Resensi Buku: Sepotong Senja Untuk Pacarku
Penulis: Tung Widut | Editor: Fredy Suni
Ilustrasi sepotong senja untuk pacarku | Gambar: @Cosmopolitan |
RESENSI
Membaca Pun Ada Tingkatannya
Gambar: Gramedia |
Judul:
SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU
Penulis: Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: PT Gramedia Pustaka utama
Terbit dengan cover baru: 2016 pertama 2016 cetakan ke-5 2018
ISBN: 978- 602- 03 -1903 - 2
Seno Gumira Ajidarma seorang pengarang besar yang karyanya sedang di buru pembaca. Saya mengenalnya dari sebuah kursus kepenulisan. Saat itu salah satu pemateri menyampaikan bahwa novel yang berjudul SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU merupakan novel yang terbagus yang beliau baca.
Dari itu saya ingin tahu. Sepulang
workshop mampir ke Gramedia yang ada di Tunjungan Plaza. Membeli 2 buku, salah
satunya novel SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU. Buku tinggal satu.
Memang benar, buku itu sedang diburu oleh pembaca.
Cover buku tertulis Seno Gumira Ajidarma di baris pertama. Judul di bawahnya. Gambar sampul lukisan sebuah senja dengan matahari kuning keemasan di atas pantai.
Beberapa
perahu yang ditambahkan dan rumah-rumah di atas lautan sangat sesuai dengan
judulnya yaitu tentang senja. Merupakan hasil karya Supriyanto
Buku ini tebal 205 halaman. Tertera di daftar isi dibagi menjadi tiga bagian. Trilogi Alina, Berselancar Agung, dan Atas Nama Senja. Masing-masing mempunyai tiga judul, sepuluh judul dan tiga judul. Jadi terdapat enam belas judul.
Diawali dengan sebuah prolog. dari prolog sudah
terlihat bahwa Seno Gumira Ajidarma ini menggunakan bahasa
yang indah.
seiring bersama alunan bunyi
seruling di lembah sunyi
di sana ku duduk seorang diri
menjelang malam hari
Sederet kata-kata ini menunjukkan
bahwa seorang laki-laki duduk sendiri di saat senja. Dalam kesendirian
mengingat kekasihnya yang entah pergi kemana. Dia terus menunggu dalam
sepi sebagai wujud cinta. Kutipan dari lagu Seruling di Lembah Sunyi karya
Vivekananda Leimena 1965.
Setelah prolog menyampaikan Senja Potongan Pizza. Disini Seno Gumira Ajidarma menyampaikan bahwa tidak menyangka kalau SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU banyak digunakan para anak muda untuk menyampaikan cintanya.
Tokoh Alina diganti dengan kasih mereka. Sebenarnya yang
ditulis gambaran senja yang dirasakan
mulai dari gejala alam, menceritakan senja secara konkrit dan abstrak.
Senja yang disampaikan terhadap
hati, sesuai oleh pengalaman batin penyair. Terinspirasi oleh penyair
Tanakung dalam kakawin Wrettasancaya abad ke-15.
Judul SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU diletakkan pada awal cerita. Di sini menceritakan seorang lelaki yang mengirimkan surat kepada pacarnya bernama Alina.
Akan mempersembahkan senja dengan berbagai keindahannya. Senja dipotong diberikan kepada Alina.
Berusaha menerobos semua halangan dan rintangan yang dihadapi demi memberikan senja kepada kekasihnya itu. Sampai pada bagian ini bahasa yang digunakan bahasa yang indah tetapi masih mudah dipahami.
Membawa kita menghayal
tentang sebuah senja seperti layaknya pizza. Bisa dipotong sebagian dan
diberikan kepada orang lain. Menggambarkan kendala-kendala saat berjuang
menyampaikan wujud cintanya itu dengan melibatkan polisi, masyarakat di
sekitar dan tuduhan-tuduhannya
Pada judul Jawaban Alina, disini pembaca bisa tersenyum membaca jawaban dari surat cinta yang berjudul SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU. Kata-kata yang digunakan lebih sederhana. Penggambarannya cukup lugas. Mengibaratkan seorang pengantar Pos yang yang menimang amplop yang berat. Amplop berisikan matahari. Ketika diintip sinar mentari saat senja terlihat. Ternyata jawaban surat dari Alena ini penolakan.
Dia tidak
mencintai. Mengatakan kalau senja itu tidak dapat dipotong seperti apem.
Dia mengakui bahwa dia tidak bisa berkata-kata seindah orang yang mengirim
surat. Diakhir jawaban surat disampaikan, surat itu akan dilipat menjadi perahu
kertas yang siapapun orang yang menemukan dan membaca akan menjadi saksi.
Pada halaman 145 disampaikan judul Anak-anak
Senja. Pada cerita ini, kata-kata yang digunakan mempunyai nilai
sastra yang tinggi. Pembaca harus berulang kali mengulang agar bisa
memahami. Dua sampai tiga kali membuat belum yakin pesan yang
disampaikan itu sama dengan yang ditangkap pembaca. Sebenarnya ada
beberapa alur yang disampaikan berulang-ulang tapi itu itu tidak membantu
pemahaman pembaca.
Kira-kira menceritakan tentang anak
yang hilang di saat senja. Berawal dari melihat penampakan anak-anak yang
sedang bermain. Anak itu mengikuti sampai dia tidak tahu jalan pulang.
Hilang entah kemana.
Riwayat Publikasi menyampaikan
SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU pertama kali dimuat di majalah Kompas pada 9
Februari 1991. Kemudian dimuat kembali pada ada beberapa kegiatan di Kompas.
Terakhir dimuat di Suara Pembaruan Maret 2007 dengan judul Senja di
Kaca Spion.
Sampul belakang buku berwarna hitam.
Tertulis ucapan terima kasih dari Natasha Azalea. Seorang pembaca yang
rabun senja. Dengan membaca buku ini Natasha Azaleaa bisa menggambarkan
keindahan senja. Tulisan dengan gaya ketikan mesin ketik kuno ini
menambah daya tarik buku ini.
Dari pengalaman pembaca, saya
menyimpulkan membaca itu juga mempunyai
tingkatan. Saya yang biasanya membaca tulisan bermakna lugas harus mengeluarkan
tenaga ekstra, memutar otak untuk
memahami karya yang menggunakan bahasa-bahasa indah dengan tataran
tinggi.
9 komentar untuk "Resensi Buku: Sepotong Senja Untuk Pacarku "
Terima kasih ya karena sudah singgah dan mengapresiasi
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat