Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gereja Katolik Roma Merayakan Rabu Abu dan Pro Kemanusiaan di Eropa Timur

Paus Fransiskus minta Vladimir Putin hentikan invasi militer di Ukraina.PenaKatolik

Oleh: Jondry Siki, CMF

Tafenpah.com - Hari ini, Gereja Katolik sedunia memasuki satu lingkaran masa khusus yakni masa Prapaska. Pada masa ini, segenap umat Kristen dipanggil untuk menyatukan hati dengan Gereja yang bersolider dengan kehidupan.


Pada kesempatan berahmat ini, Paus Fransiskus menyerukan doa dan puasa bagi perdamaian di Ukraina dan Rusia.


Sehari setelah pekikan 'URRA" oleh Presiden Vladimir Putin, yang menginvasi, maka pada Jumat , 25 Februari 2022 Bapa Suci mengumumkan  Hari Rabu Abu sebagai puasa bagi perdamaian di Eropa Timur.


Gereja berjuang agar Kerajaan Allah hadir di tengah dunia. Karena saat ini dunia sedang dilanda oleh duka akibat kehilangan haraan hidup dari warga Ukraina.


Oleh sebab itu untuk mengamalkan Doa Bapa Kami "Datanglah Kerajaan-Mu" ini menunjukkan bahwa Gereja sangat mencintai kehidupan dan pro kemanusiaan.


Karena itu, hari inisebagai wujud  seperasaan dengan Gereja (Sentire Cum Ecclesia), maka dalam perayaan Ekaristi Rabu Abu, segenap umat Katolik diminta untuk mendoakan perdamaian di Ukraina dan Rusia, sesuai dengan tema APP2022, yakni "Memulihkan Kehidupan."


Mari kita merawat perdamaian dunia dan tetap menjaga hati dan pikiran selama masa Prapaskah ini.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Gereja Katolik Roma Merayakan Rabu Abu dan Pro Kemanusiaan di Eropa Timur"