-lama di jalanan.


Tepat pukul 07.00 WIB, saya sudah berada di halaman depan Perpustakaan Nasional RI yang kesekian kalinya selama saya berada di Jakarta.


Saya mulai memainkan melodi "say - hello" kepada karyawan/karyawati yang sibuk dengan tugas mereka.



Sembari menunggu rekan-rekan Penulis YPTD dan Kompasianer, tak lupa saya pun mulai mengeksplor keindahan Perpusnas RI.



Setelah sekian lama tenggelam dalam suasana melankolis, datanglah salah satu Jurnalis Selebriti yang merupakan sahabat sekaligus kaka saya di tanah rantauan.


Kami berdua terlena dalam budaya selfie. Manyus!



Setelah berpuas menjepret sudut-sudut keindahan melalui lensa kamera, kami pun bergegas menuju lantai 4 yang merupakan ruang pertemuan sesama Penulis YPTD dan kompasianer.



mempersiapkan dekorasi dan berbagai atribut lainnya, guna menyukseskan acara terakbar itu.


Merajut Rindu Bersama Rekan Penulis

Merajut rindu bersama rekan penulis | Tafenpah


Rindu itu perlahan berdatangan, kala menyaksikan kehadiran rekan-rekan YPTD dan Kompasianer.


Dalam hati, saya bersyukur. Karena semua penulis di kedua platform ini tidak pernah bertatap muka secara langsung.



Namun, saya beruntung bisa hadir dalam kopdar tersebut.



Kesempatan ini juga menghadirkan keintiman dalam berelasi.

Perpustakaan Nasional RI



Ya, inilah momen di mana kami saling menguatkan satu dan yang lainnya untuk terus berkarya melalui diksi-diksi keabadian.



Perpustakaan Sebagai Ruang Temu Kangen



Fungsi utama Perpustakaan adalah menggelorakan budaya literasi bangsa.

Sisi unik dari Perpustakaan Nasional RI



Namun, lebih jauhnya, saya melihat Perputakaan sebagai wadah pertemuan sesama penulis, rekan mahasiswa, dan berbagai profesi lainnya.


Apalagi memandangi keindahan Jakarta dari lantai 27 menjadi sesuatu yan sangat spesial bagi siapa pun.



Karena selain bangunan pencakar langit lainnya, Monumen nasional (Monas) pun semakin memanjakan mata pengunjung.



Suasana ini menciptakan hasrat membaca dan menulis terus meningkat bagi pengunjung.



Nah, bagi sobat kaki kereta, alis wisatawan domestik dan mancanegar, untuk mendapatkan spot menarik dari lantai 27, sobat bisa memotret pada pagi atau pun sore hari.


Jika memungkin pada malam hari. Karena lanskap keindaham Jakarta itu biasanya pada malam hari.




Karena ada hujan gemerlap Ibukota negara ini.


Demikian kisah singkat perjalanan Tafenpah di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat.









Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Perpustakaan Nasional RI Layak Dijadikan Wisata Keluarga - Tafenpah"