ICD Tainan 2022 sebagai Ajang Temu Kangen Diaspora Indonesia
Penulis: Lakuntara Pallahidu | Editor: Fredy
Euforia ICD Tainan 2022 | Foto: ICD2022 Property |
Tafenpah.com - Tahun ini, tepat 5 November 2022, kegiatan budaya Indonesia terbesar di Taiwan yaitu Indonesian Cultural Day (ICD) ke-12 dilaksanakan di panggung megah National Cheng Kung University (NCKU) Hall Kota Tainan, Taiwan.
Kegiatan tersebut menampilkan berbagai macam kebudayaan diantaranya Choir atau Paduan Suara, Angklung, Live Music, Drama, Pencak Silat, dan tak ketinggalan Tari-tarian diantaranya Tari Saman, Tari Merak, Tari Papua, hingga Tari Nusantara.
Pada kegiatan ICD Tainan 2022 kali ini mengangkat tema The Greatest Indonesian Show, dengan dihadiri sebanyak kurang lebih 600 orang baik dari Diaspora Indonesia, masyarakat lokal Taiwan, hingga Internasional. Tak lupa pula makanan daerah pun ikut andil peran dalam kegiatan kali ini menampilkan Rendang khas Indonesia, dengan bangga memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.
ICD Tainan 2022 kali ini
diselenggarakan oleh PPI Tainan di bawah tim khusus ICD Tainan 2022 yang
dipimpin oleh Peter Andreas Timotius.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh
Ketua PPI Tainan Riksa Wibawa Resna, Ketua PPI Taiwan Rakha Ramadhana dan
Perwakilan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei yaitu Bapak Michael J
Kristiono, bidang Perlindungan WNI dan Penerangan Sosial Budaya.
Kegiatan ICD Tainan 2022 ini diharapkan menjadi momentum pelepas rasa rindu masyarakat Indonesia di Taiwan karena menampilkan seluruh kebudayaan Indonesia dengan meriah.
Serta dengan
bangga hampir seluruh tim yang bertugas adalah berasal dari Mahasiwa Indonesia
yang sedang menempuh Pendidikan di Kota Tainan, Taiwan. Akhir kesempatan ICD
Tainan 2022 ditutup oleh Tari Maumere bersama seluruh penonton dan panitia yang
bertugas.
Cr: Lakuntara Pallahidu
Posting Komentar untuk "ICD Tainan 2022 sebagai Ajang Temu Kangen Diaspora Indonesia"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat