Spiritualitas Politik: Mengembalikan Jiwa Kehidupan Masyarakat Indonesia

 

Sumber gambar; Suneducationgroup

Penulis: Andi Darman | Editor: Fredy Suni

Tafenpah.com - Thomas Aquinas, filsuf dan teolog abad pertengahan memberikan tiga gagasan tentang politik. Pertama, politik didasarkan pada ide tentang tindakan yang memiliki tujuan. Kedua, ide tentang tindakan itu selalu terarah pada tujuan yang benar. Ketiga, politik adalah suatu keharusan atau suatu necessary condition untuk manusia sebagai zoon politikon yang hidup dalam suatu societas. 


Fenomena politik Indonesia tentu mengelisahkan kita apabila berkaca pada gagasan politik dari Aquinas. Politik Indonesia sering dijadikan sebagai sebuah arena pertarungan para politikus yang kurang sehat. Wajah politik hilang dari etika dan bahkan legitimasi sebuah kejatahan seringkali dianggap sebagai yang pantas untuk kekuasaan. 


Politik Indonesia dijadikan sebagai medan penuh intrik untuk memenangkan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Politikus Indonesia seringkali bersembunyi dibalik bonum commune (kesejahteraan umum) untuk mendapatkan bonum privatum (kesejahteraan pribadi) bagi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Misalkan, kasus korupsi yang mencakup seluruh struktur lembaga pemerintahan, politik agama, dan sebagainya. 


Jacques Ranciere, filsuf kontemporer dari Prancis pernah mengatakan bahwa hal buruk yang diderita demokrasi adalah kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan nafsu tak terpuaskan para penguasa. Para penguasa yang nafsu seringkali terjebak dalam tindakan utopisme dan pragmatisme. Utopisme politik seringkali menciptakan janji-janji abstrak yang tidak terwujud dalam kenyataan yang konkret oleh penguasa. Sedangkan pragmatisme politik menjadikan penguasa tak bermoral dengan mengadaikan jabatan untuk kepentingan diri dan kelompoknya.  

Spiritualitas Politik

Politik boleh dikatakan sebagai jiwa dari suatu kebangsaan. Akan tetapi, politik seringkali mengalami kehilangan jiwa akibat nafsu kepentingan pribadi dan kelompok dari penguasa. Spiritualitas memiliki peran penting untuk mengembalikan jiwa dari politik. Spiritualitas politik mampu mengembalikan manusia pada tindakan yang sadar, bertanggunjawab, dan sebagai jalan menuju kesucian dalam hidup. 


Politik mampu membangun nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan masyarakat dengan mengedepankan keputusan yang benar, melayani dan kasih, diskursus, dan mengabdi kepentingan umum. Apabila semua nilai tersebut mampu diwujudkan dalam kehidupan, politik dapat menjadi medium humanisasi dan liberasi bangsa Indonesia. Politik menjadi jembatan yang melawan kemiskinan, membangun perdamaian dan keadilan, serta membangun jembatan antar umat.

Keputusan Politik

Keputusan-keputusan politik selalu didasarkan pada nilai-nilai kepentingan umum dan berdiri di atas landasan kemanusiaan yang kokoh, bukan pribadi atau golongan. Keputusan-keputusan politik yang bernilai disebut intelegensi politik. Namun, intelegensi politik tumbuh dalam diri pemimpin apabila ada keseimbangan antara kesadaran kritis dan moral.


Melayani dan Kasih 

Politik menjadi arena yang tepat dalam membangun pelayanan dan kasih kepada masyarakat. Melalui pelayanan dan kasih, para pemimpin mampu melihat persoalan yang konkret dalam kehidupan masyarakat. Mereka mengambil bagian dalam kehidupan sosial seperti memperjuangkan kedamaian dan menata struktur kehidupan masyarakat yang adil. Dengan itu, pemimpin bisa berarti relasi strategis untuk mewujudkan pelayanan dan kasih kepada oranglain.

Diskursus

Diskursus merupakan pemutusan suatu kebenaran melalui kesepakatan dalam dialog dan dialog itu melibatkan antarsubjek. Akses dan ruang dari para memimpin untuk terlibat dalam diskursus sangat terbuka lebar. Mereka bisa memanfaatkan diskursus sebagai wahana untuk mendialogkan nilai-nilai fundamental bagi kepentingan umum.

Mengabdi Kepentingan Umum

Politik sebagai jiwa kehidupan haruslah untuk kesejahteraan semua orang, bukan pribadi dan golongan. Kesejahteraan untuk semua orang haruslah the last end yang dikejar oleh semua pemimpin yang mengambil bagian dalam politik. Dengan itu, politik mampu menyapa semua kepentingan bersama dalam masyarakat.


TAFENPAH.COM
TAFENPAH.COM Salam Literasi. Perkenalkan saya Frederikus Suni. Saya pernah bekerja sebagai Public Relation/PR sekaligus Copywriter di Universitas Dian Nusantara (Undira), Tanjung Duren, Jakarta Barat. Saya juga pernah terlibat dalam proyek pendistribusian berita dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ke provinsi Nusa Tenggara Timur bersama salah satu Dosen dari Universitas Bina Nusantara/Binus dan Universitas Atma Jaya. Tulisan saya juga sering dipublikasikan ulang di Kompas.com. Saat ini berprofesi sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia (Unsia), selain sebagai Karyawan Swasta di salah satu Sekolah Luar Biasa Jakarta Barat. Untuk kerja sama bisa menghubungi saya melalui Media sosial:YouTube: Perspektif Tafenpah||TikTok: TAFENPAH.COM ||Instagram: @suni_fredy || ������ ||Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Spiritualitas Politik: Mengembalikan Jiwa Kehidupan Masyarakat Indonesia"