Beasiswa Jakarta Intercultural School
《Penulis: Prama Danawira (Humas Contentro) | 《Editor: Fredy》
 |
| Potretan peserta didik Jakarta Intercultural School | @JISEdu |
Sejumlah penerima beasiswa BTI telah lulus dan melanjutkan perjalanan belajar mereka di universitas di Eropa dan Kanada.
Jakarta, Tafenpah.com - Pendaftaran beasiswa utama Jakarta Intercultural School (JIS), Bhinneka Tunggal Ika (BTI) telah resmi dibuka untuk tahun akademik 2023/24.
Program ini terbuka untuk para siswa dari sekolah menengah pertama negeri (SMPN) dan sekolah menengah atas negeri (SMAN) dari kelas 8 sampai kelas 10 terpilih di seluruh DKI Jakarta.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, program ini juga diwarnai sesi informasi untuk sosialisasi dan pencarian penerima beasiswa baru yang dipimpin oleh administrator sekolah dan Komite Beasiswa JIS BTI.
Tahun ini, pencarian dimulai pada 17 November di SMPN 229 Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan sesi informasi ke sekolah-sekolah akan dilanjutkan pada bulan Desember dengan lebih banyak sekolah negeri.
“Setelah dua tahun melakukan presentasi secara virtual akibat pandemi, kami senang bisa kembali mengunjungi sekolah-sekolah dan bertemu para calon penerima beasiswa JIS BTI dan keluarga mereka,” kata JIS Head of School, Maya Nelson. “Program JIS BTI telah menjadi tradisi JIS yang kami banggakan.
Ini adalah cara kami untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan siswa berbakat Indonesia yang akan pemimpin masa depan bangsa ini.”
Dinamai sesuai dengan motto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, JIS BTI memberikan kesempatan kepada siswa Indonesia yang berprestasi untuk mengeksplorasi potensi mereka di JIS dengan pengalaman pendidikan global yang didanai sepenuhnya.
Beasiswa berlaku sejak mereka masuk hingga lulus, dan sudah termasuk biaya sekolah, bahan belajar, transportasi, dan biaya ujian tambahan.
Setiap tahun JIS memilih hingga tiga penerima beasiswa berdasarkan performa mereka di bidang akademik, olahraga, seni, dan sosial.
Komite Beasiswa JIS menerima lebih dari 400 aplikasi dalam dua tahun terakhir.
“Kami mencari siswa yang siap berbagi misi sekolah kami untuk menjadi yang Terbaik bagi Dunia, yaitu tentang berjuang untuk meraih hasil terbaik agar dapat membuat perubahan positif bagi orang lain,” kata Nelson.
“Sebagai mantan siswa JIS, saya dapat membuktikan kesempatan belajar terbaik yang diterima para siswa di sekolah kami dan banyak kenangan luar biasa yang akan mereka kembangkan dalam komunitas multikultural kami.”
Beasiswa ini terbuka untuk siswa Indonesia kelas 8 sampai kelas 10 yang saat ini terdaftar di SMPN atau SMAN di DKI Jakarta.
Sejak diluncurkan tahun 2018, JIS telah mendukung 11 penerima beasiswa JIS BTI, tiga di antaranya telah lulus dan melanjutkan perjalanan belajar mereka di universitas di Eropa dan Kanada.
Tentang Jakarta Intercultural School
JIS didirikan pada tahun 1951 oleh pekerja PBB yang bertujuan untuk memperkenalkan sekolah yang relevan dalam bahasa Inggris untuk anak-anak ekspatriat di Indonesia yang baru merdeka.
Pada awalnya, sekolah ini dinamai the Joint Embassy School (J.E.S.) untuk menghormati kedutaan besar pendiri, yaitu Inggris, Amerika, Australia dan (pada saat itu) Yugoslavia. Lebih dari satu dekade kemudian, di tahun 1977, J.E.S berubah nama menjadi Jakarta International School dan di tahun 2014, Jakarta Intercultural School.
Saat ini, dengan harapan yang tinggi untuk pembelajaran yang berorientasi pada hasil dan keterlibatan, JIS membantu setiap anggota komunitas belajar menjadi yang Terbaik bagi Dunia.
Saat kami melanjutkan perjalanan 71 tahun, kami menghargai setiap pelajar yang kisah pribadinya memperkaya kisah kami.
Dengan sekitar 2.000 siswa, lebih dari 200 guru, anggota fakultas dan alumni serta orang tua yang tak terhitung jumlahnya berkontribusi setiap hari untuk warisan sekolah dan dunia di sekitar, komunitas kami yang beragam tetap didorong, dan termotivasi untuk terus tumbuh sebagai pembelajar seumur hidup.
Posting Komentar untuk "Beasiswa Jakarta Intercultural School"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat