Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Intip, Perjalanan Yakobus Suni dkk di Fulan Fehan Atambua

Penulis: Fredy Suni

Yakobus Suni sedang menikmati pesona alam Fulan Fehan Atambua

Tafenpah.com - Industri pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin bersinar. Karena pesona alamnya yang sangat eksotis. Salah satunya adalah padang Fulan Fehan.



Lokasinya yang berada di bawah kaki Gunung Lakaan, Atambua, perbatasan Indonesia dan Timor Leste ini, mampu menghadirkan pesona alam yang sangat indah.

Yakobus Suni dan rekan-rekannya di hamparan sabana Fulan Fehan


Keindahan alam Fulan Fehan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong, alias kaki kereta/wisatawan domestik maupun mancanegara.





Begitulah yang dirasakan oleh Yakobus Suni dan rekan-rekan sekantornya hari ini.



Berangkat dari kota Kupang (Ibukota) Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan sepeda motor, tentunya sangat menyenangkan.

Yakobus Suni dan serpihan surga tersembunyi Fulan Fehan


Karena sepanjang perjalanan, Yakobus Suni dan ke-4 rekan kerjanya dengan leluasa menikmati jalanan trans Timor yang berkelok-kelok.



Sejauh pandangan mata, segalanya tampak hijau dan ikut memberikan sensasi perjalanan yang luar biasa bagi kelima wisatawan lokal ini.





Matahari terus bergerak ke arah Barat, sementara mereka terus berpacu dalam iringan konvoi melintasi kota Soe, Kefamenanu, dan Malaka.




Lelahnya perjalanan mereka terbayar, kala mereka memasuki kota religi Atambua.



Perjalanan dari kota Atambua menuju Fulan Fehan kurang lebih 42 KM.


Jalanan dari Desa Weluli menuju padang Fulan Fehan sangat menantang.

Pesona alam Fulan Fehan


Tapi, itulah bagian dari dramatisasi perjalanan dalam menemukan serpihan surga tersembunyi di Fulan Fehan.





Menikmati Pesona Fulan Fehan dan Benteng 7 Lapis dalam Nuansa  Rasa Syukur

Benteng Rajawali Fulan Fehan


Kesan pertama yang dirasakan oleh Yakobus Suni dkk adalah bersyukur.





Karena mereka mampu menaklukkan perjalanan lintas kabupaten hanya untuk menunstaskan hasrat travelling di Fulan Fehan.



Bentangan alam yang luas, indah, dan eksotis ini mampu menghadirkan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi Yakobus dkk.



Sembari menikmati kuda dan sapi yang berkeliaran bebas, Yakobus dkk juga menjelajahi sisi misterius dari Benteng Kikit Gewen atau Burung Rajawali.


Singkatnya benteng ini sudah ada sejak zaman kerajaan di pulau Timor.


Tak hanya itu, Yakobus bersama rekannya menuju salah satu benteng kecil yang dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan dan memang terasa misterius.

Area Benteng 7 Lapis Fulan Fehan




Lebih misterius adalah keadaan di sekitar Benteng Ranu Hitu atau yang dikenal Benteng 7 Lapis.



Benteng ini dulunya dijadikan sebagai benteng pertahanan, dan katanya ada tradisi pemenggalan kepala musuh di tengahnya.



Tepatnya di salah satu batu yang berukuran kecil, tapi batu yang besar dijadikan sebagai ruang pertemuan para raja dan tua adatnya (sumber rujukan tradisi lisan masyarakat setempat).

Yakobus Suni di area Benteng 7 Lapis


Setelah berpuas menikmati Benteng 7 Lapis dan keindahan alam Fuhan Fehan, Yakobus dkk mengabadikan momen perjalanan tersebut dalam bentuk swafoto.










Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Intip, Perjalanan Yakobus Suni dkk di Fulan Fehan Atambua"