Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden Ukraina tidak Takut dengan Provokasi Amerika Serikat

Pasukan Perang Ukraina di Perbatasan Kremlin.Reuters

TAFENPAH.COM, INTERNASIONAL - Presiden Ukraina Volodymyr  Zelensky telah mengimbau warganya untuk tidak panik dengan sejumlah provokasi dari kekuatan Barat.


Zelensky juga mengatakan "Saat ini, musuh terbesar rakyat adalah kepanikan." Sementara,  Penasihat kebijakan luar negeri utama Kremlin, Yuri Ushakov juga menolak peringatan AS tentang serangan, dengan mengatakan mereka tidak akan termakan oleh provokasi dari NATO dan Kekuatan Barat (Amerika Serikat).


Lebih menegangkan lagi adalah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, membandingkan upaya diplomatik Barat baru-baru ini untuk menghentikan invasi dengan peredaan Nazi Jerman.


Baca Juga: Kecemasan NATO dan Amerika Serikat Terkait Invasi Militer Rusia di Ukraina

Wallace mengatakan kepada surat kabar Sunday Times "ada bau Munich di udara", mengacu pada kesepakatan dengan Hitler yang gagal mencegah Perang Dunia Kedua.


Namun Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko mengkritik komentar Wallace.


"Ini bukan waktu terbaik bagi kami untuk menyinggung mitra kami di dunia, mengingatkan mereka akan tindakan yang sebenarnya [membawa] perang ini," ujarnya kepada program Rumah Penyiaran British Broadcasting Corporation/BBC Radio 4, Senin (14/2/2022).


Mengapa Amerika terus Memprovokasi?

Pasukan perang Amerika Serikat.Reuters

Sebagai negara Adikuasi, Amerika Serikat tentu saja memiliki hubungan yang kelam dengan Rusia, terutama di sini soal paham “Kapitalisme dan Komunisme.”


Dua paham besar ini telah mempengaruhi dunia saat ini. Amerika Serikat memiliki pengaruh yang besar di dunia. Sebaliknya, Rusia juga memiliki pengaruh yang sama pula. 

Dua negara adikuasa ini bukan hanya bersaing di ruang angkasa, namun mereka juga bersaing dalam jalur diplomatik antar negara-negara yang berada di bawahnya.


Momentum yang pas bagi Amerika Serikat adalah isu invasi Rusia ke Ukraina. Mereka memanfaatkan isu tersebut untuk memojokkan Rusia.


Bahkan NATO juga sampai ikut campur dengan politik internal dari Rusia. Rusia tidak menerima tudingan dari NATO dan Amerika Serikat.


Justru Rusia sejauh ini tidak memiliki niat untuk menyerang konco terbaik mereka sewaktu masih berstatus sebagai negara Uni Soviet.


Memang secara politik, kedua negara telah terlibat perselisihan pasca Rusia mengambil paksa Krimea, tepi Timur Ukraina sejak 2014 silam.


Namun, bukan berarti mereka melupakan Ukraina begitu saja. Karena antara Rusia dan Ukraina masih memiliki hubungan sosio-kultural yang sama.


Atas dasar ini, provokasi dari pihak Barat sudah tidak mempan lagi bagi Ukraina. Buktinya, presiden Zelensky dan sejumlah menterinya dengan tegas menolak atau tidak mengubris isu-isu terkait serangan dari Rusia.


Justru yang menjadi masalah terbesar masyarakatnya dan dunia adalah soal kepanikan.



Bagaimana tanggapan dari Britis Broadcasting Corporation/BBC dan Kepala Staf Presiden Ukraina?

Pasukan perang Ukraina.Reuters

Wartawan BBC Zhanna Bezpiatchuk mengatakan tidak ada tanda-tanda kepanikan besar di Kyiv atau kota-kota besar Ukraina lainnya. 


Namun, dia menambahkan bahwa Ukraina mulai menanggapi ancaman dari Rusia dengan semakin serius dan mengambil tindakan darurat mereka sendiri.


Selain itu, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa negara itu "tidak melihat gunanya" menutup wilayah udaranya, menyebut gagasan itu "omong kosong".


Tentu saja ia merespon beberapa mitra dari kekuatan Barat yang telah menghentikan jalur penerbangan mereka ke negra itu.


Namun dia menekankan bahwa wilayah udara Ukraina "saat ini terbuka dan tersedia untuk perencanaan penerbangan".


Terakhir, meskipun Ukraina dan Rusia belum pasti terlibat perang dunia ke-3 seperti yang sudah tersebar di mata internasional, akan tetapi waspada itu perlu dilakukan oleh Ukraina. Karena bagaimana pun juga, ancaman dari pihak luar itu kapan saja bisa terjadi.


Selain itu, sebaiknya negara-negara sekutu menghentikan provokasi ke Rusia yang pada akhirnya akan menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan bersama.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Frederikus Suni (Fredy Suni) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (Asia Cyber University) | Frederikus Suni pernah DO dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara (Undira) Jakarta || Terkait kerja sama dan informasi iklan bisa melalui email tafenpahtimor@gmail.com || || Instagram: @suni_fredy || @tafenpahcom || @pahtimorcom || Youtube: @Tafenpah Group

Posting Komentar untuk "Presiden Ukraina tidak Takut dengan Provokasi Amerika Serikat"